Lizzy buru-buru menggeleng. Akan lebih baik dia bertanya sekali pada receptionist untuk meminta kejelasan. Yah itu kedengarannya lebih baik.
"Maaf Nona, saya sudah mengatakannya dari tadi kalau anda harus booking jauh-jauh hari dan sekali lagi saya tekankan bahwa kamar hotel telah penuh." ujar Receptionist berusaha agar Lizzy menerima semua informasinya dengan jelas.
"Saya tak percaya, hotel ini kan megah dan luas. Masa tak ada kamar yang kosong?!" protes Lizzy. Wajah receptionist terlihat tak enak.
"Baiklah kalau tidak ada kamar hotel, saya akan ke.."
"Oh jadi rupanya kau ada di sini, aku mencarimu." Kehadiran Saga membuat Lizzy terperanjat dan otomatis menampakkan wajah masam.
"Maaf ya, istriku mood-nya sedang buruk jadi dia meracau." Lizzy mendelik pada Saga yang sama sekali tak merasa terintimidasi.
"Ayo kita pergi, aku sudah membelikanmu makanan." Pergelangan tangan Lizzy yang digenggam oleh Saga langsung ditepis oleh si pemilik tangan.