Begitu Andrea pergi, Rendy segera menarik Jasmine dari kolong meja sambil membersihkan pakaian Jasmine yang terkena debu padahal di restoran mahal ini tidak mungkin ada debu. Jasmine mukanya merah padam karena kepanasan. Keringat bahkan menetes dari sudut pelipisnya. Mukanya masih pucat. Rendy menyuruhnya duduk dengan hati - hati dan memberikannya minum.
"Me.. mengapa Kakaknya Asri ada disini. Ya Tuhan.. bagaimana kalau Ia tahu kita makan bersama disini. Ini pasti akan sangat mencurigakan. Aku dan kakak Serena makan bersama tanpa mengajak Serena" kata Jasmine sambil kelihatan bingung sekali.
Rendy diam - diam memuji pemikiran Jasmine yang cerdik. Ternyata memang benar dugaannya Jasmine ini sebenarnya memiliki otak yang cerdas hanya saja jarang dipakai dan terlalu malas.
"Kau jangan khawatir Andrea tidak melihatmu. Bukankah kau tadi sembunyi di kolong" Kata Rendy sambil menenangkan dadanya yang tadi sempat bertalu - talu dengan keras.