Seakan mengikuti aroma makanan, aku terus berjalan mengikuti arah angin. Saat ini aku berada dalam radius 25 km dari kediaman romanova, karena kemampuan yang merepotkan dari ibu dan kakakku, aku harus menyamarkan diriku dengan orang lain.
Saat ini, aku sedang menuju ke toko yang menjual pakaian pada petualang. Karena tujuanku adalah untuk berbaur dengan masyarakat sekitar.
Namun, kusadari dengan atribut militer yang kupakai, sepertinya akan membuat orang-orang mengarahkan tatapannya padaku, tentu saja aku kurang nyaman dengan hal itu.
Jadi dengan cepat aku berlari menembus kerumunan orang, dalam beberapa jam aku sampai ke desa terdekat.
Saat berjalan santai, aku melihat banyak anak kecil bermain-main dan orang-orang yang melakukan aktivitasnya.
Ini tidak jauh berbeda dengan game rpg yang kumainkan, namun aku melewatkan kebiasanku, yaitu naik keatap rumah warga. Didalam game, struktur bangunannya sangatlah kokoh dan tidak bisa dihancurkan, jadi aku dengan mudah mudah mengeluarkan skillku tanpa mengkhawatirkan dampaknya.
Namun, sekarang berbeda. Jika aku mengeluarkan skillku sembarangan, itu hanya berdampak pada hancurnya seluruh desa ini, bisa-bisa aku diangap raja iblis baru.
Karena tidak terbiasa dipandangi orang begitu lama, aku langsung bergegas ke toko pakaian, jika ini diriku yang biasanya pasti aku akan pergi ke toko makanan, namun sekarang pakaian yang terpenting.
Aku melihat plang nama toko pakaian, kubuka pintu itu dan kulihat suasana didalamnya cukup sepi.
Dan aku tidak mendapat sambutan seperti selamat datang atau apapun itu, sepertinya perbedaan budaya ini rasanya cukup aneh.
" anu, permisi. Apa aku bisa membeli sesuatu ? "
" oh, ternyata petualang bocah ya ?, aku menyediakan banyak hal tentang itu. "
Seorang pria tua bermata satu menjawabku.
" aku ingin pakaian biasa, serta 10 jubah dengan penutup kepala. "
" sungguh aneh, kenapa kau tidak memesan peralatan kelas tinggi, kau sekarang level berapa ? "
" level, aku tidak tahu itu. aku hanya orang biasa. "
" eh, jadi bukan petualang ya, cukup wajr sih tubuhmu juga sangat kerempeng dan tidak ada ototnya sama sekali, hahaha. "
Dia mengatakan hal itu dengan menepuk pundakku berulang kali.
" kalau begitu, bolehkah aku mendapatkannya barang itu sekarang ? "
" tentu saja, tunggu sebentar. "
Dalam beberapa menit semua kebutuhanku sudah disiapkan, sepertinya gaya hidup wajib dilakukan bagi para petualang, namun aku bukan petualang hahaha.
" semuanya 12 silver. "
" dimengerti. "
Aku mengeluarkan kantung dan kulihat, aku tidak punya koin silver, uangku hanya berisi emas putih dan emas biasa.
" ano, aku tidak punya silver apa kau punya kembalian 1 koin emas ini. "
" ternyata tuan muda ini anak orang kaya, tentu saja aku punya kembaliannya tunggu sebentar. "
Tampaknya dia mulai membuka brankas tokonya.
" ini kembaliannya tuan muda. "
" kenapa kau tiba-tiba menjadi sopan ? "
" sudah sewajarnya orang melakukan ini bukan. "
" begitukah, bisa pinjam ruang gantinya. "
" dibelakang lurus saja lalu belok kiri. "
" oke. "
Dalam beberapa menit aku mengganti bajuku dengan pakaian kelas rendah, namun saat kupakai rasanya nyaman, mungkin dikelas seharusnya aku terlahir.
" hoh, sekarang kau nampak tidak aneh lagi tuan muda. "
" kuanggap itu pujian. "
" jika kau berjalan dengan atribut sebelumnya, kau bisa dengan mudah dirampok karerna dikira orang kaya, hahaha. "
" itulah tujuanku datang ketokomu, karena itu terima kasih. "
" ini hal biasa, selama kau membayar kau akan mendapatkan pelayanan yang baik. "
" itu cara hidup yang baik. "
" kalau begitu, seharusnya kau melanjutkan perjalananmu bukan ? "
" itu benar, tapi ini sudah malam. sebaiknya aku mencari tempat istirahat. "
" setelah keluar dari sini, tinggal belok kanan. Kau akan menemukan penginapan yang cukup luas. Itu tempat yang nyaman bagi pengunjung sepertimu. "
" terima kasih atas infomu. "
" anggap saja seperti servis tambahan. "
" hmm, kalau begitu aku pergi dulu. "
" ya, mampirlah lagi kapan-kapan. "
Kubuka pintu keluar, dan segera menuju ketempat yang dikatakan orang itu.
