"Ooh! Aku dapat melihatnya! Ibukota kerajaan!"
Teriak Sue yang bersandar ke depan pada jendela. Ketika aku juga melihat dari kejauhan
melalui jendela, aku melihat sebuah air terjun besar dengan ketinggian yang menjulang di
balik benteng putih dan dinding benteng yang tinggi.
Ibukota kerajaan Arefis. Ibukota negara ini terletak di tepi danau yang mengalir dari air terjun.
Juga disebut dengan [Kota Danau].
Kerajaan Belfast, terletak di sebelah barat benua Europa yang secara relatif damai dengan
suasana yang menyenangkan dan penguasa kerajaan yang dermawan.
Sutra yang dihasilkan di provinsi Kailua dari kerajaan Belfast dikatakan sebagai produk
terbaik di dunia ini dan industri utama dalam bisnis menjahit. Itu lembut dan ringan, tahan
lama dan indah. Mata pencaharian ini tampaknya menjadi sumber penting pendapatan dan
kebanggaan bagi negara ini, yang merupakan pemasok untuk bangsawan dan keluarga
kerajaan di luar negeri.
Saat aku mendekati ibukota kerajaan negara itu, aku sekali lagi terheran-heran dengan
panjang dari dinding kastil. Seberapa jauh dinding itu berlanjut? Kau bisa mengatakan
pertahanan dinding besi yang tidak mengizinkan invasi dari musuh, meskipun tidak terbuat
dari besi.
Ada beberapa prajurti di pos pemeriksaan di pintu gerbang kota untuk memeriksa yang
masuk ke ibukota. Namun, kami melewatinya tanpa pemeriksaan, mereka hanya melihat
wajah dari Sue dan Reim-san yang berada di sebelah kami. Lewat dengan bebas karena
dikenali? Tidak hanya itu, mungkin juga karena lambang keluarga Duke yang tergambar di
kereta kuda.
Lalu, kereta kuda maju lurus ke arah istana dan kami menyeberangi jembatan batu yang
panjang dengan sebuah sungai yang mengalir. Di sana juga ada sebuah pos pemeriksaan di
tengah jembatan, tapi kami hanya melewatinya seperti sebelumnya.
"Itu karena setelah kami menyeberangi jembatan, di sana adalah kediaman para
bangsawan ~ de gozaimasu."
Reim-san menjelaskan dan aku mengangguk untuk mersponnya. Jadi itu sesuatu yang
memisahkan daerah orang biasa dan daerah bangsawan.
Kami melewati sebuah jalan yang indah dan perkebunan mewah yang berbaris. Dan tak lama
kemudian, sebuah rumah besar muncul di depan kereta kuda. Dindingnya juga panjang.
Ketika kami akhirnya tiba di depan pintu gerbang, 5-6 penunggu membuka gerbang yang
terlihat berat dan perlahan terbuka dari kiri dan kanan. Aku baru saja sadar bahwa lambang
pada kereta kuda sama dengan lambang yang tergambar pada pintu gerbang. Jadi ini adalah
kediaman Duke.
Besarnya. Bagaimanapun, dari mulai kebun sampai rumahnya juga benar-benar besar dan
luas. apa guananya keluasan dan kebesaran itu.
Kereta kuda berhenti di pintu masuk dan Sue membuka pintu dengan penuh semangat.
"Selamat datang kembali, Ojou-sama!"
"Umu!"
Pelayan berbaris dalam satu barisan dan semuanya menunduk secara bersamaan. Reim-san
mendesakku, yang tercengang di kereta dan akupun turun. Sepertinya, aku telah datang ke
tempat yang menakjubkan.
Ketika kita pergi melalui pintu masuk, seseorang turun dari tangga besar ke karpet merah
yang disebarkan di depan kami.
"Sue!"
"Ayah!"
Sue berjalan langsung ke arah pria itu dan dengan kuat melompat ke dadanya.
"Aku sangat senang, apa kau tidak apa-apa... ?"
"Aku baik-baik saja, tidak ada yang terjadi padaku. Apakah ayah tidak menerima
surat yang aku berikan kepada pengirim surat?"
"Ketika aku menerima surat itu aku merasa seperti sudah mati."
Ayah Sue. Jadi orang ini adalah saudara raja, Duke Ortlinde. Rambut emas yang terang dan
tubuhnya yang terlihat kekar, bertentangan dengan wajah lembut yang membuat kau merasa
tenang.
Duke berjalan ke arah kami saat dia meninggalkan Sue.
"... Apakah kalian para adventure yang telah meyelamatkan putriku? Aku harus
mengucapkan terima kasih. Aku benar-benar bersyukur, terima kasih."
Aku terkejut. Duke mengatakan itu dan membungkuk pada kami berempat. Adik dari sang
raja.
