Saga mengembuskan napas berat. Dia melirik ponselnya yang mati karena baterainya habis sedang jalan raya tengah sepi. Kalau pun mereka menemukan taksi Saga tak punya uang untuk membayar.
Dia pun melirik ke sana kemari melihat adakah yang bisa minta tolong kendati di tempat itu sama sekali tak ada orang. Hanya ada beberapa gedung. Perhatian Saga kemudian tertuju pada sebuah bengkel.
Sebuah motor terparkir di dalam bengkel tersebut. Tampak juga seorang montir. Saga segera mendekatinya dan berbicara dengan si montir. "Permisi, bisakah aku meminjam motor ini?" tanya Saga memakai bahasa asing.
Dapat dilihat ada keraguan di mata sang montir. "Bukannya aku tak mau meminjamkannya pada Tuan hanya saja.."
"Soal uang aku tak punya tapi aku punya jam tangan ini.." Saga lantas membuka jam tangannya yang mahal dan menyodorkannya pada si montir. "Jam tangan ini sangatlah mahal. Jika kau menjualnya kau mendapat keuntungan."