Kulihat sebuah penginapan yang bertuliskan blub, itu nama yang cukup aneh. Kubuka pintu masuk tempat itu, dan kulihat semua orang sedang menikmati situasinya masing-masing.
Aku segera bergegas ke meja resepsionis.
" ada yang bisa dibantu tuan ? "
" aku ingin satu kamar dan paket makanan. "
" dimengerti, untuk berapa malam ? "
" semalam saja. "
" baik, tolong tandatangani disini. "
Aku diberi pena bulu dan kutandatangani dokumen itu.
" pembayaran sewa kamar 10 koin bronze dan makanan 5 bronze. "
Karena aku hanya punya uang terkecil dari kembalian tadi kukeluarkan 1 silver saja.
" tunggu sebentar tuan, kami siapkan kembalian dulu. "
Aku pun mengangguk dan duduk sambil mendengarkan ocehan orang disekitarku.
Ada banyak yang membicarakan tentang misi berburu monster, ada juga yang sedang berdagang, dan ini yang kutakutkan ada yang sedang membahas rumor perangku sebelumnya. Kufokuskan pendengaranku ke orang itu saja.
" kau tahu, panglima perang kekaisaran saat ini katanya luar biasa kuat lho. "
" kupikir bangsawan hanya bisa menggunakan cara kotor untuk memenangkan sesuatu. "
Perkataannya tidak salah juga sih.
" bukan hanya itu, rumornya dia mengalahkan 150 ribu orang hanya seorang diri. "
" itu hanyalah berita palsu, tidak mungkin ada orang yang bisa melakukan hal itu. bahkan petualang terkuat pun aku tidak yakin mampu melakukannya. "
" tapi itulah yang dikatakan para prajurit yang berada digaris depan. "
Seakan mengikuti ucapannya selanjutnya pelayan itu datang menghampiriku.
" ini kembaliannya tuan, dan ini kunci kamar Anda. Jika sudah selesai tolong kembalikan kepada resepsionis saja, saya akan mengantarkan Anda kekamar yang sudah dipesan. "
" baiklah, aku mengerti. "
Aku pun mengikuti pelayan itu berjalan. Sepertinya rumor tentang diriku sudah menyebar,biarlah toh juga tidak terlalu merugikanku.
" ini ruangan Anda, jika ada sesuatu lagi yang Anda butuhkan, Anda bisa datang ke meja depan. "
" baiklah terima kasih. "
" sama-sama, saya undur diri dulu. "
Pelayan itupun segera meninggalkan tempat ini.
Sekarang karena aku membawa pakaian yang cukup banyak, sebaiknya aku menyimpannya ke dimensi pribadiku.
Kubuka portal kecil dan kutaruh semua pakaian yang baru kubeli didalamnya.
" yosh, sempurna. Sekarang ini bisa menghemat tempat. "
Aura hitam tiba-tiba muncul dibelakangku dan muncullah sosok wanita berkimono hitam.
" aku tidak menyuruhmu keluar lho. "
" kau ini kejam sekali, sekali-kali aku juga perlu udara segar. "
" cukup aneh juga dewa iblis yang tinggal di lingkungan menakutkan itu bisa berkata seperti itu."
" saat kau datang situasinya tidak begitu bukan, aku sendiri juga kurang nyaman dengan situasi seperti itu. "
" jadi, apa yang ingin kau lakukan ? "
" aku sudah bosan hanya diam didalam pedang, aku akan ikut dalam wujud fisik saja. "
" kau ini, jika aku kedapatan membawa wanita. Sepertinya aku akan dalam masalah besar. "
" tapi benar, aku ini wanitamu bukan ? "
Dia mengatakan hal itu dengan wajah memerah.
" ya itu benar dan aku tidak menyangkalnya lagi. "
Jika ini di duniaku sebelumnya, mungkin sudah dianggap kerasukan mahluk halus.