"Tolong angkat kepala anda. Itu karena kami hanya melakukan hal yang seharusnya
dilakukan."
"Begitukah. Terima kasih. Kau sangat rendah hati."
Sementara mengatakan begitu, Duke meraih tanganku dan menjabat tanganku.
"Sekali lagi biarkan aku meperkenalkan diri, aku Alfred Ernes Ortlinde."
"Mochizuki Touya ~ desu. Ah, Touya adalah namaku dan Mochizuki adalah nama
keluarga."
"Hou, apakah kau lahir di Ishen?"
...ungkapan ini, berapa banyak sudah terjadi?
"Aku mengerti, jadi kalian datang ke ibukota kerajaan atas permintaan guild untuk
mengantarkan surat."
Kami duduk, menghadap Duke di teras yang menghadap taman dan menikmati teh.
`Aku menikmatinya' terutama aku dan Duke, tapi ketiga orang yang lainnya terlihat gelisah
dan tegang. Sue meninggalkan tempat duduknya dan tidak ada di sini. Aku ingin tahu ke
mana dia pergi.
"Jika kau tidak mengambil permintaan itu, Sue mungkin telah diculik atau bahkan
mungkin telah mati. Ini berkat orang yang telah memberi permintaan."
"Apakah anda tahu tentang siapa penyerang itu?""Tidak... itu yang aku tahu. Mengingat posisiku, ada beberapa bangsawan yang
menganggapku sebagai pengganggu. Menculik putriku, mengancam dan memanipulasiku....
mungkin orang-orang berpikir seperti itu."
Duke mengambil teh dengan wajah dinginnya. Ternyata, ada banyak hal juga yang terjadi
pada bangsawan.
"Ayah, maaf telah membuatmu menunggu."
Sue datang ke teras. Dengan gaun berenda berwarna merah muda dan rambut pirang yang
dihiasi dengan ikat kepala katyusha dengan dekorasi mawar yang berwarna merah muda yang
sama. Itu terlihat sangat cocok.
"Apakah kau sudah berbicara dengan Ellen?"
"Ya, tapi aku tidak mengatakan tentang serangan itu agar dia tidak khawatir."
Sue duduk dengan lembut di samping Duke. Tanpa menunggunya, Reim-san datang
membawakan teh.
"Ellen?"
"Ah ya, itu istriku. Maaf, dia tidak berada di sini mesikpun kalian adalah penyelamat
putri kami... istriku... tidak dapat melihat."
"Dia buta ~ de gozaru ka?"
Yae bertanya dengan ekpresi yang terlihat mengasihani.
"Itu dari penyakit lima tahun yang lalu... dia telah lolos dari kematian, tetapi
kehilangan penglihatannya."
Duke menurunkan matanya dengan rasa sedih. Sue yang melihatnya meletakan tangan di atas
pundak ayahnya. Aku ingin tahu apakah dia khawatir tentang ayahnya. Apakah ini perasaan
dari seorang anak.
"Apakah anda sudah melakukan sihir terapi ~ desu ka?"
"Kami memanggil semua pengguna sihir penyembuh di seluruh negeri tapi.... itu tidak
berhasil. Hal ini mungkin untuk memerpbaiki tubuh sampai batas tertentu yang disebabkan
oleh luka. Namun, tampaknya tidak efektif untuk melawan sebuah efek dari penyakit."
Duke mejawab pertanyaan Lindsey dengan lemah. Apakah begitu... bahkan sihir
penyembuhan juga tidak bisa?... aku pikir aku mungkin bisa melakukannya denga sihir [Cure
Heal] tapi... kami tidak berdaya dalam situasi seperti ini.
"Kalau saja Kakek masih hidup..."
Sue bergumam dengan perasaan yang sangat menyesal. Duke membuka mulutnya ketika dia
sadar dengan pandanganku yang sedikit aneh.
"Ayah istriku... kakek Sue, ayah mertuaku adalah pengguna dari sihir khusus. Dia
mampu menghilangkan kelainan pada tubuh seseorang. Ini juga karena ayah mertuanya, sihir
itu entah bagaimana bisa didapatkan, karena itulah Sue pergi keluar untuk melakukan
perjalanan."
"Mata ibu dapat disembuhkan jika itu dengan sihir kakek. Bahkan jika kita tidak bisa
mendapatkan sihirnya, kita hanya perlu untuk menemukan seseorang yang bisa
menggunakannya..."
Sue mengepalkan tinjunya karena merasa kesal.
"Hal seperti itu memiliki kemungkinan yang sangat rendah, Sue. Karena sihir non-
atribut kebanyakannya adalah sihir prbadi. Hampir tidak ada orang lain yang bisa memiliki
sihir yang sama persis. Tapi, pasti ada pengguna yang memiliki efek yang sama. Kami pasti
akan menemukan yang satu itu."
