Dibukanya sepatu yang dia kenakan dan mulai mencari pijakan untuk naik sementara mantel diserahkan kepada Saga sedang pria ktu hanya memperhatikan dalam diam. Tak disangka, Lizzy memanjat pohon dengan santai. Sungguh tak bisa dipercaya.
Lizzy akhirnya sampai di salah satu dahan yang kokoh dan duduk. "Kau tangkap ya buah apelnya." Saga mengangguk. Dia lalu bersiap-siap menunggu buah apel yang dijatuhkan. Lizzy memetik satu apel dan hendak melemparnya kepada Saga.
"HEI?! APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA POHON APELKU?!" suara itu melengking mengejutkan keduanya. Alhasil, bukan apel yang jatuh melainkan Lizzy yang kaget. Saga lantas dengan cekatan menangkap Lizzy walau dia pun tak bisa menopang tubuh Lizzy dan jatuh ke tanah bersama Lizzy di atasnya.
Seorang pria dengan wajah galaknya menggunakan bahasa korea berbicara dengan lantang pada mereka berdua. Lizzy tak mengerti dengan bahasa korea tapi dia tahu mereka sedang dimarahi oleh pria tua si pemilik pohon apel yang sangat banyak ini.