Chereads / two named girl / Chapter 6 - chapter 5

Chapter 6 - chapter 5

hari ini adalah hari keempat aku berada disini ,aku menghitung hari demi hari aku disini dan juga kebahagian yang ku lalui bersama mereka walau kami baru saja bertemu dua hari yang lalu.namun aku tidak begitu memikirkan nya.dan lagian hari ini adalah musim salju ,yang artinya salju bakal turun! aku tidak boleh melewati kesempatan ini. gumam ku saat sedang berjalan jalan di taman belakang mansion ,aku merentangkan tangan ku kebunga bunga yang segar dan harum dan berjalan bersampingan dengan bunga bunga itu. sembari memikirkan tentang bagaimana cara aku bisa otomatis tergeletak di ranjang. saat aku terlarut dalam lamunan ku sambil mengayun ayun kan tangan dan kaki ku ,aku tidak melihat ada sesuatu di depan ku.--Pakk--

suara tersepak pun terdengar jelas. aku terkejut dan segera sadar dari lamunan ku. terdengar suara seseorang yang meringis kesakitan ,oh itu ternyata Zen .aku tidak sengaja menendang lengan nya. Zen menatap kaki ku dan menarik nya ,dengan nada jengkel dia berkata "Estelle ,kamu bermaksud mau balas dendam sama aku nih?".

oh astaga! aku melepaskan genggaman nya dari kaki ku dan berlutut "maaf kan aku ,aku beneran ga sengaja! ,lagian kamu ngapain disitu?" .Zen menarik ku berdiri dan berkata "aku sedang mencari roland". setelah mendengar itu aku langsung memasang wajah bingung dan menjawab nya "jika kamu sedang mencari Roland ,ngapain pakai jongkok segala?". Zen tidak menjawab pertanyaan ku sama sekali dan menunjuk ke arah depan taman ,yang agak dekat dengan tempat kami saat ini.

aku menjadi bingung dengan reaksi Zen dan melihat apa yang ditunjuk Zen. di depan taman terlihat seorang laki laki tinggi berambut hitam dan seorang laki laki pendek berambut putih sedang berpelukan. "eh-- itu bukannya Roland dan Ivan ya?" tak sadar suara ku tiba tiba keluar, secara reflek Zen menutup mulut ku lalu menjatuh kan aku dan dia ketanah lalu dia berkata "ssh jangan berisik jangan ganggu momen mereka!". wajah ku pun makin bingung sambil mengusir tangan Zen yang sedang menutupi mulut ku. aku berkata dengan suara yang agak tidak jelas "lah mereka ,gituan?". Zen terkekeh kecil lalu melepaskan tangan nya dari ku , "sepertinya begitu" katanya. setelah itu sepertinya ada yang menyadari kami ada di sini ,langkah suara kaki yang menginjak rumput pun terdengar jelas. Terlihat sosok bayangan Roland dan Ivan. Roland menjongkokan badan nya dan berkata "kalian lagi ngapain?" . Astaga! aku tidak menyadari bahwa dari tadi aku tetap berada di atas tubuh zen, karena tersipu malu ,aku turun dari Zen dan berdiri , diikuti dengan Zen yang berdiri juga. Ivan menatap ku dan Zen lalu berkata "kalian tadi sedang mau melakukan hal itu ya? maaf ya kalau kami menggangu". Ivan menarik Roland masuk ke mansion. aku pun langsung berteriak "aggh kalian salah paham! kami tidak melakukan apa apa ,aku tadi hanya jalan jalan saja, lalu aku ditarik Zen ,dan aku melihat kalian...". Roland menatap Zen dan aku bergantian .lalu Roland bertanya dengan nada penasaran" kami apa?". aku menjawab dengan santainya "h.o.m.o?" . tiba tiba setelah aku melantunkan kata tersebut Zen tertawa terbahak bahak, sampai kelihatannya organ dalam nya bisa keluar. setelah itu Ivan langsung menatap zen ,dan melancang kan kaki kedepan ,begitu juga zen. mereka berlari lari di taman layaknya anak kecil. Roland menatap mereka dengan ekspresi super yakin lalu berkata "biar ku luruskan saja aku itu masih normal ,mungkin saja kau melihat aku dan Ivan berpelukan, tapi bukan itu ,perut Ivan tadi tiba tiba kumat dan kurang keseimbangan lalu jatuh ke pundak ku''.setelah mendengar itu aku tertawa terbahak bahak ,wajah Roland saat mengatakan hal itu sangat lah lucu. aku memandangi taman yang sangat indah dan ,juga Zen dan Ivan yang sangat berisik dari tadi.

