Chereads / Kisah Diantara Dua Hati. / Chapter 9 - Memancing Reaksi

Chapter 9 - Memancing Reaksi

Khaira keluar dari kamarnya untuk sarapan, kemudian berangkat kuliah, ia berjalan pelan takut bertemu Andi, ia merasa malu karena semalam ia harus pura-pura menangis demi lepas dari hasrat liar Andi.

Tapi sial ia justru menabrak orang yang paling ingin ia hindari, Khaira jadi salah tingkah sedang Andi bingung kenapa kekasihnya bersikap seperti itu.

"Ada apa Ra?"

"Ga kok....Khaira berangkat kuliah dulu mas" jawab Khaira, iapun langsung menyelonong pergi kuliah saja tanpa sarapan, karena tak mau lebih lama lagi melihat Andi.

Dikantor Andi bersikap seolah tak pernah terjadi apapun, tapi yang jelas sejak perampokan itu ia mennadi semakin sok dekat dengan Rita, ia juga menunjukan perhatian berlebih pada janda dua anak itu.

Ia tahu benar Rita jarang punya kesempatan makan siang diluar jadi ia selalu berinisiatif untuk menyiapkan makan siang, biasanya ia mengirim makanan itu melalui office boy, tak jarang ia sendiri yang akan membawanya pada Rita.

Kebaikan dan perhatian Andi lambat laun mrmbuat hati Rita melunak, Rita yang sebelumnya sangat ingin membuka keburukan Andi didepan Khaira akhirnya mengurungkannya, dan akhirnya mereka sudah benar benar dekat, walau bagi Rita kedekatan itu masih ia anggap sebagai kedekatan antara calon menantu dan mertua.

Baik Rita ataupuk Khaira tak ada yang curiga dengan sikap Andi karena ia memang pandai memanipulasi situasi, ketika berada diantara mereka ia akan terlihat sangat mencintai Khaira, dan jika ia hanya bersama Rita perhatian yang sama ia berekan pada janda itu seutuhnya.

Suatu hari selesai meeting bulanan dengan dewan direksi Rita meminta laporan perkembangan perusahaan keesokan harinya.

Malamnya Andi segera mengerjakan itu, ditengah pkerjaannya tiba tiba ide licik ia temukan, ide yang bertujuan untuk menjerat ibu dari kekasihnya.

Andi menulis sebuah pernyataan cinta yang rencananya akan ia selipkan diantara lembaran dokumen yang akan ia serahkan pada Rita, sebuah kalimat panjang yang seolah olah menyatakan nelangsa dan keputus asaan.

Keesokan harinya, segera setelah Rita sampai Andi segera menyusul wanita itu, ketika sampai diruangannya mereka berbincang-bincang sebentar lalu Andi segera keluar setelah memastikan kertas itu akan segera ditemukan Rita.

"Mbak...., ini laporannya sudah saya kerjakan, silahkan mbak Rita cek siapa tahu ada kesalahan".

"Ok makasih ya Ndi".

"Saya pamit dulu ya mbak".

Ok, silahkan".

Begitu Andi keluar Rita segera mengambil dokumen tersebut, ia membukanya satu persatu, dan dilembar akhir dokumen tersebut ia melihat selembar kertas, sepertinya kertas bekas, karena kertas itu sudah tampak bekas diremas banyak lipatan dan lusuh.

Tadinya tidak ada niatan dalam hati Rita untuk tahu apa yang tertulis dalam kertas itu, namun ketika ia ingin membuangnya ada kata maaf Khaira, jiwa keibuannya seketika mucul, lebih lebih ketika mengingat igauan Andi waktu itu.

Ia berfikir mungkin dari tulisan itu ia akan tahu siapa wanita yang sudah membuat Andi berpaling dari anak gadis kesayangannya, dengan tegang Rita mulai membaca tulisan Andi, ia seperti ingin merobek mulut manis Andi dan mlemparnya sejauh mungkin, kalau ia berani menyakiti Khaira.

------------------------------------------------------------------------

Dear Khaira.

