Kasih menceritakan harinya pada Randi, bagaimana anak-anak itu menyambutnya dengan baik, dia amat gembira berada di sekolah itu.
"Aku bisa berinfestasi membangun sebuah yayasan pendidikan, apa kamu mau mengelolanya? " Tanya Randi lagi.
"Gak Mas.. udah cukup, aku cukup senang menjadi seorang guru, aku ingin bekerja dan memiliki waktu yang banyak untuk keluarga... apa lagi jika nanti kita udah mempunyai anak, aku mau anak-anakku mendapat perhatian yang cukup.. ya meskipun tak sepenuhnya cukup sih, tapi waktuku bisa lebih banyak untuk mereka, soalnya masa kerja guru kan gak jauh beda sama waktu sekolah murid. " terang kasih semangat.
Randi hanya tersenyum mendengar perkataan istrinya itu, dia sebenarnya senang dengan pemikiran Kasih, tapi sampai sekarang istrinya itu belum menunjukkan adanya tanda-tanda kehamilan.
Randi membelai rambut kasih dengan . lembut, dan tiba-tiba saja Kasih mual dan lari ke belakang, Randi mengikutinya...