Selenka memutar kembali rekaman audio yang direkamnya kemarin malam. Sebelumnya atas perintah Stanley, Selenka sengaja tidak memutar rekaman suara percakapan dari awal. Stanley masih ingin menyembunyikan kenyataan bahwa dia telah mengungkapkan perasaannya pada Meisya.
"Hunter?"
"Hm. Aku disini."
"Aku ingin pulang. Biarkan aku kembali pada keluargaku."
"Hm. Aku akan mengantarmu pulang setelah kau sehat."
"Apakah itu berarti kita tidak akan bertemu lagi?"
"Kau bisa menghubungiku. Aku akan menemuimu kapanpun kau mau."
"Benarkah?"
"Aku juga akan membawakanmu oleh-oleh. Hubungi aku dan aku akan berlari padamu."
"Seberapa besar dari ucapanmu yang benar? Ataukah itu hanya kalimat untuk menghiburku sementara waktu?"
Stanley mengecup punggung tangan Meisya dengan lembut. "Semua yang kukatakan barusan adalah benar. Aku serius dengan ucapanku."