Chu Jung serta lainnya tiba di sebuah ruang hampa yang tidak berisi apa-apa kecuali batu besar setinggi dada Vectis Yuna. Di atas batu tersebut ada sebuah kontainer seperti guci dengan tutup yang dibungkus dengan kain kanvas bewarna merah.
Monster api Chu Jung berdiri disana dengan kedua tangan hendak mencengkeram guci tersebut, namun tidak benar-benar menyentuhnya. Dua lubang seperti mata serta satu lubang besar pada posisi mulutnya berbeda daripada biasanya.
Ketika monster api Chu Jung keluar dari tubuhnya, sepasang mata berlubang itu akan tampak mengerikan dan bibirnya akan membentuk sebuah garis bergergaji menandakan dia sedang marah.
Namun kali ini, lubang matanya tampak lebih kecil dari biasanya, dan melengkung ke bawah seolah monster api itu sedang bersedih. Bahkan lubang mulutnya yang seharusnya tampak gergaji kini mengecil dan membentuk oval berdiri.