" kalau begitu, aku harus selalu berada disampingmu. "
" baiklah, pakai pedang ini mizue. "
" tapi, kenapa kau memberikannya padaku ? "
" akan merepotkan jika ada yang melihatku membawa pedang itu,aku juga sudah membeli pedang biasa dari toko sebelumnya. "
" jika itu keinginanmu, aku sementara akan membawanya. "
" tapi ada satu masalah, ruangan ini hanya punya satu tempat tidur, aku harus turun untuk memesan satu kamar lagi. "
" itu tidak perlu, kita bisa berbagi tempat kok.... "
Perkataannya itu membuat jiwa liarku meronta.
" eh, tapi apa kau yakin ? "
" jika itu raven, aku tidak peduli. "
" baiklah,tapi aku akan memastikan sesuatu. "
Aku segera turun dan keluar kamar.
" tu—tunggu kau mau kemana. "
Dia pergi....
Dalam beberapa saat dia kembali lagi. Dan dia membawa dua nampan
" sebaiknya kita makan ini berdua. "
" kau ini..... kupikir kau kabur. "
" lelaki macam apa aku ini yang menyia-nyiakan kesempatan berduaan dengan dewi iblis terkuat. "
" eh, jadi dalam pandanganmu aku masihlah dewi iblis ya... "
" hanya bercanda, bagiku kau tetaplah mizue ku yang berharga... "
Mizue pun diam dan menatapkan pandangannya ke arah mataku.
" sudah-sudah, ayo makan sebelum makanannya dingin. "
Tiba-tiba mizue tertawa kecil.
" hihihi, kau aneh. Kenapa kau juga memberi makanan kepadaku, secara teknis aku tidak membutuhkan hal itu. "
" eh, jadi kau tidak ingin makan berdua denganku ? "
" bodoh, tentu saja aku mau. Cepat kemarilah. "
Entah suatu kebetulan atau tidak didalam kamar ini terdapat dua kursi dan satu meja, dengan diselimuti penerangan lampu lilin dan lentera. Kupikir ini bisa dianggap makan malam yang romantis.
" ittadakimasu. "
" ittadakimasu. "
Kami berdua mengatakan hal itu bersamaan.
" rasanya lumayan lah tidak terlalu buruk. "
" meski baru pertama kali memakannya, namun aku bisa setuju denganmu. "
" setidaknya ini lebih baik dari ransum militer yang kumakan sebelumnya. "
" jika kau mau, aku bisa memasakkan makanan enak untukmu lho. "
Mizue mencoba menggodaku.
" jika bahan bakunya dari mosnter level tinggi, sepertinya aku jadi berharap banyak padamu mizue sama. "
" kau ini, tidak kapok juga setelah melihat bentuknya seperti itu. "
" selama enak dan wajar, aku bisa mengkonsumsinya dengan baik. "
" aku juga bisa memasak seperti manusia pada umumnya lho... "
" Aku akan menunggu saat itu, tolong katakan saja bahannya, akan kucari hingga keujung dunia sekalipun. "
" eh, gunakan saja bahan-bahan yang ada. Setidaknya aku cukup bangga dengan kemampuan memasakku. "
" begitu ya, seperti mizue telah belajar banyak. "
" aku belajar memasak untuk mengatasi kebosananku, terus bertarung dan selalu menang itu selalu membosankan, justru lebih menyenangkan memasak, aku sering sekali gagal, dan terus mengulangi langkah yang diperlukan agar membuat masakan menjadi sempurna. "
Dia ini, meski ditakuti tapi sisi feminim benar-benar membuatku kagum. Aku terus mendengarnya berbicara tentang berbagai pengalamannya. Sampai pada titik.
" kenapa kau diam saja raven ?, apa ceritaku membosankan ? "
" bukan begitu, justru aku diam karena aku sedang menikmati ceritamu, bukankah semua pengalamanmu itu sangat berharga bukan sampai kau membagikannya denganku. "
" ya, aku menganggapnya begitu. "
" baguslah, aku akan terus memperhatikanmu. "
" meski begitu, bukankah ini sudah tengah malam, sebaiknya kau istirahat, karena besok kita akan melanjutkan perjalanan. "
" eh, benarkah itu ? "
Saat ini aku sudah tidak mendengar suara keramaian dari depan penginapan, sepertinya semua orang sudah istirahat ditempatnya masing-masing.
" aku akan mematikan cahaya, kau berbaringlah duluan. "
" dimengerti kapten. "
Sesuai instruksi kapten mizue, aku segera berbaring ke tempat tidur. Punggungku terasa nyaman tidur diatas kasur jerami. Mungkin ini pertama kalinya aku merasakannya.
