Chereads / My New Neighbour / Chapter 137 - Surprise yang Gagal

Chapter 137 - Surprise yang Gagal

Shina yang penasaran kemudian mencoba membuka kotak itu. Setelah membuka kotaknya dia terkejut, ternyata isi kotak itu adalah boneka chucky.

"Aris.. Aris.. Aku tidak menyangka kau akan membelikanku ini sebagai hadiah. Apa dia mengira aku menyukai hal-hal semacam ini.." ucap Shina sambil tersenyum

Dia kemudian membuka bungkusan boneka itu. Tanpa sadar Shina, dia melihat struk pembelian dari boneka chucky itu. Dia tidak mengira bahwa Aris akan membelinya langsung dari luar negeri melalui eBay. Dan begitu dia melihat harganya

"517,31 US$ ?? Berarti kalau dirupiahkan itu.." kemudian Shina terlihat membuka aplikasi kalkulator di handphonenya

" Rp 7.276.159, 99.. Wah lumayan juga untuk ukuran boneka seperti ini.." ucap Shina kembali sambil membolak balikkan bonekanya

"Tapi dimana pisau atau alat pembununya.. Apa dengan harga segitu hanya mendapatkan boneka ini saja." pikir Shina kecewa

Note: Aris sengaja memilih boneka chucky yang bentuk dan penampilannya tidak terlalu menyeramkan untuk dijadikan sebagai hadiah, jadi Shina tidak akan menemukan pisau atau benda tumpul apapun disana. Malah kalau dilihat-lihat, boneka chuckynya terkesan imut dan lucu, tidak menyeramkan sama sekali. Tidak ada bekas luka maupun darah diwajah dan pelipisnya

Shina kemudian keluar kamar, tapi Aris belum juga keluar dari kamar mandi saat itu. Dia pun kemudian pergi ke dapur dan melihat bungkusan kue ulang tahunnya disana. Shina tersenyum gembira.

"Kuenya cantik.." ucapnya senang sambil mencicipi sedikit kuenya itu menggunakan jari

Rani yang melihatnya pun menjadi terkejut.

"Yah Mi.. ketahuan deh surprisenya.." ucap Rani kecewa

"Kapan kalian memesan ini? Apa Ayahmu yang merencanakan semuanya?"

Rani kemudian mendekat ke Maminya itu, sambil berbisik pelan dia pun berkata

"Sebenarnya Ayah menyuruh Rani tidak menceritakan ini pada Mami, Ayah sudah merencanakan ini jauh-jauh hari saat Ayah dan Mami menginap diluar bersama kemarin. Ayah sendiri yang memesan kuenya melalui telpon.."

"Seharusnya tadi pagi kuenya ini sudah diantar kemari sebelum Mami dan Ayah pulang, tapi karena ada masalah jadi kuenya baru diantar siang tadi.." ucap Rani menjelaskan

Ekspresi Shina terlihat bahagia mendengar penjelasan dari Rani. Aris ternyata tidak melupakan hari ulang tahunnya.. Hingga tiba-tiba Aris muncul disana dan membuat Rani terkejut.

"Aku tidak tahu kalau kau ternyata sudah mempersiapkan semuanya untukku. Terima kasih untuk kue dan bonekanya ya.. Aku senang, kau ternyata mengingat hari ulang tahunku itu Aris.." ucap Shina terharu sambil tiba-tiba memeluknya

"Bagaimana aku tidak ingat,  seseorang terus saja menyindirku saat dimobil tadi, bulan november ini mendekati akhir tahun.. bulan november ini jadwalku itu.. ehmm.. bulan november ini aku akan mendapatkan hadiah apa ya.." ucap Aris menirukan gaya bicara Shina tadi saat dia berusaha menyindirnya

"Jadi kau.." ucap Shina malu.

Dan dia pun kemudian mencubit-cubit Aris karena merasa malu dan kesal. Aris yang merasa geli karena Shina terus menerus mencubitnya, tiba-tiba langsung memegang kedua tangan Shina untuk menghentikannya. Dia kemudian memeluk Shina sambil berusaha mengunci kedua tangan Shina tadi.. agar Shina tidak kembali mencubitnya.

"Maafkan aku karena telah mengerjaimu hari ini.. Shina, Selamat Ulang Tahun! Semoga panjang umur, sehat selalu, dan sukses untuk karirmu didunia hiburan.. Maaf, untuk surprisenya yang gagal.." ucap Aris yang seketika membuat Shina bahagia sambil menangis haru

"Mi, Selamat Ulang Tahun! Rani doakan yang terbaik untuk semua kesuksesan Mami.." ucap Rani sambil turut memeluk mereka berdua

Saat itu Aris tiba-tiba menyadari bahwa Shina dia menangis.

