Axelard berdehem beberapa kali sebelum memutuskan membuka suara terlebih dulu.
"Apa kau merasa lapar? Kurasa sudah waktunya kita cari makan siang."
Chleo terperanjak mendengar suara pemuda itu. Aduh.. setelah menyadari perasaannya sendiri, Chleo menjadi tidak bisa tenang.
"Ah, iya. Kurasa begitu."
"Apa kau punya rekomendasi tempat yang enak?"
"Hm... kau lebih suka jenis masakan apa?"
"Aku tidak terlalu pemilih."
"Bagaimana kalau masakan seafood? Di daerah sini ada rumah makan yang menyajikan kepiting terenak."
"Baiklah."
Begitu mereka tiba di tempat rumah makan yang dimaksud Chleo, keduanya langsung memesan makanan mereka. Setelah waitress mencatat nama pesanan mereka, Chleo meminta maaf pada pemuda itu karena telah membuatnya menunggu lebih lama dari seharusnya.
"Maafkan aku. Sepertinya aku membuatmu menunggu."
"Tidak perlu khawatirkan hal itu. Jadi apakah semuanya baik-baik saja? Bukankah kemarin kau dilabrak oleh teman-temanmu?"