Chereads / Kisah Diantara Dua Hati. / Chapter 10 - Merasa Dipermainkan

Chapter 10 - Merasa Dipermainkan

Malam sudah demikian larut, tapi Rita tak juga bisa tidur, ia memencet keypad phonesellnya, bukan untuk melihat atau membaca apapun, ia hanya menggulirnya karena tak tahu apa yang harus ia kerjakan, rasanya ia ingin mengutuk dirinya sendiri, juga kini ia jadi haus kasih sayang seorang laki laki seperti Andi, sepanjang malam pikirannya hanya Andi Andi dan Andi.

Hari ini adalah hari Minggu, pagi sekali Khaira sudah bersiap, ia mengenakan kaos pendek putih polos, dengan celana jeans selutut, tak lama kemudian Reyhan keluar juga dengan outfit yang hampir sama, keceriaan tampak dari wajah kakak beradik itu.

Rupanya hari ini Andi mengajak mereka berdua pergi berwisata, Andi juga sengaja membelikan mereka baju couple dengannya biar terlihat kalau mereka satu keluarga, ia melakukan semua itu dengan niatan ingin memancing reaksi Rita.

Pukul sembial pagi Andi datang dengan mobilnya, menggunakan outfit yang matching dengan kakak beradik itu, tubuh kekarnya tercetak jelas, wajah putih bak Cho Yhun Fa itu terlihat lebih matcho ketika mengenakan kaca mata hitam.

Setelah berbasa basi dengan Rita, mereka berpamitan untuk pergi.

"Tante, aku bawa anak-anak main dulu ya" ijin Andi.

"Mas....kok anak-anak, aku udah gede mas" protes Khaira.

"Ya....anak gedenya papa ha...ha...ha" candaan gari Andi yang sebetulnya merupakan umpan.

"Mas Andi.... ga lucu, ma mama serius ga ikut?" tanya Khaira.

"Ga mama di rumah aja, mama capek" jawab Rita agak malas, terbersit rasa cemburu Rita pada Khaira.

"Ya sudah kita berangkat dulu ya tante".

"Ya hati-hati".

Rita masuk ke dalam kamar, ia jadi uring uringan karena laki laki sialan itu, ia juga merasa jengkel kenap ia harus cemburu, padahal jelas jelas laki laki itu calon menantunya"ya...Tuhan apa ini, aku ini ibu macam apa, Rita...buang jauh pikiran kotor kamu" gerutunya dalam hati, ia berjanji pada dirinya sendiri kalau ia akan menghapus laki laki itu dari hatinya, untuk menghilangkan pikiran negatifnya ia segera mandi air dingin.

Andi mengajak Khaira dan Reyhan ke sebuah agrowisata berupa taman bunga, sayur, dan buah, setelah bermain dan menikmati suasana mereka pergi ke kafe untuk makan siang.

Khaira asik berfoto bersama Andi dan Reyhan, (anggap aja itu tahun 2005an lah ya) masih pake kamera, dan isinya negative merk C****a apa K***k kalau jan dulu mah autor pergi jalan jalan punyanya kamera doang, klisenya beli patungan hihihi.... ups maaf jadi curhat, ketahuan dah bokeknya.

Ketika Khaira sedang borfoto syantik tiba-tiba ditabrak oleh seorang remaja, Khaira terjatuh dan anak itu langsung membantunya, ternyata ia adalah Fariz, Reyhan yang mlihat kakaknya jatuh langsung menghampiri.

"Eh kalo jalan lihat-lihat dong, kan kakakku jatuh jadinya".

"Maaf ya" Fariz tertawa melihat Reyhan ternyata mereka saling mengenal, dulu Fariz adalah kakak kelas Rey di SD "Woy....Rey, lo ga kenal guwe?" Fariz bertanya sambil menepuk pundak Rey.

"Kak Fariz ya" Rey coba mengingat kakak kelas yang dulu pernah membantunya ketika ia dikerjai kakak kelasnya, Fariz memang biang onar tapi dia paling tidak suka kalau ada seseorang yang menindas orang yang lebih lemah itulah hal baik dari seorang Fariz yang dijarakan orang tuanya.

Setelah minta maaf Fariz langsung berlari karena ia sedang ditunggu keluarganya untuk pulang.

Waktu berjalan begitu cepat tak terasa sudah bulan ke tiga setelah Rita menemukan surat itu, Andi semakin gencar saja memberikan stimulus pada Rita, ketika dikantor ia akan sangatttt baik dan berperilaku layaknya seorang yang sedang mengincar wanita (emang lagi ngincer dah tuh buaya darat).

Sedang disaat ada Khaira ia akan bersikap cuek, dan berbuat teramat manis pada Khaira, hal tersebut ia lakukan untuk menyulut rasa cemburu Rita, karena ia juga sudah mulai sadar kalau Rita mulai menyinpan rasa suka, dia hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja supaya Rita menyatakan cintanya.

Disisi lain Rita juga merasa dipermainkan oleh Andi, ia akan dibuat melayang layanv saat tak ada Khaira, dan seketika ia seolah dibuang kejurang ketika Khaira berada didekat Andi, hal itu membuat Rita gusar, kadang ia merasa jijik pada dirinya sendiri, tapi ntah mengapa rasa sukanya pada Andi justru semakin takterbendung, tapi pikiran dan jiwa keibuannya masih bisa ia pertahankan, ia tidak mau menyakiti Khaira.

Untuk mengalihkan pikiran buruknya akhirnya Rita memutuskan untuk membuka hatinya, dan saat itu seorang laki laki muncul dalam hidupnya, ia adalah Indrajaya Hadiningrat seorang pengusaha prtner Rita, seorang laki laki yang jelas lebih mapan dan dewasa.

Sudah beberapa minggu ini mereka dekat, karena setahu Rita Indrajaya adalah seorang duda dengan dua orang anak, mereka selalu menghabiskan waktu bersama, tak ayal kedekatan mereka membuat Rita mulai bisa melupakan rasa sukanya pada Andi, walau ia harus berhadapan tiap hari dengan jebakan jebkan cinta calon menantunya.

Suatu malam disebuah club ternama dikota S, Andi sedang menikmati malam bersama temannya, ia tak sengaja melihat Rita dan Indra yang sedang berada diclub yang sama juga, ia memperhatikan dua orang tersebut, Rita yang biasanya tak pernah mau dekat dengan laki laki manapun sekarang mau diajak kencan oleh Indrajaya yang ia tahu ia adalah seorang yang doyan main prempuan.

Dimeja Rita dan Indra mereka sedang menikmati wine (Minupan apaan tuh....ga tahu autor sok ngerti aja, lihat di TV ama baca di Webnov 🤣🤣🤣) sambil sesekali Indrajaya membelai pipi atau mengelus pundak Rita, mereka tertawa bersama dan tampak begitu mesra.

Malam itu Rita tampak lebih sexi daripada biasanya, dengan dandanan tebal bibir merah merona bak bunga mawar merah diantara lembutnya salju sangat kontras, ia mengenalan dress mini berwana merah senada dengan tas, sepatu dan lipstiknya, membuat siapapun takakan mungkin tidak berdecak kagum, apalagi bagian dadanya menyebul bak balon yang hampir meletus karena dia memakai baju tanpa lengan.

Pria yang jauh saja melihat Rita pasti ingin sekali menyentuhnya, apalagi si Indrajaya itu, bandot tua pastinya memanfaatkan kesempatan itu buat colek colek lah ya.