Di dalam ruangan yang lumayan mewah, Hazam duduk di sofa ditemani oleh old blood dan lainnya, mereka sedang mendiskusikan rencana Hazam.
"tujuanku datang ke tempat kalian karena ada bisnis menguntungkan yang ingin aku diskusikan, tapi sebelum itu, aku ingin menemui pemimpin kalian, jadi bisakah kalian mengaturnya ?"
Old blood dan lainnya saling memandang, mereka tidak berani bertanggung jawab dengan permintaan Hazam, apalagi mereka bertiga juga tidak bisa memenuhi pemimpin kapan saja mereka mau. hanya para eksekutif yang bebas bisa melihat pemimpin. Ditambah lagi mereka belum tau apakah bisnis yang Hazam ingin diskusikan memenuhi syarat untuk membuat pemimpin bergerak sendiri.
"tuan muda, sebelum kami melaporkan permintaan ini kepada atasan kami, bisakah tuan muda memberikan sedikit bocoran jenis bisnis seperti apa yang ingin tuan muda diskusikan dengan atasan kami ?"
Hazam tau apa maksud permintaan mereka, ingin tau apakah bisnis yang dia ingin diskusikan memenuhi syarat untuk membuat pemimpinnya bertindak sendiri. jadi Hazam tersenyum santai dan berkata.
"bisnis yang aku bicarakan ini cukup untuk membuat seluruh perusahaan farmasi di kota ini memusuhi kalian semua. hanya itu yang perlu kalian ketahui untuk saat ini, aku akan menunggu disini."
Hazam tidak mau terlalu jelas mengatakan rencananya,
setelah mendengar apa yang dikatakan Hazam, mereka memahami kalau Hazam tidak mau mendiskusikan masalah ini dengan mereka bertiga.
"old dog kenapa tidak kamu saja yang melaporkan masalah ini, biar kami berdua yang menemani tuan muda."
old dog adalah nama pria yang tidak merasakan keganasan tinju Hazam waktu itu, dia orang yang berpengalaman dan lihai. dia bahkan orang pertama yang mengerti dan bisa menilai kalau Hazam tidak main-main dengan apa yang dikatakannya beberapa saat sebelumnya.
"baiklah."
Kemudian dia bangkit dan berjalan keluar ruangan.
Sementara itu, Hazam menghabiskan waktu bosannya dengan mulai menggali sejumlah informasi dari old blood dan old fire sambil menunggu old dog kembali.
"berapa banyak pengaruh seperti genk kalian?" tanya Hazam.
"kalau maksud tuan muda pengaruh yang melakukan tugas mereka sama seperti kami ada banyak, Tapi sebagian besar dari mereka melakukannya secara diam-diam, Hanya tiga genk yang secara umum dikenal oleh orang-orang biasa."
"jadi maksudmu cara pengaruh yang kamu bicarakan sama seperti kalian tapi bukan bagian dari kalian?"
"ya!"
"siapa mereka?"
"para pengaruh resmi tentunya."
"oh?"
Hazam lumayan heran, tapi setelah dia pikir-pikir lagi hal itu sudah sewajarnya, apalagi orang-orang itu bukan makhluk sucu.
"berapa banyak kelompok yang bisa memengaruhi urusan kota? siapa saja mereka?"
"ada banyak, kami salah satunya! dan berbagai kelompok lain seperti . . . . . .
__________
Dari hasil percakapan dengan mereka, Hazam bisa tau informasi umum tentang keadaan kota saat ini. Misalnya orang yang paling berkuasa di kota kutaraja saat ini adalah keluarga walikota, mereka memiliki sejumlah tempat hiburan dan bisnis lainnya. ada juga kekuatan lain seperti tiga genk terbesar di kota kutaraja saat ini yaitu genk Heart of tiger, genk Eye of snake dan genk Hall of ruler, dan beberapa perusahaan swasta serta banyak keluarga militer lainnya.
