Chereads / Mentari,,Kekasih Sang Iblis / Chapter 18 - Kerajaan Bisnis Sang Iblis

Chapter 18 - Kerajaan Bisnis Sang Iblis

Siang itu, tepat berada di kota A. Gedung bertingkat yang megah menjulang tinggi di langit,,setinggi 250 lantai,, berdepanan dengan Gedung milik Ayah Mentari,,..

kantor.itu di rancang begitu megah dan dengan penjagaan yang begitu ketat.tanpa.izinnya tidak.seorangpun bisa masuk,,bahkan seluruh karyawan.di kantor itu tidak ada yang berani menatap matanya saat berbicara.dengan Sang Iblis,,suasana.hatinya sangat dingin,, dan hawa di sekitarnya mencekam hening,seperti film horor,,iya tidak menolerir satu.kesalahanpun

hukumannya,di pecat dan di asingkan masuk.daftar hitam,atau hilang tanpa jejak(tewaaasss)..

screeeaammm.spooookkyyy....

saat Sang Iblis memasuki gedung tersebut,, auranya seperti Kaisar pencabut nyawa dari neraka, begitu tampan,,tinggi,,agung,,dengan tatapan setajam pedang, dingin bagai vampir ribuan tahun,..,

saat itu adalah keadaan genting di mana salah satu perusahaan yang hendak di akuisisinya,, di rebut oleh "Hilda.dengan cara curang,, padahal

Perusahaannya,,telah membayar uang muka pembelian Perusahaan tersebut..

"Rapat.....!!!!!

Ucapnya ke sekertarisnya yang begitu gemetaran menerima printahnya..

dalam waktu kurang dari 10 menit Ruang Rapat telah siap di penuhin oleh Menejer dari semua Divisi

masuk lah Sang Iblis ke. Ruang Rapat " siapa penanggung jawab tender,Gedung Meteor,,?? tanya Sang Iblis..

seorang Menejer menjawab, yang lain hening,/tidak bersuara

"pecat dia,,,ucap Sang Iblis,,

sontak Menejer itu tersungkur di lantai,,tanpa daya,

tentu saja ini tanggunh jawab Menejer tersebut, untuk Tender itu,,Perusahaan telah rugi banyak...

lalu beranjak.ke kantornya lagi..

" si*******n Hilda,,dia.berani mencuri milikku..

Pak Hery..selidiki.pemilik Gedung itu berapa banyak,iya memperoleh sogokan.hilda,,? lalu tuntut ganti rugi 100 kali lipat,,perintah Sang Iblis..

matanya seperti,api yang membara ratusan tahun,,..penuh dengan amarah dan dendam..

sekita ponselnya berbunyi..

dia melihat nomor Mentari "gadisku"

lalu mengangkatnya,

sayaang,,kamu lagi apa??

apa kamu sudah makan??

pertanyaan klise ,biasa dari Mentari.saat itu sudah pukul 15.00 sore.

" belum"/jawabnya.singkat..

aku hawatir,, makan yaaa,, ucap Mentari

ruangan yang seperti aula pembantaian itu seketika.seperti musim semi,,

Pak Bos nya,,tersenyum lirik Pa Hery ke Nona."Andara.sekertarisya...

hanya keheranan ,??

"nanti siapkan, saat pulang aku masih sibuk,, memutus sambungan telfon tersebut,,

Pak Hery,,jangan lupa selidiki jaringan hilda juga,,

" siap tuan"/jawabnya

lalu iya keluar dari Gedung itu..beranjak

keluar

"mari kita ke Gedung W. ucap Sang Iblis ke sopirnya,,,,dimana itu.Gedung seberang milik Ayah Mentari,,

untuk bertemu Presedir..Ayah Mentari.

sesampai di sana,, dia di sambut "Hilda.

"" ohhh Tuan Burhan.. yang luar biasa ada apa mengunjungi kediaman kami,??

basa basi."Hilda..

"aku ingin ketemu Presdir"

dalam benak Hilda,,rasakan,,satu persatu usahamu akan ku rebut

sembari mempersilahkan ke ruangan Presedir,,(Ayah Mentari)

sesampai di ruangan..

bertemulah dengan Ayah Mentari,,

Presedir Jang,,lama tidak jumpa,,/ucap Sang iblis,,

apa gerangan Bos besar datang ke tempatku,, sahut Ayah Mentari.,,

aku tidak akan berbasa basi..

Presedir Jang,,kenapa mengambil barang ku di sudut jalan sana, ?? kalau kau mau akan ku berikan,, ucap Sang Iblis,, sontak Presedir Jang, terkejut dan menatap hilda,, lalu berkata,,

"ini pasti kesalahan,,.sambil memperhatikan tatapan Sang Iblis,, pada lukisan Wanita Cantik.di dinding..

" ohh itu Putriku,,Mentari,,cantik.bukan??/ucap Ayah Mentari,,

,cantik dan anggun,,ucap.Sang Iblis,,

benaknya,,Putrimu sudah menjadi miliku,,

"apa kau suka,,akan ku perkenalkan sahut Presedir Jang,,

seketika batin.Hilda berkata

"/tidak...tidak....Mentari tidak boleh di kenalkan,,dengan.pemuda ini,, iya mesti ku taklukan untuk ku buat sebagai suami keponakanku,,

" lain kali Presedir Jang,, aku tunggu jawabanmu mengenai barang miliku.

dan beranjak pergi,,

setelah itu Ayah Mentari memberondong pertanyaan kepada Hilda...."

"apa yang kau lakukan,Hilda,,??/apa kau mengambil Gedung orang lain lagi??"

"/tapi aku menyukai Gedung itu,,untuk ku hadiahkan ,pada ponakanku yang baru pulang dari Amerika,,

" aku tidak mau tau bayar kompensasinya,,.aku tidak ingin berurusan dengan Burhan..

dia pebisnis hebat,,cocok menjadi menantuku,,

"gawat aku mesti bergegas menjemput " ANASTASIA,,,kalau tidak, anak kurangajar itu( Mentari) akan sangat di untungkan.

" baiklah sayaaang,,.maafkan aku,.aku akan membayar ganti rugi"

"cepat bereskan.. perintah Presedir Jang,,

" iya..iya...tidak.usah hawatir..

sahut ,Hilda".dengan .mata sinis liciknya.