Chereads / Adik Kelas / Chapter 3 - Part 3 Flashback David

Chapter 3 - Part 3 Flashback David

"Heii..kamu ikut klub kami yaa..." sapa seorang cewek berambut panjang sebahu,matanya sipit dan wajahnya ceria.

Rian yang di tanya langsung mengiyakan ucapannya.

"Nama kamu siapa?"tanya nya lagi pada Rian yang duduk di samping ku

"Saya Rian kak"

"Oke Rian nanti kamu di jemput dikelas selesai Ospek ya"

Rian mengangguk tanda setuju.

Lalu gadis cantik itu pergi berlalu begitu saja tanpa menanyaiku juga akan ikut klub nya atau tidak?

Aneh sih menurut ku karena dia hanya menyapa beberapa orang yang di pilihnya untuk ikut dalam klub eskulnya,merasa di abaikan aku malah jadi penasaran dengannya kira-kira dia kakak kelas di kelas berapa ya karena kelihatan sebaya dengan kami.

"Vid,knapa lu senyum-senyum sendiri gw liatin dari tadi"Erwin yang ternyata sejak tadi memperhatikanku mulai penasaran.

"Ngak,gw heran liat tu cewek dia keliling lapangan nyamperin semua kelas tapi cuma ngajak beberapa anak aja buat ikut di klubnya" jawabku.

"Ooo..yang kecil matanya sipit itu" jawab Erwin sambil menujuk Karin yang masih asik keliling bersama teman eskulnya.

Aku cuma mengagguk mengiyakan.

"Emang lu mau ikutan eskul paskibra?panas-panasan ngak jelas...hahaha"timpalnya lagi

"Ooo anak eskul paskibra ya" kata ku lagi

"Iya makanya dia cuma samperin anak yang di biodatanya tuh cantumin eskul paskibra di sekolah SMP nya dulu,mungkin karena di eskul yang sama jadi lebih mudah ngajak dan ngajarinnya...laah loe sama gw kan ngak pernah ikut eskul selain taekwondo" jawab erwin sambil tertawa lagi.

Erwin adalah salah satu dari tiga sahabat ku yang masuk ke sekolah ini.kami sudah bersama sejak SMP dan sekarang kami masuk SMA yang sama bahkan satu kelas, erwin jadi teman sebangku ku saat ini.

Sejak hari itu aku jadi sering memperhatikan Karina,mulai dari kelasnya di IPS 1 lalu kebiasaanya bersama tiga orang sahabatnya dan Karina yang sering jadi petugas upacara menggantikan salah satu kelas yang kekurangan anggotanya.

Fix aku jadi penggemar rahasia Karina kakak kelas ku.

Pernah suatu hari aku ditunjuk untuk jadi komandan upacara,kebetulan Karina yang membantu persiapan upacara kelas kami,ku fikir dia mulai memperhatikan ku saat itu....

"Hei kamu yang jadi komandan upacara"panggilnya kapada ku

"Eh,iya saya kenapa?" buru-buru aku menghampirinya

Dengan cepat Karin memakaikan syal merah putih dan peci hitam berpin garuda kepada ku.

Aku terdiam tak bisa berkata,rasanya lidah ku ini kaku walau cuma sekedar pura-pura tanya namanya.

"Okee sudah selesai,selamat bertugas ya semoga sukses"ujarnya sambil tersenyum,senyum yang menurut sangat manis.

"Iya ma..ka..sih"jawab ku terbata.

Ternyata perasaan ku salah....

Setelah upacara itu kami pun tidak pernah saling menyapa,mungkin dia tidak pernah mengingatku sama sekali atau bahkan dia menganggapku sama seperti adik kelas lainnya.

Huftt..

****

Hari berganti minggu dan bulanpun berganti,tidak terasa sudah bulan Agustus.

Aku tau dia pasti jadi salah satu petugas upacara karena biasanya untuk upacara besar seperti ini sekolah kami selalu menurunkan team paskibra senior,mulai saat itu setiap kali upacara aku selalu berdiri dibaris depan hanya untuk melihat Karina.

Hari ini 17 Agustus ternyata hari bersejarah buat ku, kamu yang biasanya tidak menyadari keberadaan ku tiba-tiba bersorak untuk kemenangan ku di pertandingan antar kelas.

Aku melihat mu saat pertandingan bersama Erwin dan ku fikir saat itu kamu mulai memperhatikan ku.

"Ayoo team merah semangatt!!!" aku terkejut melihat Karina yang berteriak keras di samping ku.

"Vid,itu si karina?" tanya erwin heran,karena di tau betul karina tidak pernah menyadari keberadaan ku yang selalu memperhatikannya dari jauh.

"Iya win" jawabku sambil tersenyum

"ciee..ciee..semangat nih"godanya pada ku.

"Menang laah kita lawannya kan cuma kelas 2.1 sma IPA 1 yang jelas-jelas bukan anak ekskul olahraga" jawab ku percaya diri

"iya apalagi ada karin yang support"

ledek Erwin lagi.

