Aku bertemu dengan seorang anak kecil setelah melahirkan anak kembar. Anak itu berambut hitam pekat serta memiliki warna bola mata hitam. Terkadang saat matanya memandang sesuatu dengan serius, sinar matanya tampak seperti bisa menembus jiwa seseorang.
Anak itu mengingatkanku pada seseorang. Orang yang pernah mengasuhku dengan kasih dan juga melindungiku dari segala mara bahaya. Bukan karena wajah atau rambutnya yang mirip, tapi tatapan sinar mata anak itu sama persis seperti orang itu.
Aku tertarik pada anak itu, menyayanginya seperti anakku sendiri. Terkadang saat aku merindukan anak kembarku, aku akan menjadikan anak itu sebagai pengganti kedua anakku. Aku memanjakannya, menyayanginya bahkan memperlakukannya lebih baik daripada adikku sendiri.