Sesampainya di kantor, Erlina langsung menuju ruangan Luna. Tidak disangka Luna dan Erick sedang makan siang bersama. Mereka berbagi satu kotak makan siang bersama. Romantis sekali, umpat Erlina dalam hati. Dia sedikit cemburu melihat kemesraan Luna dan Erick. Sementara wanita single seperti dirinya terlihat sangat menyedihkan bila dibandingkan dengan sejoli yang lagi dimabuk cinta dihadapannya ini. Sungguh pemandangan yang membuat hati Erlina bertambah sedih.
"Ehem!" Erlina sengaja berdehem dengan keras sambil mengetuk pintu ruangan Luna yang sedikit terbuka.
"Eh Lin, " Luna mengalihkan pandangannya ke arah pintu ruangannya. Mendapati Erlina yang masih terengah-engah karena harus berjalan menuju kantor. Kendaraan umum yang dia naiki ternyata tidak berhenti tepat didepan kantor.
"Kamu kenapa Lin? Kok sampai keringetan gitu?" tanya Erick, keheranan melihat adiknya yang terlihat seperti habis berlari.