Stanley baru bangun sekitar jam tujuh pagi saat dia mendengar suara aneh. Biasanya dia akan bangun jam sembilan atau sepuluh. Tapi karena dia sudah menikah dan hanya tinggal berdua, dia berniat untuk bangun lebih pagi agar bisa menyiapkan sarapan dan makan bersama istrinya.
Namun apa yang mengejutkannya adalah tidak hanya suara berisik didengarnya, tapi aroma asap tercium oleh hidungnya.
Stanley segera berjalan cepat menuju sumber asap tersebut dan melihat Meisya sedang kebingungan di dapur.
"Apa yang kau lakukan?"
Meisya menghela napas pasrah ketika melihat Stanley menghampirinya.
Beberapa potongan kentang besar berubah menjadi tak berbentuk di atas wajan. Sementara pecahan telur menumpuk di keranjang sampah. Belum lagi potongan sayur yang berantakan mengotori meja dapur mereka.
Untuk sesaat Stanley hampir mengira dapur mereka habis dilanda bencana hebat.
"Maaf. Tadinya aku ingin menyiapkan sarapan. Tapi sepertinya aku benar-benar payah."