Hazam sendiri sedang mencoba mengumpulkan beberapa informasi spesifik terkait dengan tiga genk terkuat saat ini. dia juga baru saja mengetahui kalau tiga genk ini memiliki karakter dan sifat yang berbeda, genk heart of tiger misalnya, anggota inti mereka semua sangat terus terang, oleh sebab itu banyak masyarakat biasa dan polisi sangat akrab dengan bagaimana genk ini bertindak, sementara dua lainnya, yang satu licik dan jahat, yaitu genk eye of snake, dan lainnya sangat sombong, yaitu Hall of ruler.
Hall of ruler lebih cocok di sebut sebuah organisasi dari pada genk, karena anggota mereka kebanyakan dari berbagai keturunan generasi kedua atau ketiga keluarga kaya di kota Kutaraja.
Hazam kemudian mulai meminta informasi tentang struktur genk old blood, heart of tiger. Tapi Old blood tidak langsung memenuhi permintaan Hazam, malah menunjukkan ke arah papan besar terdapat di dinding lantai tertinggi. Hazam melihat di papan tersebut terdapat struktur genk Heart of tiger serta beberapa foto, dia melihat genk ini terdiri dari satu pemimpin, empat wali, dua belas pelindung, tiap-tiap pelindung memiliki tiga bawahan, old blood sendiri serta dua lainnya adalah bawahan salah satu dua belas pelindung. dan dua orang yang di temui hazam di pintu masuk bar mereka adalah bagian dari dua belas pelindung, pelindung lain hanya fotonya saja yang Hazam lihat, sedangkan wali dan pemimpin itu bahkan lebih misterius lagi, hanya namanya saja.
Beberapa saat kemudian old dog kembali dengan seorang pria paruh baya. Dari penampilan luar saja Hazam bisa tau kalau orang yang di depannya adalah seorang ahli yang tidak kalah dengan dua orang yang Hazam temui di pintu masuk sebelumnya. di sisi lain, pria itu juga sedang menilai Hazam dari atas sampai ke bawah dengan tatapan tajam seolah tak ingin ada sesuatu yang terlewatkan, setelah beberapa saat kemudian, dia mulai melapaskan tekanan terhadap Hazam ingin mencari tau batas kemampuan Hazam. melihat bagaimana pria ini mengujinya, Hazam hanya tersenyum santai seolah tidak merasakan
apa-apa, Hazam juga merasakan kalau tekanan yang di lepaskan pria paruh baya ini juga di sertai hawa pembunuhan
Setelah beberapa saat, Hazam juga mulai melakukan serangan balik Dengan sedikit tekanan untuk membalas keramahan yang disajikan pria di depannya ini. tekanan yang di lepaskan Hazam berbeda dengan tekanan pria ini. tekanan dari Hazam adalah hasil dari akumulasi kultivasinya, sementara tekanan pria ini perpaduan antara kekuatan dan hawa pembunuhan.
Setelah merasakan tekanan kekuatan Hazam, pria itu langsung dibuat heran karena tekanan yang di lepaskan Hazam tidak lebih lemah dari pada tekanan dirinya.
hal ini telah membangkitkan keinginan pria ini untuk mencoba Hazam lagi, dia mulai menambah tekanan terhadap Hazam.
melihat bagaimana tindakan pria ini, Hazam jadi kecewa, karena menurutnya, pria di depannya sangat bodoh tidak memahami batasnya sendiri. Dia kemudian langsung melepaskan tujuh puluh persen dari kekuatannya.
"jangan memaksakan keberuntunganmu, bila kamu ingin mengujiku, setidaknya biarkan para wali atau bahkan pemimpinmu melakukannya, setidaknya mereka bisa membuatku serius."
yang lain tidak tau kenapa Hazam berkata demikian, mereka hanya mendapati kalau atasan mereka sudah setengah berlutut di depan Hazam, mereka sangat terkejut dan tak percaya dengan apa yang tersajikan di depan mereka, dan lagi orang-orang ini tidak tau harus melakukan apa, karena ini bukan sesuatu orang seperti mereka bisa bersuara.Tapi mereka mendapat sedikit pengertian. Dari kejadian ini, old blood dan lainnya langsung memahami kalau mereka telah salah menilai kekuatan Hazam beberapa saat yang lalu, mereka bertiga hanya melihat puncak gunung es dari kekuatan Hazam.
