Chereads / Direl / Chapter 4 - |3|

Chapter 4 - |3|

[...]

"Cepet tiga orang yang tadi gue pilih cepet ke jalan sana nyamar lagi makan di cafe cake untuk mengawasi apa yang mereka rencanakan."

"Ok."

...

Luis dkk ikut dengan tiga orang yang menyamar. El dkk lainnya masih berada di daerah sekolah mereka yaitu sman 123 (sumpah author ngakak😂) untuk menunggu salah satu anggota dari sekolah xxx menelfon mereka untuk datang ke jalan xx.

Semua orang sudah tersambung dengan telfon grup. Mereka hanya perlu mendengar aba-aba dari Luis dan El.

Drttt drttt -anggep aja getar hape:v

"Ya halo?"-El

"Halo, lo dateng bareng geng lo ke jalan xx sekarang."-seseorang dari salah satu anggota sekolah xxx.

"Oh ok. Hati-hati jangan sampe mati."-El (sambil tersenyum smirk)

"..."

Tuttt tut tut -anggep aja telfonnya udah mati nggak nyambung lagi (kayak hubungan aku dengan kamu ehe.)

El dkk langsung pergi setelah mendapat aba-aba dari El. El langsung menghubungi Luis dengan harapan Luis sudah siap di jalan tersebut. Setelah menghubungi ternyata Luis sudah menunggunya sejak lama. Sesampainya di jalan xx El dkk langsung mengatur strategi yang kemarin ia buat.

"DALAM HITUNGAN 1,2,3! MAJUUUUU!!" Ucap El langsung berlari dan memukul ketua yang berada dihadapannya itu. -Kyk perang:")

Saat sedang melakukan tawuran tersebut suara sirine polisi berbunyi mendekati mereka. Sesuai dengan prediksi Luis, semua anggota sman 123 langsung berlari dan menjatuhkan apapun yang besar di jalan tersebut untuk menghalangi jalan sma xxx. Ada 24 orang yang sedang lari dalam 24 orang di bagi menjadi tiga kelompok. Kelompok satu terdiri dari El dan 8 orang lainnya mereka bertugas untuk menyamar, El menjadi anak sma yang alim ia ditanya oleh pak polisi dan ia menjawab dengan gelengan anak-anak yang lain mereka sedang berada di cafe untuk membuat video dan mengirimkannya kepada wali kelas.

Kelompok dua yang terdiri dari Alvino dan 8 orang lainnya yang bertugas lari dan mengecoh mereka lalu masuk kedalam cafe untuk bergabung membuat video. Kelompok tiga terdiri dari Luis dkk mereka menunjukkan jalan kepada polisi yang mengejar anak sma xxx.

Mission 2: Berhasil!!

Setelah semua sudah masuk dalam video tersebut mereka mengirim ke wali kelasnya lewat aplikasi berwarna hijau dan ada logo telepon warna putih. Jam 15.30 mereka mengirimnya dan pada jam segitu-pun mereka melihat wali kelasnya membaca dan menulis 'kalian senang-senang ya belajar bersama di rumah El'.

Semua anggota-pun melepas napas lega. Mereka langsung bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing.

***

^keesokan harinya

"Pengumuman bagi Aquilla Elano untuk dipersilahkan menemui guru bk di ruang bk sekarang."

Semua orang melihat El pergi sekilas. Mereka sudah biasa melihat El pergi di panggil ke ruang bk. Hanya yang membuat semua orang aneh kenapa Dira di ajak ikut juga.

"Kenapa gua harus ikut? Kan lo doang yang di panggil."

"Lo harus ikutin apa kata gue. Jangan protes."

"Ih nyebelin."

El memasuki ruang bk dan langsung di sambut oleh guru bk dan wali kelas-nya. Seperti biasa muka El tidak terlihat terkejut hanyalah datar.

"Kemarin kamu habis tawuran bukan El?" Tanya guru bk sambil melihatkan pesan dari polisi.

"Tidak bu."

"Ya bu dia tidak melakukan tawuran bahkan kemarin ia dan teman sekelas cowok ditambah anak cowok dari kelas lainnya sedang belajar persiapan ujian nanti di rumah El." Jawab wali kelasnya sambil menunjukkan video tersebut.

"Oh maafin ibu ya El."

"Ya gapapa bu."

The end of mission 😏

El langsung pergi ke luar setelah di persilahkan keluar oleh guru bk. Saat El keluar ia melihat Dira sudah tidak ada. Ia kesal tepatnya sangat kesal karena Dira tidak menepati apa yang di katakan oleh El. Ia langsung berjalan ke arah kelas mukanya sudah menahan amarah. Saat memasuki kelas dilihatnya Dira tidak ada di dalam kelas. Karena El tidak mau ambil ribet jadi ia langsung menduduki kursinya sambil memainkan hp.

