Katie mengurung diri di kamarnya. Dia tidak bisa melupakan ejekan yang terlontar dari teman-temannya.
"Ih, menjijikan."
"Apa Katie baru saja membuang kotorannya?"
"Dia merusak acara ulang tahunku!"
"Beginilah akibatnya kalau mengundang anak jadi-jadian."
"Bagaimana dia bisa masuk ke sekolah elit?"
"Menurutmu dia mencuri uang?"
"Kalau dipikir-pikir barangku sering hilang semenjak kedatangannya, pasti dia yang mencurinya."
Dan berbagai macam tuduhan lainnya menyerangnya. Meski dia tidak pernah bisa memiliki barang yang mahal, Katie tidak pernah mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Dia dididik untuk tidak pernah mencuri ataupun berbohong. Kenapa mereka menuduhnya sembarangan?
Bahkan saat tiba di rumahnya setelah diantar supir keluarga Nancy, Katie masih merasakan sakit di dadanya. Dia tidak pernah merasa sakit hati seperti ini sebelumnya.