Chereads / Mentari,,Kekasih Sang Iblis / Chapter 12 - Kembali ke Habitat.

Chapter 12 - Kembali ke Habitat.

Sejak pagi Mentari sudah merapihkan perlengkapan Restoran, sambil Mengecek mungkin ada bahan makanan yang kurang, ternyata masih cukup persediaan untuk sebulan ke depan.

 Mentari melihat kalender, "wah ini jadwal pembayaran SPP bulananku nih".

melihat amplop yang di berikan Sang Iblis, "ternyata lumayan banyak bayarannya, cukup untuk iuran semester akhirku ...!" Guman Mentari

Setelah pamit dengan Mba Winn Mentari di antar Mas Moo, ke Kampusnya di Kota "A" sebuah kampus Elit,,tapi kali ini Mentari bertekad akan membayarnya sendiri, dan tidak meminta uang pada Ayahnya.

sesampai di kampus,, Trio menyebalkan menyambutnya.

"Nona besar kita baru datang,,kemana aja nihh....?"

" Sudah jangan menggangguku,aku sedang tidak bersemangat meladeni kalian minggirlah...!" jawab Mentari.

Ia menuju Ruang Tata Usaha untuk membayar Biaya kuliahnya dan di sambut,,Profesornya yang dekat dengannya.

"Nona tariiii.....??

kemana saja,,? sapa Profesorku dan kebetulan aku mengambil jurusan keuangan

"Waah Bapak makin ganteng aja, kapa teraktir aku,?? canda Mentari.

"besok ya..?? tapi kenalan sama anak lelaki bapak ya,, ganteng lo,,?

"yang bener pa,,? nanti aku jatuh cinta bagaimana...?" Canda Mentari.

" ahh itu yang Bapak mau..!"

mereka berdua Dosen dan Mahasiswi tertawa lepas.

" ada apa kamu kesini..Mentari..?"

" biasa Pak,Spp bulanan...!" 

" loh biasanya Ayahmu menyuruh orang kesini,,gimana kabar presedir Jang...?"

tanpa pikir panjang Mentari menjawab singkat,.." baik,,,baik..!"

Mentari tidak sadar di ujung Ruangan itu,, ada mata yang mengawasi dengan dengan tatapan dingin dan penuh kecemburuan,,,yaaa,, itu Sang Iblis.

Nasib mempertemukan mereka lagi,,bahkan di Kampus,,! ternyata dia datang untuk menyelesaikan urusan Adiknya yang selalu berulah.

terdengar suara.."ka...,,

Mentari tak menyahut,,sapaan Adik Sang Iblis,,karena ia tidak tau siapa yang memanggil..,,lalu terdengar lagi.

" Mentari..,,,!!

Sontak Ia berbalik dan terkejut.

"kau ,,,kau.disini....?"

lalu adiknya menyapa Mentari

kakak Ipar..? Ucap Sanjaya.

" hey siapa yang Kakak Ipar mu,,??

wajah Sang Iblis yang di landa cemburu buta berkata," ikut aku " perintahnya.

Profesor bertanya,,Presedir han,,kalian saling mengenal..?

" Ya..,, dia kekasihku....! sambil menegaskan pada Profesor itu. "Mari Pak....?

Sambil memegang tangan Mentari seperti menyeretnya keluar,,dari Ruangan Tata Usaha tersebut.

" Apa yang kau lakukan Mentari..? padaku kau begitu dingin,,dan pada bedebah Tua itu,,kau menggodanya...?" 

ekpresi marah Sang Iblis.

" loh itukan cuma tegur sapa aja,,!

"Tapi maksud lelaki Tua itu hendak menjodohkan mu dengan Putranya,,?? apa kau tak sadar,,?? ucap Sang Iblis.

" ohh ,,jadi cemburu buta..??sambil menatap sinis ke wajah Sang Iblis.

" ya,,karena kau milikku,,jawabnya

sambil menarikku dalam dekapannya.

Wajah Mereka berdua begitu dekat tatapannya seperti menghipnotis,,lalu Mentari menunduk malu,,tak berani menatap lagi, di tariknya dagu Mentari Iblis posesif ini mulai Mengecupnya dengan lembut.

