Selama perjalanan pulang, tidak ada satupun dari mereka yang bicara. Hingga pada akhirnya setelah menghentikan mobilnya tepat didepan apertemen, Stanley baru membuka suaranya.
"Aku akan menjawab pertanyaanmu tadi."
Meisya mengaitkan kedua tangannya dengan erat sambil menatap lurus ke arah mata Stanley yang kini memandangnya dengan tajam.
"Terserah kau jika kau ingin menyukaiku. Tidak ada yang berhak melarangmu untuk melakukan sesuatu. Tapi, aku ingin kau tahu. Aku tidak akan bisa membalas perasaanmu. Semua yang kulakukan padamu selama ini hanyalah sekedar pekerjaan sekaligus keisenganku belaka. Aku yakin pernah bilang ini sebelumnya. Aku sama sekali tidak tertarik dengan wanita yang lebih tua dariku. Apalagi empat tahun diatasku. Aku sarankan sebaiknya kau segera mengurus perasaan apapun yang kau miliki, karena kita tidak mungkin bersama."