Entah kenapa aku berfikir harus menang dan ngak boleh kalah,aku ingin karin mengingat ku meskipun hanya satu kali.

Pada saat itu aku melihat Karin di garis finish bersorak gembira melihat kemenangan ku,teman-teman sekelas ku langsung mengerumuni ku membuat ku kehilangan Karin,padahal aku baru akan menyapanya mau mengucapkan terimakasih sudah menyemangati ku barusan.

Dia bersama temannya langsung pergi ke arah kantin,sepertinya dugaan ku salah lagi dia tiak mengingatku sama sekali.

"Mana Karin Vid?" tanya Erwin.

"Ke kantin kayaknya deh"

"Yaah,berarti di masih ngak inget sama loe vid"

"Mungkin dia support kita karena team kelas Soc 1 kan ngak ada wakilnya kalah di pertandingan penyisihan"

"Berarti dia masih ngak menyadari perhatian gw ya"jawab ku lesu.

"Sabar cuy..loe mesti berani nyapa dia lah,kayaknya tu cewek rada beda sma cewek-cewek kelas 1 dia ngak peduli cowok ganteng kayak loe..hahahha" Erwin tertawa terbahak-bahak.

Melihatnya tertawa bikin pengen jitak aja.

****

Di kantin Aku melihat Karin yang sedang asik makan bakso bersama sahabatnya,baru saja ingin ku hampiri tiba-tiba Vania menarik ku ke kursinya.

"Vid,sini gw traktir lu jajan kan lu menang lomba"

"Makasih Van,gw cuma mau beli minum aja" jawabku singkat.

"Ayolah kan kita udah nungguin loe nih"paksanya lagi di ikuti teman-teman yang lain.

Erwin dan Rian yang sejak tadi bersama ku hanya bisa tersenyum mengiyakan ajakan teman sekelas ku,akhirnya aku gagal lagi mendekati Karina meskipun hanya untuk basa-basi bilang makasih.

Aahh....sepertinya PDKT ku ngak akan ada perkembangan..

Sampai akhirnya aku beranikan diri menyapanya ketika naik ke panggung untuk menerima hadiah dan piala.

Itu pertama kalinya Karina tersenyum kepadaku.

****

Pagi yang kesiangan buat ku,ternyata membawa keberuntungan karena hari ini Karina kesiangan juga..haha

Sudah sering aku liat dia kesiangan dan di hukum pak Ismo wali kelas ku yang juga guru olahraga kami.

Melihat Karin yang dihukum jalan jongkok bersama ku malah membuat ku tertawa bersama Rian,muka gadis itu sudah merah karena kepanasan dan kelelahan sepertinya tapi itu malah membuatnya terlihat semakin manis.

Erwin yang berdiri di balkon lantai 3 depan kelas ku malah ribut menyoraki ku sepertinya teman-teman ku tau aku senang di hukum karena telat kali ini.

"Pantesan aja lu senyum-senyum dari tadi taunya dihukum barengan sama Karin" sampai di kelas Erwin dan Ifan meledek ku

"Lucu aja tu cewek sering banget kesiangan,tapi gw beruntung jadi bisa liat dia lebih lama pagi ini,dibanding klo ke tolilet milih lantai dasar cuma biar bisa liat dia di kelasnya"

Aku tertawa sendiri mengingat kelakuanku selama ini,setiap hari setidaknya satu kali aku sengaja ke toliet lantai dasar cuma untuk melihat Karin dari depan pintu kelasnya.

Gadis itu periang dan dekat dengan beberapa siswa dikelasnya maupun di kelas lain,tapi yang pasti dia tidak punya pacar.

****

Gerimis di pagi hari, kali ini tanpa sengaja aku bertemu Karin lagi di gerbang sekolah. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan kali ini aku beranikan diri menyapanya setelah dia yang tidak sengaja menabrak ku dari belakang,mungkin dia terburu-buru takut basah kena hujan.

"Eeh..sory gw ngak sengaja"ucapnya kaget.

"Eh,sory..ada yang sakit ya?"tanya ku kedua kalinya karena kulihat Karina cuma bengong sambil memegang dahinya.

"Eh..ee..eengak gw cuma kaget" jawab nya sambil menunduk

"Oo kirain ada yang sakit,abis aku tanya kamu tadi diem aja"

Karina menatap ku sesaat,entah apa yang sedang dia fikirkan,yang jelas aku senang karena kali ini aku bisa ngobrol dengannya.

"Eh,lari yuk nanti kita telat di hukum pak Ismo lagi..?"

Kata ku lagi sambil tersenyum.

Dan Karina mengangguk sambil berlari bersama ku di tengah gerimis, aah...akhirnya aku bisa melihat senyumnya hari ini meskipun di tengah gerimis dan sambil lari-larian menuju gerbang sekolah kami.

Kuberanikan diri melambai padanya ketika dia berlari menuju ruang kelasnya,dan ku lihat Karina tersenyum.