Old bood dan lainnya kemudian tau kalau atasan mereka sedang menguji Hazam dan itu telah membuat Hazam kurang senang. Mereka masih bergegas menghampiri Hazam dan meminta Hazam melepaskan bos mereka. walaupun beresiko membuat Hazam kurang puas.
"tuan muda, tolong lepaskan atasan kami, dia tidak bermaksud menyinggung tuan muda. ini hanyalah salah paham tuan muda"
mendengar permintaan mereka, Hazam menarik kembali kekuatannya, dia tau kalau orang di depannya tidak bermaksud jahat, cuma ingin mengujinya. Hazam juga tak ingin terus mempermalukan pria ini di depan anak buahnya, apalagi itu mungkin bisa memengaruhi tujuan Hazam kesini. Hazam juga melihat bagaimana pria ini sangat malu dan marah melihat kearah Hazam dengan pandangan berapi-api.
"kalau kamu kurang senang dengan apa yang baru saja terjadi, kamu dipersilakan untuk mencariku kapan saja. "
Mendengar perkataan Hazam, pria itu menundukkan kepalanya, dan berpikir dalam hati, bagaimana dia mencari Hazam? mampukah dia membalas dendam sama Hazam? belum lagi semua yang terjadi disini di sebabkan oleh dirinya.
dia kemudian bangkit berjalan ke arah Hazam memberi hormat kepada Hazam sambil memperkenalkan dirinya.
"penjaga yang rendah memohon pengampunan dari tuan muda!
Biarkan yang kecil ini memberi hormat kepada tuan muda!"
Melihat orang itu mencoba mendinginkan suasana, Hazam cukup puas.
"sudahlah, jangan di pikirkan !
sekarang, bisakah kamu membawaku melihat pemimpin kalian ?
Oh ya? Siapa namamu?"
"saya dipanggil Alfred si pisau tulang.
Mengenai pemimpin dia berkata kalau dia ingin melakukan pengasingan selama beberapa bulan ke depan, kalau bukan suatu yang mendesak jangan mengganggunya, oleh karena itu bisakah kalau bisnis ini di diskusikan dengan wali saja ?"
"tidak masalah, selama mereka cukup mampu untuk bertanggung jawab terhadap semua keputusan, maka biarkan mereka yang bertanggung jawab."
Alfred tidak menanyakan lagi detil bisnis itu, dia sudah tau kalau dengan kekuatan yang dipamerkan Hazam tadi yang bahkan tidak lebih lemah dari tekanan yang dia rasakan dari pemimpinnya. Menurutnya sangat tidak mungkin Hazam ingin membuat lelucon dengan mereka, tidak ada untungnya.
"mari kita ke lantai atas tuan muda, "
"oke!"
Kemudian Hazam berjalan mengikuti di belakang Alfred, sedangkan old blood dan lainnya tidak memenuhi syarat untuk bertemu wali.
Beberapa saat kemudian Hazam sampai di lantai paling atas bangunan bar, Hazam hanya melihat cuma tujuh ruangan yang ada di lantai ini, lima ruangan yang sepertinya harus menjadi ruangan pribadi wali dan pemimpin, satu ruangan presiden suite, dan satu lagi ruang konferensi.
Hazam dibawa Alfred ke ruang presiden suite, dan ditinggalkan di sana, lalu Alfred berjalan keluar.
"mohon tunggu sebentar tuan muda, aku harus melaporkan masalah ini kepada para wali dulu."
"baiklah!
oh ya, sebelum itu bisakah kamu membawakan aku secangkir kopi, dari tadi aku lihat, sepertinya kalian tak mau menawarkan minuman padaku, jadi terpaksa aku Minta sendiri, tidak apa-apa, kan ?"
Mendengar apa yang dikatakan Hazam, Alfred seperti disambar petir, di dalam hatinya, dia mengutuk para bawahan yang tak berguna itu.
"maaf tuan muda, bawahan saya mungkin lupa menawarkan minuman karena terlalu kagum melihat tuan muda, tunggu sebentar tuan muda ! akan saya siapkan dulu. "
"oke"
jawab Hazam sambil tersenyum.
Alfred segera pergi, setelah memastikan pesanan Hazam.