"Hey, Kau menangis..?" ucap Aris sambil berusaha menghapus airmatanya

"Aku tidak menangis karena aku ingin. Aku terharu kalian melakukan ini semua untukku.. Aku benar-benar bahagia.. Aku.. Hiks.. Hikss.. Hikkkss.." Shina masih terus menangis haru

Kemudian Aris, dia kembali memeluk Shina berusaha menenangkannya.

"Rani, tolong kau ambil lilin dan korek apinya untuk kuenya. Biarkan Mamimu ini meniupkan kue ulang tahunnya.." ucap Aris

"Baik Yah.." dan Rani pun dengan bersemangat pergi mencari lilinnya. Namun tak berselang lama, dia pun kembali lagi menemui mereka didapur.

"Loh Yah, memangnya kita sudah membeli lilin ya? Dirumah kan tidak ada stok lilin.." ucap Rani dengan polos

Saat itu Aris, dia tidak tahu kalau tidak ada lilin. Dia hanya mencari alasan agar Rani bisa memberikan sedikit waktu untuk dirinya bisa berduaan dengan Shina. Namun gara-gara hal ini, dia jadi terpikirkan sesuatu..

"Rani.. Kau tidak keberatan kan, kalau Ayah memintamu untuk pergi kebawah membeli lilinnya Sayang? Sekalian kau belikan sate di ujung jalan sana dan kita akan makan malam sambil merayakan ulang tahun Mamimu ini disini.."

"Kau tidak keberatan kan Shina?" tanya Aris yang kemudian dibalas anggukan kecil oleh Shina

Dan Rani pun pergi meninggalkan mereka berdua disana. Setelah itu,

"Nah, karena sekarang hanya tinggal kita berdua.. apa kau mau melanjutkan pestanya?" tanya Aris yang seketika membuat wajah Shina bersemu merah

Tanpa menunggu aba-aba, Aris kemudian langsung mencium bibir Shina. Tidak berhenti sampai disana, Aris bahkan sampai menggendong Shina saat itu sambil masih mencium bibirnya hingga membawanya masuk kedalam kamar. Dan didalam kamar, akhirnya mereka pun melakukannya, tanpa ada gangguan dari Rani tentunya. Dan setelah itu,

"Aku senang, di tahun ini aku bisa merayakan ulang tahunku bersama dengan apa yang mereka sebut dengan keluarga.."

"Berkat dirimu, akhirnya aku memiliki seorang keluarga.. Terima kasih Aris, karena kau telah menerimaku sebagai istrimu.. Walaupun saat itu aku hanya berniat untuk menjebakmu dan menjadikanmu sebagai ayah pengganti bagi Rani sampai Ryan kembali, tapi aku tidak mengira hubungan kita akan menjadi seperti sekarang ini.."

"Aku benar-benar bersyukur, Tuhan telah memilihkan jalan takdir seperti ini untukku.. Meskipun pahit, tapi aku beruntung bisa memiliki seorang suami seperti dirimu. Terima kasih.." ucap Shina sambil kembali mengecup bibir Aris

Saat itu Aris, dia juga berpikir mungkin ini yang direncanakan Tuhan untuk kehidupannya.. yakni memiliki keluarga kecil bersama Shina dan juga Rani disini. Sempat terlintas sedikit dibenaknya bahwa apapun yang kita perjuangkan untuk seseorang diluar sana (dimana orang tersebut kita harapkan nantinya menjadi pendamping bagi hidup kita dimasa depan) belum tentu akan berjalan sesuai dengan keinginan kita itu. Kadang apa yang kita usahakan demi dirinya malah menuntun kita menemukan jalan lain, seperti apa yang dirasakan oleh Aris sekarang. Semua upaya yang dilakukannya untuk hanya sekedar mendekatkan dirinya kembali padaku, justru malah membawanya menuju keluarga kecilnya yang sekarang, bersama Shina dan juga Rani.

Saat itu, Aris tiba-tiba menepis semua pemikirannya itu,

"Aku tidak seharusnya berpikiran seperti ini.. Sama saja seperti aku belum menerima Shina dan Rani menjadi keluargaku seutuhnya.." pikir Aris

Kemudian sambil membelai rambut Shina, diapun kembali berkata dalam hati

"Maafkan aku Shina, sepertinya masih sulit bagiku untuk menghilangkan Lena seutuhnya dari pikiran dan hatiku.. Meskipun begitu, aku akan tetap berusaha yang terbaik. Aku ingin menjadi suami yang baik bagi dirimu dan ayah yang baik bagi Rani.. dan menjadi seorang pemimpin dikeluarga kecil kita ini.."