Chereads / Kupikir Disini Tempat Seharusnya Diriku Berada / Chapter 23 - Kejam bukan berati tidak peduli

Chapter 23 - Kejam bukan berati tidak peduli

Beberapa waktu pun berlalu. Nenek itu dan mizue kembali keruangan ini. Mereka telah memasak berbagai hal untuk kami makan bersama.

" aku tidak tahu kalau wanita yang bersama tuan sangat pandai memasak, saya sangat tertolong. "

" nenek juga sangat hebat, telah mengajari saya beberapa teknik memasak yang bagus, saya sangat berterima kasih atas ilmu barunya. "

Mizue juga bersikap sopan.

" bau ini, benar-benar enak. Terima kasih atas kerja kerasnya nenek dan mizue sama. "

Gadis yang bernama Agatha Ziemlich ini benar-benar diluar perhitunganku.

" meski kami memang tuan rumah, tapi yang kami miliki hanyalah bubur serta ikan sungai. Tapi dengan beberapa bahan dari mizue chan, kita bisa menciptakan berbagai masakan enak. "

" itu benar nek, bakat masak mizue benar-benar hebat. "

" aku setuju. "

Aku dan nenek tertawa keras.

" mou, kalian terlalu melebih-lebihkanku. "

" mizue sama hebat, jika aku bisa membantu akan kulakukan semua hal yang kubisa. "

" Zie chan tidak perlu melakukan apa-apa, cukup duduk dan nikmati saja semua hasilnya. "

" Anda baik sekali mizue sama. "

Mizue hanya terdiam seperti biaa karena tidak bisa meresponnya.

" yosh saatnya makan. "

" ittadakimasu. "

Aku dan mizue mengatakan hal itu bersamaan.

" sepertinya aku pernah mendengar hal itu, apa kalian dari kekaisaran yamato ? "

" tidak, kami tidak berasal dari sana. "

Aku mengatakan hal itu sambil menikmati makananku.

" tapi ciri-ciri kalian benar-benar mirip. "

Nenek itu mengatakan hal ini sambil menyuapi Zie.

" Enaakkk, apa ini masakan mizue sama, ini benar-benar berada ditingkat yang belum kurasakan, terima kasih mizue sama. "

" ini bukan apa-apa kok, nikmati saja zie chan. "

Untuk pertama kalinya aku melihat mizue peduli dengan manusia.

Seperti biasa kami menghabiskan malam dengan berbincang-bincang kesana kemari tentang kegidupan kami. Zie juga tampak senang mendengarnya. Tanpa sadar waktu pun berlalu dengan cepat.

" aku merasa tidak enak jika menganggu kesenangan kalian, tapi ini usdah malam. Zeimlich. ayo beristirahat. "

" baiklah nek, untuk raven sama dan mizue sama, mohon nikmati malam tidur ditempat kami. "

" ya, aku bersedia. "

" kalau begitu, aku akan mengantarkan ziemlich kekamarnya, kalian tetaplah disini dulu. "

" oke nenek. "

Nenek pun menggendong cucunya itu pergi ke dalam ruangan lain, kurasa dia memang pekerja keras.

Mizue juga tampak tenang seperti biasa.

" tumben kau diam saja ? "

" jadi raven ingin aku menempel lagi ? "

" aku tidak menyuruhmu begitu, tapi aku cukup kaget karena kau bisa baik juga. "

" kejamnya, aku jugalah wanita yang punya hati. Meski aku iblis sih, hehe. "

" setidaknya aku sudah memperbaiki beberapa hal, tapi jika mereka terus tinggal ditempat ini, mereka akan mudah terkena penyakit. "

" dilihat sekilas saja, mungkin mereka sudah lama tinggal ditempat ini. "

" begitukah. ? "

" apa kau ingin menolong mereka ? "

" menolong untuk ? "

" jika menggunakan statusmu itu akan mudah. "

" aku masih belum memikirkannya. "

" tentu saja karena kalian belum saling mengenal baik sih, hehe. "

" kau ini bicara apa, mereka berdua itu orang baik. aku tidak mencium bau kejahatan dari mereka. "

" aku juga.... "

Beberapa saat kemudian nenek itu datang menghampiri kami.

