Di sebuah hutan dimana serigala merah jantan sedang duduk tegap, ada seorang pemuda yang mendekatinya. Sebelah tangannya terangkat hendak menyentuh puncak sang Alpha. Uniknya, Alpha tidak menolak, malah memejamkan matanya dan menundukkan kepalanya.
Pandangan itu merupakan suatu keajaiban bagi Meisya. Selama ini tidak ada yang mau mendekati Alpha ataupun berani menyentuh kepala serigala merah jantan yang tidak bisa diprediksi moodnya.
Siapa pemuda itu? Meisya sangat penasaran dan berharap pemuda yang tengah memunggunginya berbalik ke arahnya. Seolah mendengar harapannya, pemuda itu menoleh kearahnya membuat Meisya terkejut dan terbangun dari tidurnya.
Mimpi? Apakah tadi dia bermimpi? Lagipula kenapa dia memimpikan kebersamaan Alpha bersama Dieter, kakak tirinya? Anehnya, dimimpinya Dieter masih terlihat sangat muda. Seperti disaat pria itu masih kuliah sementara dirinya sendiri masih berusia belasan tahun.