Chereads / 4 Pahlawan / Chapter 2 - Mari Bertualang

Chapter 2 - Mari Bertualang

"Apa-apaan ini? Semua misinya untuk petualang point 5 ribu keatas."

"B-bagaimana ini, Ren?"

"Sabar, coba ku tanyakan kepada Nana"

Aneh, apa yang terjadi? Mengapa tak ada misi untuk pemula?

"Anu, permisi Nana."

"Ya? Ada apa?"

"Apakah tak ada misi lain untuk pemula?"

"Maaf, sepertinya misi terakhir untuk pemula sudah diambil. Misi yang ada juga itu adalah permintaan dari penduduk setempat. Jadi, pasti misi yang ada kebanyakan untuk petualang point 5-10 ribu keatas."

Gawat, bagaimana ini? Apa yang harus kami lakukan...

"Mengapa kau tidak membunuh beberapa monster yang ada dihutan depan kota saja?"

"Apa itu akan berpengaruh?"

"Ya, walau mendapatkannya tak sebanyak menyelesaikan misi, tp itu cukup untuk para pemula. Monster yang ada juga tak terlalu sulit untuk dibunuh."

"Ah, begitu. Baiklah, Terima kasih Nana."

"Ya, sama-sama"

Setelah mendengarnya, aku menjelaskan ke teman-teman ku.

"Bagaimana? Mau mencobanya?"

"Ya, tak ada salahnya mencoba. Lagipula kita juga berlatih. Mau bagaimanapun kita ini masih pemula yang tak bisa apa-apa"

"A-aku akan ikut saja"

"Ok, sudah diputuskan. Kita akan berburu dihutan depan kota!"

"AYO!"

Setelah itu, kami semua pergi menuju hutan depan kota.

---------------------------

Sesampainya disana, benar saja. Kami menemukan beberapa monster. Tapi, sepertinya tidak terlalu kuat seperti yang dikatakan Nana.

"Hey, lihat. Bukankah dia lucu?"

"Bukankah itu Slime?"

"Ah, iya benar"

"S-sepertinya tak berbahaya"

"Awas, Xana! Jangan terlalu dekat!"

Tapi, peringatan Koel, telat beberapa detik yang mengakibatkan Xana terkena serangan dari slime itu.

"Ouch.... "

"Kau tak apa, Nana?"

"Y-Ya, kurasa tak apa. Maafkan aku"

"Tak usah dipikirkan"

"Hey, cecunguk. Apa aku mengganggu waktu berdua kalian? Kelihatannya si sialan itu membawa beberapa temannya."

Tak kusangka, Slime yang tadinya hanya sendiri, tiba-tiba sudah bertambah menjadi 4.

"Sial, apa kita dapat mengalahkan mereka?"

"Dari pada banyak bicara, langsung saja kita kalahkan"

Bima langsung menerjang ke salah satu Slime sendiri. Tapi, tanpa disadari, salah satu slime datang dari arah kiri Bima.

"Bima, Awas! "

Tak akan sempat, tak ada kesempatan untuknya menghindar. Tapi, seketika Koel datang dan menghadang Slime yang datang dari kiri Bima.

"Kau ini, selalu saja bertindak sendirian"

"Hahaha, baru segitu saja sudah belagu."

"Kau ini, bila aku tak menolongmu, tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya padamu."

Melihat kesempatan itu, Ren mencoba mengarahkan panahnya ke arah salah satu Slime.

Psstt.....

Dengan panahnya, Ren berhasil membunuh salah satu Slime.

"Tembakan bagus, Ren"

"Haha, Terima kasih."

"Yosh, aku juga akan berusaha. Xana, mohon bantuannya"

"A-Ah, iya."

Dengan sekuat tenaga, mereka semua berusaha untuk mengalahkan Slime yang tersisa.

"Xana, Health Potion!"

"B-Baik, Ini."

"Terima kasih"

"Bima, akan ku pancing dia, lalu kau serang dia dari belakang"

"Tak ush sok ngatur kau, aku sudah tau itu."

"Sekarang, Bima"

"Berisik kau! "

"Yosh, tinggal 2 lagi"

"Tunggu dulu, aku merasakan sesuatu"

"Apa itu, Koel?"

"Aku merasa ada sesuatu yang mendekat"

"Hah? Slime lagi kah?"

"Tidak tahu, tapi kedengarannya lebih besar dari pada ini"

"Sial, melawan slime ini saja sudah merepotkan"

"Pokoknya, kita urus dulu Slime yang tersisa"

"Baik!"

Merekapun akhirnya berusaha mengalahkan Slime yang tersisa dengan cepat. Tapi, sayangnya mereka tak dapat melakukan nya.

"Itu dia!"

"A..."

"Apa-apaan itu! Besar sekali!"

"Anu, Ren. Bagaimana ini?"

"Itu terlihat seperti rajanya."

"Slime King kah?"

"Tapi, apa-apa an ini. Mengapa dia muncul?"

"Sepertinya, dia muncul karena kita membunuh Slime lainnya"

"Sial, akan kucoba serang"

"Apa, kau yakin Ren?"

"Tak ada salah mencobanya"

"Baiklah, aku akan mencoba menahannya. Tolong, jangan sia-siakan kesempatan yang ada"

"Kau urus dari belakang saja cecunguk, aku akan mencoba menyerangnya dari belakang."

"Anu, aku akan segera membuat Health Potion nya"

"Tolong ya, Semua!"