" apa kalian menunggu lama, tempat tidur kalian ada dibawah, tapi maafkan aku. Kami hanya punya satu kamar. "

" tidak apa-apa nek, satu saja sudah cukup aku akan tidur disini saja. "

Aku mencoba untuk bersikap sopan.

Tiba-tiba punggung ditepuk keras, saat menoleh kebelakang aku melihat ekspresi cemberut mizue.

Kami berdua saling bertukar tatapan, dalam proses itu tidak tercapai kesepakatan diantara kami.

" hahahaha, kalian ini benar-benar dekat ya. Tapi bisakah kalian mendengarkan beberapa ceritaku. "

" tentu saja kami dekat, boleh saja kok. "

Mizue merespon dengan penuh semangat.

Nenek itu langsung duduk ke kursi yang kosong, dan kami juga ikut duduk.

" aku ingin bertanya pada kalian, apa kalian sudah menikah ? "

Pertanyaan macam apa itu, aku harus meresponnya dengan cepat sebelum dewi iblis sialan ini mulai berbuat aneh.

" seb----- "

Saat hendak menyelesaikan kalimatnya, kutaruh tanganku untuk menutup mulut mizue.

" kami hanya partner, dan tidak lebih. "

" mhuushuhguahughasg. "

Mizue terus bebicara saat aku menutup mulutnya dengan tangan kiriku.

" hahaha, kalian tidak perlu menyembunyikannya kok. "

" tapi nek, memang kami belum menikah. Saya masih jomblo tulen. "

Aku mengatakan hal itu dengan pedenya. Sekarang aku mulai merasa malu sendiri.

Kulepaskan tanganku dari mulut mizue, sepertinya dia bisa bernafas dengan tenang sekarang.

" ya kami memang belum menikah, tapi aku berencana menyegelnya bersamaku dalam jalinan itu. "

" hei, apa yang kau katakan. "

" muuu, kau tidak mau ? "

" aku belum berpikiran sampai sejauh itu. "

Seakan menyadari situasinya nenek pun merespon percakapan kami.

" hahaha, kalian memang sangat dekat. Aku jadi lega, oh ya aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Sieri Agatha, aku sudah sedikit pikun ternyata. "

" tidak apa-apa kok nek. "

" sebenarnya hal yang ingin kukatakan adalah aku ingin kalian merawat ziemlich jika aku sudah tidak ada. "

" apa yang kau katakan nek ? "

" saat aku mendengar namamu nak raven, kurasa aku menyadarinya. Kau itu keturunan bangsawan bukan ? "

" jadi begitu, aku tidak bisa mengatakan tidak. "

" sebenarnya aku sendiri juga belum pernah bertemu dengan bangsawan utama, sebenarnya saat aku masih muda dulu aku adalah maid di kerajaan balbados. "

" wah, saya baru tahu. "

" soal itu, kenapa aku tiba-tiba bercerita seperti ini, karena aku teringat legenda tuan putri abadi dari bangsawan besar di Kekaisaran Heavenly. "

Aku hanya diam sambil mendengarnya berbicara.

" saat itu, aku bertemu dengan sesosok wanita yang benar-benar berada diatas segalanya, dia memiliki rambut putih agak silver serta mata merah menyala. Dia tampak seperti dewi yang ada dilangit, yang kuingat dia memiliki nama Cleopatra Romanova. "

Ah, itu okaa sama. Kenapa dia ada di kerajaan balbados.

" saat mendengar nama mu, aku jadi teringat kisah tentangnya. Hahaha. "

" kurasa kebetulan saja kami memiliki nama yang mirip. "

" tapi matamu sama sepertinya, ngomong-ngomong alasan lain kenapa aku menceritakan itu karena kisahnya sudah ada sejak turun-temurun, dan setiap generasi kami hanya bisa melihatnya sekali dalam seumur hidup. "

Jadi okaa sama selangka itu untuk dilihat, tapi tidak heran juga sih dia selalu pergi dan jarang berada dirumah.

" wanita itu merupakan primadona bagi seluruh gadis cantik di dunia ini. bahkan diriku sewaktu muda menjadikannya penampilannya sebagai dasar gaya berdandan kami, hahaha. "

" ternyata orang itu sangat hebat ya. "

" tentu saja, dia adalah kebanggaan wanita. Jika dia punya anak, kukira dia menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini. "

Jadi kenapa ceritanya mengarah ke asal-usulku, untung saja belum terbongkar.

