Chereads / two named girl / Chapter 9 - chapter 8

Chapter 9 - chapter 8

pagi ini rasanya sesuatu benget deh. tadi malam aku tidak bisa tidur karena memimpi kan hal yang sama terus terusan dan sekarang aku hendak tidur dengan pulas ,tapi sayang nya selalu ada aja yang ganggu. tadi ada suara telepon yang bising dan memekakan telinga. dan sekarang ada orang kurang kerjaan yang gedor gedor pintu mansion. ivan, Zen ,dan Roland pun tidak terlihat dari tadi pagi. ah masa bodo! aku menggaruk garuk kepala ku dan mengacaknya, lalu kusisir kembali dan segera turun kebawah menuju pintu yang di gedor tadi. aku pun membuka pintu tersebut dan mendapatkan Zen yang sedang terlihat kesusahan sambil dikejar kejar oleh banyak sekali wanita yang berpakaian serba seksi. Zen langsung berlari kedalam mansion dan memeluk ku. sambil menghadap ke mereka ia berkata "berhenti mengejar ku! aku sudah punya tunangan, tolong jangan ganggu aku!''. aku yang mendengar itu reflek langsung menggeser kan tangan nya dari ku. Zen yang tergeser segera berbisik padaku dengan suara kecil ''tolong lah aku! hanya sebentar saja!", sambil memasang wajah berbinar binar. aku yang dari tadi merasa kesal karena tidak bisa tidur hanya mengangguk kan kepala ku saja dan berharap kebisingan ini cepat berhenti. lalu Zen memeluk ku lagi lalu berkata "benarkan sayang?''. aku menjawab sambil menatap garang gadis gadis itu ''iya sayang". raut wajah gadis gadis itu langsung mengerut dan berkata "Zen apa bagus nya wanita ini? emang dia punya apa? lebih baik kamu membatalkan pertunangan mu dengannya dan pergi bersama ku saja".

Zen menjawab mereka sambil memasang tatapan sinis "dia adalah gadis yang paling spesial di mata ku, semua yang ia miliki tidak bisa dimiliki oleh kalian!". setelah Zen mengatakan kata kata itu, aku langsung larut dalam lamunan ku, andai saja Roland yang mengatakan kata kata itu. eh-- apa apaan yang kupikir kan ini? --agggh--. tiba tiba suara pintu yang tertutup dengan sangat kencang membuat ku sadar dari lamunan ku. oh ternyata gadis gadis itu sudah pergi. aku menghembuskan nafas ku. lalu Zen menatapku dan berkata "terimakasih ya Estelle jika kamu tidak membantu ku tadi aku tidak tahu mau bagaimana lagi". aku menatapnya kembali lalu berkata "kenapa sih kamu bisa sampai dikejar kejar begitu?". Zen menghembuskan nafas nya yang berat lalu berkata "projek yang kami buat sudah mau selesai, namun listrik di mansion ini selain untuk robot pembersih otomatis tidak bisa digunakan lagi. dan kami sangat membutuhkan listrik saat ini jadi aku pergi untuk meningkat aliran listrik yang bisa digunakan ke PLN terdekat dengan tujuan khusus ,namun setengah jalan sebelum aku sampai disana. banyak sekali gadis yang berkumpul ditengah tengah hutan sepertinya mereka sedang berpiknik disana, mereka menyadari ku lalu menghampiri ku dan menggodaku, karena aku takut terlambat jadi aku pamit pada mereka tetapi mereka malah mengejar ku ,bahkan sampai mansion ini". aku tertawa sambil meledeknya dan berkata "makanya jadi orang itu jangan sok tampan" aku menjulurkan lidah ku, lalu kembali berkata "oh iya jadi bagaimana dengan Urusan listriknya?". setelah aku menyelesaikan kalimat ku Zen langsung tersentak dan sambil bercepat cepat berkata "oh iya aku lupa" lalu berlari sekencang angin entah kemana.