Dengan mengikuti instruksi dari Ren, mereka melawan Slime King itu.

"Awas, dia akan menyerang!"

"Akan ku tahan! "

Brak....

"Koel!"

"Ugh... Tak kusangka, dia lebih kuat daripada slime tadi."

"Anu, ini Health Potion nya"

"Terima Kasih"

"Awas! Dia akan menyerang lagi!"

"Menyingkir, Xana!"

Dengan sigap, ia kembali berdiri dan segera mengambil perisainya, dan segera menepis serangan itu.

"Ugh.... Se-Sekarang, Ren! "

"Baik"

Ren, pun melesatkan anak panahnya tepat ke kepala Slime King.

"A-Apa?! "

Tapi, sayang. Serangannya itu tak mempan.

"Sial, bagaimana mungkin? Serangan ku tak ada pengaruhnya."

Setelah serangan dari Ren, Slime itu terlihat mengamuk.

"Argghh.... "

"Koel!"

"Sial, sekarang bagaimana, Ren? Ada rencana lain?"

"Sial, sepertinya kita harus mundur"

"Hah? Mundur?"

"B-Benar kata Ren. Lagipula, Health Potion ku hanya tersisa 1."

"Ayo, semua mundur! "

Karena merasa tak ada cara untuk mengalahkan Slime King itu. Merekapun terpaksa untuk mundur. Tapi.....

"Ren, lihat itu!"

"Apa-apaan ini?"

Ternyata tanpa kami sadari, beberapa slime datang lagi.

"Sial, sekarang bagaimana?"

"Sial, apa tak ada cara lain?"

Pikirkan cara lain, apa yang harus kulakukan agar terbebas dari situasi ini.

"Anu, R-Ren? Mereka semakin mendekat"

Sial, aku tak bisa memikirkan apa-apa.

"Hey, sialan. Cepat pikirkan sesuatu!"

"Ren, tolong pikirkan sesuatu! Cepat, aku tak dapat menahan mereka lebih lama lagi."

"Sial... "

Ketika kami sudah berada di ambang keputus asaan. Seorang dengan pakaian ala kesatria putih datang. Dengan sekejap, ia berhasil membunuh Slime King dan slime yang ada.

"Woah, siapa dia?"

Kami bertanya-tanya, siapakah dia?

"Kalian tidak apa-apa?"

"Ah, iya. Kami terselamatkan, Terima kasih."

"A-Anu, kalau boleh tau, anda siapa?"

"Ah, maafkan aku karena tidak memperkenalkan diri. Aku, Joelter, Job ku Paladin. "

"Huh? Paladin?"

Paladin? Job apa itu? Sepertinya Nana tak ada menyebutkan Job seperti itu.

"Anu, Job Paladin mu itu, Apa Job spesial?"

"Ah, tidak. Ini adalah Job lanjutan, tidakkah kalian mengetahuinya?"

"Ah, maaf. Kami pemula."

"Ah, wajar kalian terlihat kesulitan membunuh slime itu"

"Heh, maaf saja ya kalo kami kesulitan"

"Tenangkan dirimu, Bima. Maafkan perkataan temanku."

"Hahaha, tak usah dipikirkan. Kalau begitu, aku akan pergi"

"Ah, iya. Terima kasih sebelumnya"

"Haha, tak masalah. Sampai jumpa lagi"

"Iya"

Setelah itu, Paladin itupun pergi.

"Hmm... Paladin ya? Job apaan itu?"

"Tak tahu, sepertinya kita perlu menanyakannya ke Nana."

"A-Anu, tadi aku iseng melihat status ku. Ternyata kita sudah mendapatkan Point dari pertarungan tadi."

"Benarkah?"

"Ah, iya benar katanya"

"Woah, Point ku meningkat menjadi 90"

"Statusku juga meningkat."

"Tunggu dulu... "

"Ada apa, Ren?"

"Ini, kau lihat ini? Aku tak pernah melihatnya"

"Ah, iya. Aku juga memilikinya."

"Anu, sepertinya itu skill yang didapat setelah pertarungan tadi. B-Bukankah Nana sudah memberitahu kan? Status kita akan naik dengan sendirinya, dan mungkin ketika status kita naik, dia juga memberikan kita skill baru."

"Ahh, aku mengerti sekarang"

"Ngomong-ngomong, skill apa yang kau dapat, Ren?"

"Aku dapat Skill 'Double Shot'. Kau sendiri?"

"Aku mendapat Skill 'Defence Up'. Sepertinya ini skill Buff."

"Kau bagaimana, Xana? Bima?"

"A-Aku mendapat rumus potion baru, 'Attack Speed Potion'. "

"Wah, bagus itu."

"Halah, aku dapat skill tak berguna."

"Apa, itu?"

" 'Back Stab'. Sepertinya, karena aku sering menyerang musuh dari belakang."

"Bukankah itu bagus?"

"Halah, aku lebih berharap mendapat 'Steal' daripada ini"

"Haha, sudah. Nanti juga kau akan mendapatkannya."

"Bagaimana, kalau sekarang kita kembali?"

"A-Aku setuju."

"Kau benar, sudah semakin gelap juga."

"Baik, kita akan melanjutkan perburuan ini bsk"

"Baik! "

Setelah pertarungan sengit dengan para Slime. Kami pun memutuskan untuk kembali.

BERSAMBUNG~~