" selanjutnya, aku ingin mengatakan bahwa kurasa umurku tidak lama lagi. Sebenarnya tubuhku sudah tidak kuat lagi untuk dipaksakan bergerak, jadi jika aku tidak kembali ataupun tidak bergerak kurasa itu sudah waktuku. "

" kau tidak boleh berkata seperti itu nek, aku akan mencarikan obat untukmu. "

" itu tidak perlu, meski aku sembuhpun tidak akan mengubah situasi ini. Yang aku harapkan Ziemlich mendapatkan kebahagiaan seperti gadis normal lainnya. "

" jadi begitu ya. "

" aku merasa kasihan pada takdirnya, dia belum pernah melihat dunia sama sekali, bahkan dia sama sekali tidak tahu wajahku ataupun wajah kedua orang tuanya. Alasanku tetap hidup hanyalah untuk menjaganya, tapi kurasa aku sudah mencapai batasku. "

" aku akan mencoba membantumu nek. "

" terima kasih, tapi sebaiknya kalian melanjutkan perjalanan kalian secepat mungkin. "

" memangnya apa yang terjadi ? "

" sebentar lagi tempat ini akan didatangi bandit serta banyak monster yang berada disini tempat ini sudah tidak aman lagi. "

" kenapa kau tidak pindah saja nek ? "

" meski aku melakukannya, tidak ada kesempatan bagi kami ditempat lain. Tujuanku hanya ingin menikmati waktu bersama cucu kesayanganku. Itu sudah cukup. "

" tapi bukankah ini terlalu kejam untuk ziemlich ? "

" itulah alasan kenapa aku meminta tolong kepada kalian, setidaknya tolong rawat dia jika aku sudah tidak ada. Kalian sudah melihat sendiri bukan keadaan di desa dan kelakuan para bandit, mereka menjarah habis segalanya, bahkan niat hidup warga diseluruh tempat ini sudah tidak ada lagi, kami hanya terlihat seperti mayat hidup. "

" kurasa itu benar. "

" mereka terus mengambil pajak pada kami, sedangkan pemerintahan pusat sama sekali tidak mempedulikan tempat ini. Setidaknya hanya aku yang masih punya keinginan untuk bertahan hidup karena keberadaan ziemlich. "

" tapi kenapa Anda berada dalam kondisi seperti ini nek, jika kau sebelumnya menjadi pelayan kerajaan harusnya mereka memberikan uang untukmu ? "

" saat itu sedang terjadi krisis keuangan besar-besaran, korupsi merajalela. Semua hal yang tidak penting akan dibersihkan entah mereka bersalah atau tidak, hanya ada 2 pilihan dipenjara atau mati. Tapi karena saat itu  ziemlich masih kecil, aku memilih opsi ketiga yaitu kabur dan tinggal ditempat terpencil seperti ini. "

" jadi begitu. "

" semua keluargaku menjadi target pembersihan itu, sampai hanya tersisia ziemlich saja. "

" itu insiden yang cukup terkenal. "

Mizue mencoba masuk kepembicaraan.

" mizue chan juga tahu itu, meski pada akhirnya orang yang menjadi dalang insiden itu dieksekusi namun pengikutnya masih berkuasa. Hanya menunggu waktu hal itu akan terulang kembali. "

" setidaknya invasi sebelumnya bisa digagalkan oleh petinggi kekaisaran heavenly saat ini. "

Mizue pun melirik kearahku.

" kuharap hal itu akan terjadi, kembalinya wilayah ini ketanah itu. "

" mungkin saja suatu saat keinginanmu itu akan terkabul nek. "

Aku mencoba sedikit menghiburnya.

" kuharap begitu, ini sudah malam. terima kasih telah mendengar ceritaku, sekarang aku sudah sedikit lega. Aku pergi dulu ya, jika kalian berdua ingin menggunakan kamarnya, aku tidak melarangnya kok hahaha. "

Nenek itu pun meninggalkan kami.

" hei raven, tuan rumah sudah mengjjinkan. Ayo masuk. "

" entah kenapa aku merasakan tanda bahaya darimu. "

" itu hanya perasaanmu saja. "

Mizue pun berdiri dan memeluk lenganku.