"""Aaaahhhhh...!!!"""
Ketiga orang yang duduk di sampingku tiba-tiba berdiri dan berteriak dengan keras. Uoowaa,
itu benar-benar mengejutkanku! Apa, apa, apa!?
"Itu Touya!"
"Touya-san ~ desu!"
"Touya-dono ~ de gozaru!"
"Apa itu!?"
Dalam waktu yang cepat mereka tiba-tiba menarik tubuhku. Apa ini, menakutkan. Apakah
kalian bertiga tidak terlalu bersemangat?
Bahkan Duke dan putrinya yang sama-sama kaget sedikit mundur.
"Jika itu kau, mungkin kau bisa menggunakannya!"
"Non-atribut adalah sihir pribadi... itu adalah hal yang sebagian besar tidak dapat
digunakan oleh orang lain. Namun!"
"Touya-dono berbeda, dia dapat menggunakan semua sihir non-atribut ~ gozaru nuka!"
"Ah?.... Aaaahhh! Jadi itu sebabnya!"
Aku tahu setidaknya! Kalau begitu.. itu... jika non-atribut!
"Apa.... ada apa ini? Jangan-jangan..."
"Ibu dapat disembuhkan? Touya!?"
Duke mengatakan dengan tak percaya, Sue menangkap lenganku dan menempel pada
tubuhku.
"Sejujurnya, saya tidak pernah menggunakan sihir itu. Tapi mungkin... tolong
beritahu saya nama dan efek dari sihir itu secara detail."
—-
—-
"Ara, ada tamu?"
Ada seorang wanita duduk di tempat tidur yang menyerupai Sue. Aku berharap bahwa ketika
dia tumbuh di masa depan, dia akan terlihat seperti ini. Hanya warna rambutnya cokelat
berbeda dengan putrinya.
Sebuah blus putih dengan rok biru yang berwarna pastel telah memberikan gambaran yang
terlihat cantik. Ketika disamakan dengan bunga, maka itu seperti mawar atau bunga lili, dia
adalah seorang wanita yang terlihat seperti napas dari seorang bayi. Usianya tampak muda,
mungkin masih berusia 20 tahunan.
Namun, bertentangan dengan masa muda, aku merasa bahwa matanya yang tidak bisa melihat
membawa dia lebih terkemuka. Dalam keadaan seperti itu meskipun matanya terbuka, kau
tidak bisa mengatakan ke mana dia melihat, atau lebih tepatnya sudut pandangnya tidak tetap.
"Saya mochizuki Touya ~ to moushi masu. Apa kabar Ellen-sama "
"sayang , orang ini?"
"Aah, Sue bertemu dengan mereka dan dia sangat berhutang budi padanya....
medengar cerita tentangmu, dan akan menyembuhkan matamu."
"Mataku...?"
"Ibu, tolong tenanglah."
Aku mengangkat tanganku secara diam-diam di depan mata Ellen-sama. Aku
mengkonsentrasikan pikiranku dan mencoba untuk mengeluarkan sihir yang baru saja aku
pelajari tadi. Aku mohon, berhasil lah.
[Recovery]
Sebuah cahaya yang lembut mulai mengalir dari tanganku ke mata Ellen-sama. Aku
menurunkan tanganku setelah cahaya memudar secara perlahan.
Untuk sementara, tatapannya berkeliaran di udara dan sedikit demi sedikit menjadi tenang.
Setelah berkedip terus-menerus, dia akhirnya memalingkan wajahnya kepada Duke dan Sue.
"... Aku bisa melihat... aku bisa melihat. Aku bisa melihat, anata!"
mata mulai berjatuhan dari mata Ellen-sama.
"Ellen...n .....!"
"Ibu!!"
Mereka bertiga mulai menangis sambil berpelukan. Melihat putri dan suaminya setelah lima
tahun, sambil tertawa dan menangis, Ellen-sama terus mengawasi mereka dengan seksama.
Wajah suami tercinta dan anaknya. Untuk selama mungkin bahkan dengan matanya yang
seperti itu.
Adapun untuk Reim-san yang sedang menonton di samping dengan wajahanya yang di
arahkan ke arah mereka, juga ikut menangis.
"Syukurlah... *Gufu*."
"Syukurlah ~ desu."
"Syukurlah ~ de gozaru yo"
Bahkan kalian menangis juga!? Hah? Ini, aku tidak menangis. Tidak, ini membuatku terlihat
seperti manusia yang tak berperasaan?
Aku sangat terharu juga, tahu. Hanya saja, tekanan yang ku rasakan kini telah mengilang
karena berhasil... ... Yah, sudahlah.
Kami menyaksikan adegan keluarga antara orang tua dan anak yang sedang menangis tak
henti-hentinya karena gembira.