Di belakang rumah pada halaman tempat Hazam biasa berlatih, Hazam sedang mengayunkan tinjunya, dengan badan yang di penuhi keringat, Hazam terus memperagakan teknik tinju yang diperoleh beberapa hari yang lalu. Hazam sudah menguasai teknik itu sampai level dua, di samping itu teknik gerakan Hazam juga baru saja memasuki level pertama.
"sungguh pemahaman Yang Sangat kuat, melihat perkembangan anak ini, Dia tidak Kalah Dengan benih Jenius Dari Tanah Suci di realms world limitless, sepertinya paling lama dalam dua puluh tahun ke depan, dia sudah bisa memasuki dunia yang lebih tinggi"
old ghost berbicara sendiri sambil memperhatikan Hazam berlatih.
Hazam kemudian menghentikan latihan dan berjalan ke arah pohon dan mengeluarkan tumpukan batu spiritual untuk bermeditasi.
sudah satu minggu sejak kejadian yang melibatkan ketua osis cantik yaitu Cassandra, sekarang kultivasi Hazam sudah mencapai tahap tengah kondensasi qi, melihat dari kecepatan Hazam yang sekarang bisa di pastikan, awal libur musim panas Hazam paling tidak sudah memasuki tahap pendirian yayasan.Semua persiapan yang dilakukan Hazam mulai dari dia berkultivasi sampai musim panas nanti, bisa dipastikan kalau dia sudah siap memasuki medan perang untuk menempa pengalaman bertempurnya.
Beberapa jam kemudian, Hazam menyelesaikan meditasinya.
Dia melihat old ghost yang melayang di sampingnya, Hazam tersenyum.
"seperti yang terjadi sekarang, kamu sudah bisa melindungi dirimu bila menghadapi bahaya kecil dan lainnya, kamu juga sudah siap untuk memiliki senjata sendiri."
"senjata?"
"ya! dan untuk membuat senjata, kamu membutuhkan bahan yang cocok, supaya hasilnya lebih baik dan memuaskan. Oleh sebab itu aku menganjurkan kamu untuk mengumpulkan sumber daya dalam jumlah besar untuk keperluan itu dan lainnya dalam berkultivasi.
Juga Sebagaimana yang kamu sudah tau, kalau berkultivasi membutuhkan sumber daya, dan untuk sumber daya membutuhkan kekayaan yang besar supaya bisa mendapatkan hal tersebut, tapi melihat keadaan kamu yang sekarang jangankan untuk membuat pedang terbang, membuat jimat saja kamu tidak akan mampu, Apalagi memperoleh bahan tersebut."
Mendengar perkataan old ghost, Hazam langsung tersipu malu, dia tidak tau harus berkata apa.
"jadi, untuk itu kamu membutuhkan sumber keuangan dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk melengkapi semua kebutuhan mu."
old ghost melanjutkan.
"senior ! bagaimana caranya aku bisa memiliki sumber keuangan ? penghasilan kerja paruh waktu saya cuma beberapa ribu perjam, apakah aku harus merampok bank ? "
Hazam bertanya.
"sebagai jenius kultivasi, terkadang kamu juga ada bodohnya, ya ?
dengan semua kepintaran dan memori yang kamu peroleh, bila kamu memanfaatkan dengan baik, itu bisa membuat kamu menjadi kaya, bahkan mampu membeli planet ini setidaknya, untuk apa susah-susah merampok bank ?
Misalnya ilmu pengobatan dan alkimia umum dalam dunia kultivasi cukup untuk menyelamatkan banyak nyawa manusia biasa, dan berbagai informasi tentang prasasti dan susunan formasi.
kamu hanya perlu mencari sarana untuk memanfaatkannya saja. "
Mendengar penjelasan old ghost, mata Hazam langsung cerah, Dia memikirkan uang yang akan dihasilkan dengan semua pengetahuan yang ada di kepalanya.
Hazam juga memikirkan bagaimana kakeknyai yang harus bekerja di usia tuanya, dia memiliki keinginan untuk meringankan beban kakeknya, dia juga ingin adik perempuannya bersekolah dengan nyaman tanpa harus menggunakan bis umum dan berbagai kebutuhan mereka berdua. dia sangat menjadi sangat bersemangat, karena bisa memenuhi keinginan ini.