" heh, kau ini. Baiklah. "

" yatta. "

Aku dan mizue seperti biasa tidur bersebelahan, dan seperti siklus sebelumnya saat berbaring sebentar nyawa mizue menghilang digantikan oleh suara nafas tidur. Sepetinya tidur bersamaku itu merupakan salah satu kelemahannya. Untung saja aku manusia yang tahan iman.

Sepanjang waktu kuda ini terus dipaksa berjalan entah itu berlari atau berjalan lambat setidaknya aku tidak bisa membuang-buang waktu. Aku harus samapai secepat mungkin di ibukota Erchanthard. Seskali kuistirahatkan kudaku selama satu jam jika benar-benar lelah. Saat aku melihat peta kurasa tersisa setengah hari perjalanan untuk mencapainya. Aku harus segera bergegas.

Situasi berada dimansion romanova, saat ini aku Cleopatra Romanova sedang mengembangkan metode baru untuk melacak keberadaan putra keduaku. Dia telah berkembang jauh lebih baik, dia benar-benar hebat. Aku terus menggabungkan berbagai otoritas serta sihir untuk mendapatkan ke efektifan mantra pencarian.

Tapi aku sama sekali tidak bisa menemukannya.

" hueee, kenapa kau menghilang begitu saja. Kenpa sulit sekali menemukanmu rav chan. "

Aku berteriak sendiri diruangan pribadiku di basement terbawah.

Selama beberapa hari aku sulit tidur karena terus memikirkan keadaannya, bagaimana jika dia kelaparan, atau jangan-jangan dia diserang hewan buas atau bandit atau ada iblis yang jauh lebih kuat datang membunuhnya. Aku sama sekali tidak bisa tenang saat memikirkannya.

Sebuah bayangan muncul dibelakangku. Lalu sesosok wanita mulai muncul dibelakangku.

" mohon maafkan kami, jejak raven sama tidak terdeteksi sama sekali. "

" apa kau sudah memastikannya ? "

" tim saya telah mencari diseluruh wilayah kekaisaran heavenly. Dan tidak ada tanda-tanda keberadaan beliau pernah lewat disana. "

" hueee, kenapa selalu gagal. "

" ano, Cleopatra sama. Saya akan melanjutkan pencarian dengan jangkauan yang lebih luas. Mohon bersabar. "

" aku akan selalu disini, jika ada perkembangan sekecil apapun segera laporkan padaku. "

" dimengerti, saya mohon pamit. "

Wanita itu kembali menjadi bayangan dan menghilang.

Pagi hari selanjutnya, aku terbangun dari tidurku. Sepertinya kali ini aku tidak mendapatkan bantal paha seperti sebelumnya. Karena saat ini Mizue tidak berada disampingku, sepertinya sudah bangun duluan, saat aku hendak berdiri, dari pintu keluar aku melihat sosoknya sambil memegang sendok sayur.

" bangunlah, sebentar lagi sarapan akan siap. Semuanya sudah bangun. "

" oke siyap. "

Mizue pun meninggalkanku sepertinya dia sudah seperti ibu rumah tangga saja.

Aku pun keluar kamar dan membersihkan diriku dengan air sungai yang sejuk, lalu kembali ke ruang makan. Disana ada nenek dan Zie yang sudah tenang.

" selamt pagi nak raven. "

" selamt pagi raven sama. "

Keuda orang tua itu selalu ceria seperti biasanya.

" ya, selamat pagi. "

Aku pun duduk, di meja sudah tertata banyak makanan untuk disantap.

Mizue pun datang dari arah dapur sambil membawa banyak makanan lagi.

" aku sudah membuatnya cukup banyak, kurasa ini cukup. "

" tapi mizue chan, bukankah semua bahan ini cukup mahal. Kurasa tidak pantas jika kau memberikannya secara Cuma-Cuma. "

Nenek itu mencoba menolak secara halus.

" anggap saja kompensasi setelah memperbolehkan memakai tempat itu nek. "

" kurasa aku sedikit mengerti sekarang. "

Nenek dan mizue melirikkan pandangannya padaku.

" apa ada yang salah ? "

Tanyaku pada mereka.

