Chleo berjalan mondar-mandir di ruangan keluarga sementara Diego serta sang ibunda hanya melihat kegelisahan Chleo dengan tatapan penuh ketertarikan.
"Kak Chleo, walaupun kak Chleo mengelilingi rumah kita sekalipun, kak Axel tidak akan keluar dari ruangan siksaan papa."
Chleo cemberut mendengar kalimat dari adiknya sementara Diego hanya tertawa geli melihat raut muka kakaknya yang terlihat lucu.
"Diego, berhenti menggoda kakakmu. Kenapa kau memberi kesan seakan ayahmu adalah orang jahat."
"Mungkin bagi kak Chleo, papa memang adalah orang jahat."
"Ish. Kau ini menyebalkan sekali."
"Hafaf hahi," Diego kesusahan bicara karena saat ini sang kakak mencubit kedua pipinya dengan gemas.
"Sudah. Chleo, duduklah. Apa yang dikatakan adikmu memang benar. Kalaupun kau mondar-mandir seperti ini, Axel tidak akan keluar dari…"
"Ruangan siksaan." potong Diego sambil menahan tawanya saat melihat delikan maut dari sang kakak.