Richard serta Raymond saling bekerja sama untuk membaca garis jalur bis yang ada di Beijing. Sebenarnya tidak susah membaca alurnya, tapi yang membuat mereka pusing tujuh keliling adalah melihat tulisan mandarin yang membingungkan.
Pada akhirnya mereka memutuskan untuk naik taksi terlebih dulu daripada mereka benar-benar tersesat di tengah jalan gara-gara salah naik bus.
Begitu mendapatkan taksi dan duduk di kursi penumpang dengan nyaman, pak supir menyapa mereka dengan menggunakan bahasa mandarin.
Saudara kembar itu saling berpandangan dan berusaha mengartikan ucapan pak supir tersebut. Biasanya supir taksi akan menyapa penumpangnya terlebih dulu. Jadi mereka menduga kalimat pertama yang digunakan adalah ucapan sapaan yang normal.
Lalu kalimat kedua pak supir tadi sepertinya menanyakan tempat tujuan mereka. Justru hal inilah yang membuat mereka kebingungan cara untuk menjawabnya.