Old ghost mengerti apa yang ada di pikiran Hazam, selama satu minggu mengenal Hazam, old ghost sudah melihat betapa susahnya kehidupan Hazam dan keluarganya. jadi dia tidak mengganggu Hazam yang terbenam dalam fantasinya. setelah beberapa saat, Hazam kembali tenang, lalu dia berkata.
"apa tidak apa-apa aku menjual beberapa hal itu? apakah tidak melanggar larangan mu ?"
"tidak apa-apa, asalkan kamu tidak membocorkan teknik kultivasi, yang lainnya tidak masalah. "
Old ghost menjawab, setelah diam beberapa saat, Old ghost melanjutkan lagi.
"ada sesuatu yang harus kamu tau!
ini akan menjadi perbincangan kita yang terakhir, aku sudah mencapai batasnya, sebentar lagi aku akan menghilang dan lenyap dari dunia ini."
tapi perkataan selanjutnya old ghost langsung mengubah suasana hati Hazam, Hazam merasakan hatinya bagaikan tertusuk jarum, wajahnya pucat, dia kebingungan.
"senior. . . ."
Hazam tidak tau harus berkata apa, hatinya di penuhi dengan kesedihan, Hazam sudah menganggap old ghost sebagai orang yang di hormatinya selain kakeknya, old ghost merupakan orang paling dekat dengannya, apalagi dengan semua bimbingan yang old ghost ajarkan padanya.
melihat bagaimana bagaimana reaksi Hazam, old ghost sebenarnya cukup puas dan lega. old ghost kalau pilihannya tidak, Hazam adalah orang yang luhur dan tau balas budi.
old ghost mendesah dan berkata lagi,
"kenapa kamu jadi murung begitu ? sebelumnya sudah aku peringatkan, kalau aku ini cuma untaian kecil jiwa dan tidak akan bertahan selamanya.
jadi jangan sedih begitu !"
"senior ! apakah kita akan bertemu lagi ?"
Hazam bertanya dengan suaranya yang serak dan mata berair melihat ke arah bayangan asap yang hampir menghilang sepenuhnya.
"mungkin, tapi sangat sulit, kamu harus berkultivasi sampai puncak dunia realm tanpa batas, baru saat itu kamu bisa bertemu lagi denganku. dan untuk itu membutuhkan usaha keras dan waktu yang sangat lama. Siapa tau, mungkin kamu sudah melupakan keinginan kamu yang sekarang kalau suatu hari kamu sudah mencapai puncak itu."
"tidak akan, aku pasti akan mengingat semua ini. "
Hazam berjanji, dia juga sudah tidak terlalu sedih lagi setelah mendengar kalau ada masa depan yang lebih baik.
"baiklah, selamat tinggal bocah !
ingat !
ikuti kata hatimu, jangan melakukan sesuatu yang melawan hati nuranimu. "
Hazam melihat bayangan old ghost menghilang sedikit demi sedikit bagaikan asap yang terbawa angin. Dia berdiri disana menyaksikannya dengan linglung.
Baru setelah Beberapa waktu old ghost lenyap, Hazam beranjak dari tempatnya berdiri dan berjalan ke kamarnya. Dia melihat jam sudah menunjukkan pukul dua siang, Hazam tidak tau harus bagaimana untuk menghilangkan kesedihannya, dia memilih berjalan keluar rumah untuk mencari udara segar mencoba menjernihkan pikirannya, tanpa disadari langkah kaki sudah membawanya ke halte bis.
Dia langsung melangkah dalam bis dan berdiri di pojok dengan pandangannya ke arah jalan yang dilalui bis.
Setengah jam berlalu, bis pun berhenti di halte kota, Hazam memutuskan melakukan kegiatan rutinya, Dengan tujuan menuju ke tempatnya bekerja.
Hazam berencana masuk memenuhi shift kerjanya hari ini, dia berpikir siapa tau, mungkin bisa menghilangkan kesedihannya.
Tapi sebelum itu, Hazam singgah ke warung dekat tempatnya bekerja, dia berencana membeli rokok dan segelas kopi sebelum masuk tempat kerja, Hazam sangat menyukai kopi. kopi adalah minuman favorit Hazam di berbagai keadaan dan suasana hati Hazam.