aku menaiki tangga lagi dan masuk ke kamarku aku membanting tubuh ke ranjang empuk ku lalu mencoba untuk tidur. namun suara bising datang kembali ,aku dengan kesal keluar dari ranjang dan membuka pintu kamar lalu melihat keluar, ternyata robot pembersih Otomatis sedang melakukan pekerjaan nya. aku membawa salah satu bantal ku dan menuruni tangga lagi. aku menaruh bantal itu di ruang tamu dan berbaring disana setelah beberapa menit terdengar suara bor yang sangat bising dan menjengkel kan. aku pun langsung mengganti posisi ku yang sedang tertidur menjadi duduk dan menjerit "tidak adakah satu orang pun di mansion ini yang membiarkan ku tidur dengan tenang?".sambil menjerit aku tidak menyadari bahwa ada seseorang yang berjalan di depan ku. seseorang dengan rambut putih yang ada di depan ku berkata "Estelle? ada apa?". wajah Ivan terlihat sangat kebingungan. aku langsung mendadak malu dan gugup aku menjawabnya tanpa menatap matanya "ehmm.. tidak ada apa apa kok". ia menatapku dan berkata "kamu beneran tidak apa apa?" karena suara bor yang terlalu indah aku sampai tidak mendengar suara Ivan. karena tidak mengerti apa yang dikatakan Ivan, aku hanya mengangguk kan kepala ku. Ivan menjawab ku sambil menghembuskan nafasnya "ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya", lalu pergi melewatiku. ivan,Zen dan Roland terlihat sangat sibuk pagi ini. Roland bahkan tak terlihat dari tadi pagi, dan juga tidak seperti biasanya kami semua pasti sarapan bersama namun sekarang aku jadi sarapan sendiri.

ada apa ya? aku menjadi penasaran dengan kelakuan mereka sedari pagi, mungkin saja ada sangkut paut nya dengan projek mereka. karena itu dari pagi aku tidak berani mendekati mereka ,karena aku takut pekerjaan mereka terganggu karena aku. karena tidak bisa tidur di ruang tamu aku membawa bantal ku lalu pergi ke taman. ditaman sangat lah sunyi dan damai sangat cocok untuk tidur. aku pun meletakan bantal ku di tanah ,sangking miris nya tidak mendapat tempat tidur yang baik ,sampai sampai aku tidur di tanah. tiba tiba saat aku hendak memasuki dunia mimpi ku ,sebuah suara yang nyaring membangunkan ku. saat saat gini bisa aja ada yang motong rumput!

aku pun membawa lantai ku kembali ke kamar ku dan berdiam disana ,tak lama kemudian aku menjadi bosan. jadi kuputuskan untuk melangkah ke lantai bawah. tidak kudengar lagi suara bor. namun di ruang tamu ada tamu ,tidak mungkin kan aku tidur diruang tamu. aku menghembuskan nafas dan berjalan kesini kemari di sekitar mansion. tiba tiba Roland entah muncul dari mana dan berlari ke arah ku. karena tidak bisa me-rem kecepatan nya. ia tersandung dan jatuh ke arah ku namun sebelum kami terjatuh ia memeluk ku erat . --bam--

aku meringis kesakitan sambil memegang kepala ku, sedikit darah sudah tercucurkan dari dahi ku .Roland berdiri dan mengendong ku di lengan nya dengan panik ia membawa ku ke sebuah kamar kosong di dalam mansion ,karena kamar kosong itu adalah tempat yang paling dekat di sekitar sini. Roland mengobati kepala ku secara perlahan dan perhatian. sambil mengobati kepala ku yang berdarah dia berkata "maaf kan aku Estelle ,aku berlari terlalu kencang ke arah mu sampai kau terluka begini". aku kemudian menatap Roland dan dengan tidak sengaja aku menepuk kepalanya dan berkata "aku tidak apa apa kok, jangan salah kan dirimu". Roland menatap ku kembali, setelah itu aku menyadari bahwa aku tidak sengaja meletak kan tangan ku diatas kepala nya, setelah itu aku langsung dengan cepat menyingkirkan tangan ku dari nya. Roland yang masih menatao ku itu tersenyum dan menarik kembali tangan ku dan di taruh nya kembali ke kepala nya. aku terdiam dan tidak berkata apa apa. setelah itu Roland berdiri dan duduk di sampingku sambil berkata "kamu sepertinya tidak tidur dari semalam apakah kamu baik baik saja?". aku berkata sambil menatap ke bawah "tidak ,aku tidak apa apa kok jangan khawatir". dia menghela nafas lalu mengeserkan kepala ku ke pundaknya dan berkata "jangan berbohong aku tahu kok kamu tidak tidur dari tadi malam, kamu bisa kok tidur disini lebih lama lagi, aku akan menjaga mu dari mimpi buruk mu". setelah ia mengatakan kata kata itu aku langsung memalingkan muka. ahh Roland perhatian sekali aku sampai tidak bisa berkata kata. aku menjawabnya sambil memalingkan wajah ku "terimakasih ,maaf merepotkan aku mu" .ia lalu tersenyum dan berkata "sekarang tidur lah kamu pasti capek". ia kemudian meletakan kepala ku yang masih berada di pundak nya ke paha nya. lalu menggenggam tanganku dan berkata "mimpi indah estele". aku terlelap dalam kehangatan dan kenyamanan ini ,aku berharap setiap hari bisa seperti ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

to be continued in chapter 9~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

novel ini sementara akan mulai terbit setiap Senin dan sabtu karena kondisi author yang tidak memungkinkan saat ini. dinanti kan ya!🖐️🖐️

______________________________________________