" tidak ada apa-apa kok, ayo segera makan. "

Mizue segera duduk.

" kalau begitu, ittadakimasu. "

Kami semua menikmati sarapan dengan tenang karena seperti biasa masakan mizue benar-benar enak.

Setelah beberapa saat berlalu, kami melakukan aktivitas kami masing-masing. Ada yang mencucu baju serta ada yang malas-malasan sepertiku.

Di sisi lain nenek sepertinya hendak pergi ke suatu tempat. Saat melihatnya aku lantas menghampirinya.

" hendak kemana nek ? "

" aku ingin membayar upeti pada para bandit, setidaknya dengan membawa kayu bakar mereka tidak akan menyerang tempat ini. "

" biarkan aku saja nek yang melakukannya. "

" nak raven tidak perlu repot-repot ini sudah menjadi tugasku. "

" aku ingin tahu keadaan tempat ini, setidaknya biarakan aku yang melakukannya. "

" tapi, kau yakin ? "

" tentu saja, justru jika nenek bisa menghabiskan waktu bersama zie. Bukankah dia akan sangat senang. "

" kau ini,baiklah. Nenek ini akan mengikuti nasehatmu. Tapi tidak apa-apa membiarkan mizue chan sendirian ? "

" dia itu kuat, sudah biasa kutinggal. Kalau begitu aku pergi dulu. "

Kuangkat ranting kayu yang sudah dikumpulkan. Dan segera melambaikan tangan tanda aku segera pergi. Beberapa waktu berlalu aku hendak sampai dilingkungan desa itu, tapi ada satu masalah. Dimana tempat itu ?, aku lupa menanyakannya pada nenek.

Ketimbang bingung lebih baik aku berjalan mengikuti jalan setapak saja. Saat memasuki desa situasinya sama sekali tidak berbeda seperti sebelumnya.

Aku terus berjalan sambil membawa kayu bakar ini. Kupikir tempat mereka berada dibangunan bagus disekitar sini. Saat aku menoleh sepertinya aku melihat bangunan besar. Sebaiknya aku berjalan kesana.

Diwaktu lyang bersamaan.

Disisi lain hutan, terdapat seorang wanita berpakaian biru putih sambil membawa katana biru sedang membunuh monster yang menyerangnya. Sepetinya dia mempunyai tujuan ke suatu tempat. Tapi yang dikatakannya adalah.

" akhirnya kau kutemukan. "

Situasi kembali kearahku, aku berjalan menuju ketempat itu, kulihat disekelilingku ada banyak bandit yang sedang bersantai sambil tidur, dan tatapan mereka sangat mengintimidasi. Jika ini diriku yang sebelumnya kupikir lebih baik menghindari masalah, tapi itu bukan tujuanku, sekarang harusnya aku mencari pemimpin mereka.

Saat hendak memasuki pintu, ada dua orangyang menghadangku.

" hei, niichan. Kau mau kemana ? "

" apa kau tidak tahu tempat ini ? "

Kedua orang itu berbicara padaku secara bergantian.

" maafkan aku, saat ini aku hendak mengantarkan kayu bakar untuk tuan bandit. Tapi aku tidak tahu jalannya. "

Aku mencoba bertindak sebagai yang tertindas disini.

" upetikah ?, berbaliklah dan masuklah ketoko yang ada diseberang, dan ingat selama kau melakukan tugasmu keselamatanmu akan kami jamin, hahaha. "

" ternyata begitu, terima kasih tuan yang baik hati telah menujukkan jalannya. "

" cepat pergi, aku muak melihat orang sepertimu disini. "

Dia mengusirku secara paksa, tapi aku sama sekali tidak meresponnya dan berjalan kearah toko itu.

Saat kubukan pintunya, hanya ada pria tua yang berdiri diam disini.

" apa benar ini tempat menaruh kayu bakar ? "

" ya, ini tempat upeti. Tapi wajahmu sangat asing, jadi dimana nenek itu ? "

" nenek sedang pergi, jadi aku menggantikannya. "

" selama dia tidak melalaikan tugasnya, keselamatannya akan terjamin sih. "

" tapi, kenapa kalian sama sekali tidak melawan ? "

" apa yang kau katakan, kami ini lemah. Sesuai yang dicontohkan, yang melawan akan mati. "