 Mentari terkejut,,dia bisa lembut juga,,biasanya dia menciumku dengan paksa,karena sentuhan lembut ini,hatiku bergetar,,jantungku mulai berdetak kencang,,batinku berkata perasaan apa ini,,? Benak Mentari.

Ternyata dia memperhatikan reaksi Mentari benaknya berkata,. " Gadis ini tidak mau main kasar sesungguhnya aku mau menjakannya,ahh aku harus pelan pelan menghadapi Gadis Perawan ini..!" 

"Uang kuliahmu...nanti ku bereskan, ayo ikut aku makan siang.....!" Pinta Sang Iblis.

Wajah Mentari Bersemu Merah dengan mata berkabut,Sang Iblis Tau perubahan ini.

Sebenarnya Sang iblis sangat tampan,, dengan tubuh atletisnya,, gadis mana yang tidak ingin bermesraan dengannya dalam fikiran Mentari.

"seandainya dia bersikap lembut setiap hari, mungkin aku akan jatuh cinta padanya"

Lalu tersadar saat ada pistol di todongkan ke arahnya,

dengan sigap Ia menarik lengan Mentari kebelakangnya Untuk Melindunginya.

" siapa kalian,,? tanya sang Iblis sorot mata tajam itu kembali terlihat seperti hendak menerkam,

 ternyata di belakang Mentari ada Pistol lain menodong kepalanya Ia ketakutan setengah mati.

Sambil,,memeluk pinggang Sang Iblis membenamkan kepalaku di punggungnya dengan gemetaran,

menyadari ketakutan ku,,dia berkata

" Tenang,, ada aku disini,,sambil memelukku dengan tangan kirinya,,..." Anjing pesuruh siapa kalian ? Siapa yang memberi perintah ini...?"

" Tuan Burhan kami hanya ingin kau menandatangi ini,,sambil mengeluarkan map,, kalau tidak kami berempat akan menembak kalian berdua,,!! ucapan pria itu.

"ohh suruhan tuan Luo..? bilang padanya yang jantan,, bayarlah hutangnya,, jangan balik menyerang,, penolongnya...!"

Adegan itu terjadi di belakang kampus,, untung saja tidak ada yang melihat, karena ini area parkir yang luas.

Di kancing kemeja Sang Iblis ada Tombol kecil ternyata itu adalah ,,kode rahasia" untuk memanggil Pengawalnya dalam ke adaan darurat sekaligus ,penanda letak dia berada ya semacam GPS,

mereka balik di kepung,,dengan pengawal Sang Iblis yang lebih banyak.

Mentari terlalu takut akan adegan ini,, salah seorang Penodong hendak menembaknya, dengan sigap di halangi oleh Sang Iblis dan terkena di lengan kanannya ,,lalu orang itu di tembak mati,, oleh pengawal Sang Iblis.

kejadian itu begitu mengerikan,,darah Sang iblis ada di bajuku,seketik Mentari terpaku seperti Patung,dan tak sanggup melihatnya lalu pingsan di pelukan Sang Iblis.

" bawa dia,, Perintah Sang Iblis ke anak buahnya masukan ke mobil bersamaku..!"

"Tuan tidak apa apa? tanya Sopirnya.

" ini cuma luka kecil,,tidak ada yang serius...!"

 Tapi ia hawatir dengan, Mentari bedebah tadi sudah melihat wajah Mentari sebelum kabur,, ini bisa jadi kelemahanku,,batinnya berkata.

Setelah sampai di Kastilnya Ia memberi perintah.

" Letakan gadis ini di kamarku...!"

"Bai Tuan...!

Sambil lukanya di obati oleh,Pak lee, kepala Rumah tangganya, dan membalut lengannya dengan perban Ia berkata 

"Apa kah saya mesti memanggil Dokter Keluarga ,Tuan..?"

"Tidak perlu ,,ini cuma goresan saja,, lagi pula tidak ada peluru bersarang ,nanti juga sembuh dengan pereda nyeri...!"

Setelah selesai,, iya masuk ke kamar dan menatap Mentari dengan penuh kasih sayang, dan membayangkan ketakutannya tadi siang ,saat penodongan itu terjadi.

Ia membelai wajah cantik,,Mentari dan membantunya membuka pakaiannya yang penuh darahnya.