El sedang fokus dengan hp-nya tiba-tiba di sebelahnya ada yang duduk. Ia melirik sebentar lalu fokus kembali dengan hp-nya. Dira, ia tiba-tiba duduk sambil bernapas ngos-ngossan seperti sedang di kejar-kejar oleh setan.

"Huhh..hah..hah..lo-hah kok-heuh nggak ada di ruang guru sehh hah.. capek-hah tau-heuh."

"Kelas."

"Ya tau, gue tadi habis dari toilet."

"Oh."

"Oh doang?"

"Y."

"Y doang?"

"Hm."

"Hm doang?"

"..."

"Ih kok diem sih!"

"..."

"Kacang mahal kacang mahal dijual satu kacang satu jutaaaa!"

"Berisik!"

"Huft-"

***

^istirahat

Saat istirahat dimulai ia langsung pergi ke kantin dengan teman-temannya. Baru saja ia mengatakan apa yang akan dipesan untuk makan siang ia langsung ditarik oleh seseorang, yaitu El.

"Saya pes— ehh eh eh woi gua belum pesen makanannya!" Ucap Dira sambil memukul-mukul tangan El sekuat tenaga.

"Duduk sama gue. Gue yang bakal pesenin. Apa?"

"Emm ayam goreng aja nih uangnya."

"Ok. Alv! Sini lo! Beliin ayam goreng satu sama air mineral satu!"

"Wokeh bosque!"

^setelah makanan datang

"El lo nggak beli makan?"

"Ga."

"Kenapa?"

"Suka-suka."

"Terus nggak beli minum?"

"Nih," ucap El sambil menunjuk air mineral yang tadi dibelikan oleh Alvino.

"Terus gua minum apa?"

"Beli lah!"

"Kirain tu minuman buat gue biar romantis dikit gituuuu..."

"Ngarep lo ketinggian kayak ketek babi!"

"Astagfirullahhhh bentar lagi puasa yawllah ini ujian."

"Diem."

Karena Dira tidak mau mengambil ribet dengan majikan yang satu ini jadi ia makan. Saat ia makan tiba-tiba ada yang memukul punggungnya dari belakang.

"Uhuk-keselek minum-minum mana minum," Dira langsung mengambil botol air mineral yang bertuliskan AQUB(bagus banget ya namanya_-)

El bengong melihat Dira meminum air mineral tersebut begitupun Alvino yang sudah menutup mulutnya kaget. Tau kenapa? Air mineral itu! Itu air mineral yang dibeli El dan sudah diminum olehnya lalu diminum dengannya.

"Tu air minum buat lo aja terlanjur udh kena tu bibir ke situ," ucap El datar sambil berdiri lalu pergi meninggal kan Dira yang masih kaget dengan apa yang dia lakukan.

"Makasih."

"Gilaaaaaaaaaa lo udah berciuman dengan El secara tidak langsunggg gils sumpah seorang Alvino terkejoet!"

"Ga!"

***

^pulang sekolah

"Dir lo udah dijemput belum?" Tanya Maya sambil menunggu supirnya menjemput.

"Ya belum lah lu buta atau gimana sih?"

"Bukan gitu maksud gue lo beneran ada yang ngejemput?"

"Kalo kagak ada juga ada babang ojol kan bisa tuh tinggal mesen."

"Uangnya?"

"Emang gua semiskin itu apa keliatannya?"

"Hehehe iya."

"Wah wah wah ajak ribut ini untung temen kalo bukan udah gue buang ke jurang."

"Hahahaha jangan dong eh gue deluan ya udah dijemput sama supir. Byeee!"

"Byeee.."

//mana sih babang ojolnya kok belum dateng//

//yah yah kok di cancel sih//

//ya udah deh pesen lagi, ga ada yang mau ngambil miris sekali gue sama babang ojol aja nggak mau nerima apa lagi sama gebetan coba//

Tinn tinn

"Naik."

"Eh El nggak usah ini udah dapet kok ojolnya."

"Naik."

"Tapi ini gimana sama mas ojolnya kan kasian."

"Cancel aja susah amat."

"Yaudah deh."

"Rumah dimana?"

"Ga hafal nanti deh gue tunjukin jalannya."

"Ok. Dari sini kemana?"

"Lurussss aja terus nanti ada bunderan muter keluar di jalan ke dua terus lurusss lagii terus belok kanan nanti lurus belok kiri nah udah deh sampe."

"Disini?"

"Iya bener."

"Turun."

"Makasih El."

"Masama."

"Ya udah aku duluan masuk ya El."

"..."

Tidak ada jawaban lalu Dira berbalik kebelakang ternyata oh ternyata El sudah tidak ada disana. Ia sudah pergi entah kemana. Menghilang dalam hitungan detik.

[...]

Yeyyy akhirnya up!!