Chleo memandang ponselnya dengan tatapan kosong. Beberapa saat lalu, handphonenya berbunyi menunjukkan ada pesan yang masuk. Tapi begitu dia mengetahui pengirim serta membaca isi pesan tersebut, tatapan Chleo menjadi kosong.
'Hai, Chleo, apa kabarmu? Aku akan kembali tanggal lima belas nanti, apa kau bisa menjemputku?'
Tanpa bisa dicegahnya, ingatan Chleo menerawang ke tahun lalu dimana dia sedang berkencan dengan Alexis di bianglala, the Great Wheel, Seattle.
'Saat aku kembali, bisakah kau menjemputku? Bila saat itu tiba, jika kau menerima perasaanku, pakailah ini di hari kau menjemputku. Saat itu aku akan tahu jawabanmu.'
Apakah itu berarti, dia harus memberi jawaban disaat dengan memakai kalung atau tidak saat dia menjemput Alexis di bandara?
Kalau seandainya ingatannya belum kembali, dia yakin dia bisa menjemput Alexis dengan hati lapang serta mengembalikan kalung tersebut. Dia yakin dia sanggup menolak pria itu, tapi…