sesaat kemudian tiba tiba turun sebuah butiran kecil putih yang dingin namun indah.

Roland menyarankan untuk masuk kedalam rumah agar tidak kedinginan karena ini musim dingin. saat hendak membuka lampu di ruang tamu ,lampu nya mendadak mati dan tidak bisa di buka ,jadi aku dan Roland mencari lampu lilin untuk di nyalakan. aku bersender disebuah dinding sambil melihat samping kanan dan kiri mencari lilin itu. tiba tiba saja Roland mendekati ku ,dekat ,dan semakin dekat .ugggh wajah nya tepat di hadapan ku ,bibir nya pun sudah hampir menyatu dengan milik ku. aggh apa yang kupikirkan sih. lamun ku

Roland memanggil ku beberapa kali tetapi aku tidak menyahutnya karena terjerat dalam lamunan ku ,tiba tiba dia memegang kedua pundak ku ,lalu berkata "Estelle kamu kenapa?". wajahnya sangatlah dekat, rambutnya yang bewarna hitam dan matanya yang bewarna biru tua sangat menarik perhatian ku. aku pun menepuk kedua pipi ku dan berkata "aku tidak apa apa kok". sebelum Roland dapat melanjutkan perkataannya lampu listrik nya hidup kembali dan kami bisa merayakan musim dingin atau Christmast bersama di mansion tua ini. tapi sepertinya kita kekurangan dua orang.. diamana Zen dan Ivan ya? ,tiba tiba Zen datang ke ruang tamu dengan banyak hiasan untuk pohon natal dan kado untuk natal. setelah beberapa saat Ivan masuk ke ruang tamu sambil menopang pohon natal ukuran sedang setelah itu ia meletakan ya di samping sofa ,lalu di hiasi dengan hiasan oleh Zen dan roland , aku pun ingin ikut membantu mereka ,jadi aku mengambil salah satu hiasan natal yang ada di kotak yang di bawa Zen dan memasangkan nya ke pohon natal tersebut ,namun saat aku hendak memasangnya, ada hiasan natal yang tergeletak di lantai, hiasan itu menghalang kaki ku , dan aku pun tersandung dengan cepat Roland memelukku erat ,lalu menegakan ku. dia berkata padaku dengan suara perhatian nya ,sambil menaruh tangannya dikepala ku "lain kali hati hati ya estelle" .aku mengangguk malu dan sekali lagi mencuri pandangan ke wajah tampan nya itu, setelah menghias pohon natal ,kami menyanyikan lagu natal dan menikmati salju dengan sebotol wine. sambil menunggu datangnya musim semi .

~ROLAND POV~

entah kenapa tadi siang saat kami di taman melihat Zen dan Estelle dalam posisi begitu rasanya ada yang sakit? apa maksudnya ini..

kenapa juga jantung ku sangat berisik saat mati lampu tadi. sepertinya jantung ku hanya berisik jika aku dekat dengannya. ada apa ini? *berusaha tidur namun tidak bisa, dan berakhir dengan mengacak ngacak rambut nya sendiri.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

to be continued in chapter 6~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

do you enjoy it? if you do , please rate and comment🤗 love you guys! ti amo ragazzi!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~