Hazam membayar tagihan dan berbalik ke arah warnet.
Sampai di warnet, Hazam berjalan ke tempat kasir, Dia duduk termenung sedih sambil menghabiskan rokoknya. Karena masih tidak bisa menenangkan suasana hatinya, Hazam memutuskan berselancar di internet mencari beberapa tentang percakapan terakhirnya dengan old ghost, dan itu tidak mengecewakan dirinya, Dia melihat banyak bahan dan sumber daya terdapat di berbagai belahan dunia yang terpublikasi di internet.
Dia sangat terkejut melihat hasil pencariannya, dia mendapati banyak sekali sumber daya yang bisa di gunakan seorang pembudidaya, tapi terdapat di bumi, tempat yang tidak cocok bagi seorang kultivator. Bahkan banyak bahan herbal yang dianggap langka di dunia kultivasi, tapi banyak terdapat di bumi. Dia juga melihat berbagai jenis mineral yang seharusnya sangat langka di dunia kultivasi, juga bisa di beli dengan sejumlah besar uang di bumi.
Menurut hasil pencarian ini, Hazam bisa memperkirakan kalau sebelum musim panas nanti dia sudah bisa memiliki senjata yang cocok untuknya seperti pembudidaya lain di dunia kultivasi.
kesedihan Hazam secara perlahan mulai menghilang setelah penemuannya tentang berbagai informasi yang terdapat di internet telah memudahkan rencana yang disarankan old ghost pada Hazam tanpa harus banyak kerja keras. dia juga melihat peluang bisnis yang sesuai dengan semua pengetahuan yang dimilikinya, Hazam sudah tau caranya, Dia cuma membutuhkan seorang pengelola, karena tidak mungkin menjalankan semua rencananya kalau dia harus mengurus bisnis juga.
Dengan ide ini, Hazam selangkah lebih dekat dengan janjinya pada old ghost.
kemudian Hazam mulai berselancar di situs resmi underground dan melihat berbagai informasi biasa yang terjadi di seputaran underground baru-baru ini, Hazam juga melihat daftar hadiah dan bayaran kepala dari pemerintah resmi berbagai negara untuk seorang kriminal. Hazam juga melihat persyaratan untuk menjadi anggota underground dan berbagai ketentuan dan informasi umum lainnya.
Setelah kebosanan berselancar, Dia memutuskan berjalan-jalan di sekitar ruangan untuk melepaskan penat, dia berjalan dan mengobrol kecil dengan beberapa pelanggan warnet sambil menunggu waktu istirahatnya.
. . . . . .
waktu berlalu dengan cepat, tanpa disadari, jam sudah menunjukkan pukul delapan belas malam, Hazam berjalan keluar dari warnet ke arah halte bis kota.
Sambil menunggu bis datang, Dia memutuskan bermain dengan android lusuhnya, Dia melihat informasi di web resmi sekolah dan berita segar lainnya.
Tapi Hazam terganggu dengan keributan di sekitarnya,
Dia memperhatikan seorang pemuda dan ceweknya sedang diganggu oleh beberapa preman, mereka mulai melecehkan pasangan tersebut.
Melihat ini, tidak tau kenapa, dia tiba-tiba menjadi kesel, tidak seperti dirinya yang biasa acuh dengan semua urusan yang tidak terkait denganya. Tapi hari ini, dia merasa seolah ada sesuatu di hatinya yang menyebabkan dia bereaksi berbeda dari biasa, Dia merasa jijik dengan seseorang yang mengganggu perempuan, apalagi di depan cowok si perempuan itu sendiri, itu sama saja dengan mempermalukan dan mencemarkan harga diri seorang pria.
Hazam bangkit berjalan santai dengan rokok di tangannya, dia menghampiri tempat kejadian tersebut.
Dia melihat semua kelakuan para preman tersebut yang menggoda cewek itu. Hazam memiliki keinginan untuk menghajar mereka semua, tapi Dia memilih diam disana sambil memperhatikan kejadian itu.
Sementara itu, para sampah itu seperti tidak mengetahui keadaan di sekitar, mereka mengabaikan orang disana bahkan Hazam yang berdiri di samping tidak mereka perhatikan. para preman merasa bangga dengan semua tindakan mereka, dan juga mereka merasa semua orang di halte bis takut dengan mereka.