Entah sudah berapa kali aku ingin berterus terang padamu, entah berapa kali aku berusaha jujur padamu, namun mulutku ini rasanya tak mampu berkata apapun, mengingat kebaikan papa dan keluargamu.

Aku tahu kamu pasti akan kecewa padaku kalau tahu apa yang sebenarnya aku rasakan, tapi aku terlalu tak tega jika harus melihatmu sakit hati, lebih baik aku yang menahan sakit ini asal kamu bahagia.

Khaira aku takut senyum dibibirmu akan hilang, aku takut keceriaanmu akan sirna, biarkanlah biarkan aku yang menanggung derita ini, aku akan mencoba mencintaimu lagi dengan setulus hati, walau gersang pasti aku rasakan karena cintaku padamu tlah terganti, tapi tak apa demi mempertahankan senyummu aku rela melupakan rasa cintaku pada wanita yang entah mengapa benar benar merebut hatiku dari kamu.

Aku heran....dia memang tidak semuda kamu, dia juga bukan gadis sepertimu tapi entah mengapa melihat kekuatan dan ketegarannya tiga tahun silam membuat aku ingin melindunginya, tapi sayang kamu sudah ada terlebih dahulu dalam hidupku, biarlah akan ku coba melupakannya walau sakit ini akan ku tanggung sepanjang hidupku.

Khaira kalau boleh aku berterus terang, aku aku aku....sudah jatuh hati pada mamamu, yah mama Rita, wanita tegar dan kuat itu sudah merebut hatiku, ia tak menyisakan ruang cinta yang sebelumnya sudah kau isi.

Saat bersamanya rasanya aku rela kalaupun harus kehilangan nyawa ini.

Maaf Khaira mungkin ada pria lain yang Tuhan siapkan untukmu.

------------------------------------------------------------------------

Dibawah surat itu juga terdapat banyak coretan yang intinya mengungkapkan pnyesalan dan rasa tersiksa yang tak bisa ia ungkapkan pada Khaira, juga maaf yang sebenarnya ingin ia sampaikan pada dua wanita itu.

Tubuh Rita bagai remuk tulang belulangnya, ia lunglai terjatuh dari kursi yang ia duduki, tak terasa airmatanya menetes begitu deras, ia merasa kasihan pada Khaira, ia menangis karena juga merasa benci pada dirinya sendiri yang tanpa sadar sudah merebut orang yang Khaira cintai, ia begitu marah pada Andi tapi ada rasa tersentuh akan apa yang Andi rasakan, jujur setelah papa Khaira meninggal tak pernah ia rasakan perasaan yang saat ini ia rasakan pada Andi.

Rasa seakan disayangi, dan jiwa merananya tiba-tiba seolah terisi setelah tahu perasaan Andi yang sebenarnya, sejak saat itu pikiran tak butuh laki laki yang selama ini ia rasakan seolah hancur, Andi...ya karena Andi calon menantunya, rasa Cinta yang tadinya untuh untuk mendiang suaminya kini luluh lantah.

Malam sudah demikian larut, tapi Rita tak juga bisa tidur, ia menggulirkan phonesellnya, bukan untuk melihat atau membaca apapun, ia hanya menggulirnya karena tak tahu apa yang harus ia kerjakan, rasanya ia ingin mengutuk dirinya sendiri, juga kini ia jadi haus kasih sayang seorang laki laki seperti Andi, sepanjang malam pikirannya hanya Andi Andi dan Andi.

Hari ini adalah hari Minggu, pagi sekali Khaira sudah bersiap, ia mengenakan kaos pendek putih polos, dengan celana jeans selutut, tak lama kemudian Reyhan keluar juga dengan outfit yang hampir sama, keceriaan tampak dari wajah kakak beradik itu.

Rupanya hari ini Andi mengajak mereka berdua pergi berwisata, Andi juga sengaja membelikan mereka baju couple dengannya biar terlihat kalau mereka satu keluarga, ia melakukan semua itu dengan niatan ingin memancing reaksi Rita.