Aku mendengar suara tepukan dari arah mizue, sepertinya dia mematikan cahayanya hanya dengan cara itu. sungguh elegan sekali dewi iblis satu ini.
Beberapa saat kemudian aku merasakannya, mizue berada disampingku. Dia tidur sambil mendekatkan tubuhnya disamping kanan tubuhku.
" ini sempit bukan ? "
" tidak apa-apa, ini hangat. "
" begitukah. "
" hei, raven. Entah kenapa aku merasa nyaman. jadi selamat tidur. "
Dalam sepersekian detik sang dewi iblis kehilangan kesadaran dan benar-benar tidur terlelap.
" kau ini, benar-benar hebat... "
Aku mendengar suara nafasnya, dan wajah tidurnya benar-benar imut. Aku jadi tidak tega melihatnya, kuubah posisi tidur dari terlentang, menjadi menghadap kesamping kanan. Setidaknya dia sekarang sudah mendapatkan tempat yang cukup luas, dan karena ini pengalaman keduaku. Kupeluk dia dengan tangan kiriku dan ku usap kepalanya dengan tangan kananku. Ternyata tubuh mizue juga hangat, jadi ini rasanya dekat dengan wanita ya...
Dan tanpa sadar juga, aku tertidur. Dalam pandangan ini bisa dibilang kami nyaman satu sama lain.
Aku bermimpi berada di hamparan padang bunga ada sebuah pohon ditengahnya, terlihat ada seseorang yang menungguku. Sepertinya dia wanita sebelumnya, sebaiknya aku tidak membuang-buang waktu, aku harus cepat menghampirinya.
Saat aku selesai berlari kulihat aura yang menakutkan, itu berwarna gelap bercampur merah darah dan kudengar suara,
" kenapa kau tidur dengan wanita lain... "
Dalam beberapa detik aku terbangun, tubuhku dipenuhi keringat.
Kulihat disampingku, mizue masih tertidur dengan lelap, tapi posisinya berubah, sekarang dia menjadikanku guling pribadinya. Untuk kedua kalinya aku senang dalam posisi ini. Sekarang, siapa wanita didalam mimpiku itu, kenapa dia bisa mengetahui situasi terkiniku, apa jangan-jangan dia nee sama ?, tidak mungkin seharusnya nee sama,okaa sama, fredella dan adik-adikku yang lain tidak bisa melebihi kemampuanku. Apa itu eksistensi lain, sepertinya mulai sekarang aku harus sangat berhati-hati.
Kurogoh saku celanaku, dan kutarik smartphoneku. Kulihat masih jam 4 pagi.
Sebenarnya aku ingin tidur lagi, namun akan berbahaya jika pelayan penginapan menyadari keberadaan mizue disini, bisa-bisa aku disidang ditempat.
Kusentuh pipi mizue dengan satu jariku, responnya benar-benar lucu. Sepertinya dia benar-benar nyaman dengan tidurnya. Jadi kulepaskan diriku dari pelukan mizue dan segera berjalan untuk mengembalikan perlengkapan makan malam kami.
Saat aku turun dari tangga, sepertinya tuan pemilik penginapan baru saja selesai masak. Dia keluar dengan membawa banyak wajan besar.
" Anda bangun pagi sekali tuan. "
Dia menyapaku.
" kebetulan saja aku bangun pagi, jadi apa sarapannya sudah siap. "
" tentu saja, baru keluar dari panggangan semuanya masih hangat. "
" kuambil dua porsi, aku ingin memakannya di kamarku. "
" silahkan, jadi bagaimana pengalaman Anda selama disini ? "
" bisa dibilang menyenangkan. "
" terima kasih, aku sangat suka jika para petualang nyaman dengan tempat ini. "
" tapi aku bukan petualang lho. "
" eh benarkah itu, tapi meski Anda bukan petualang tetap saja Anda pelanggan kami, hahaha. "
" ya begitulah, ngomong-ngomong, tadi malam tempat ini cukup ramai, apa orang-orang biasa berkumpul seperti itu ? "
" seperti yang kau lihat, tempat ini menjadi pusat perkumpulan pertualang untuk membicarakan berbagai hal. Setidaknya begitu. "
" ternyata begitu. "
" bagi desa ini, tempat ini sangat penting. Hasil pajaknya bisa memakmurkan tempat ini, toh juga ini desa yang kecil dan jauh dari pusat kota, setidaknya akan ada perasaan berbeda menginap ditempat seperti ini. :
" ya, kuakui memang rasanya berbeda. "
Setidaknya kasur disini tidak menggunakan bahan yang empuk, namun kurasa mizue lah yang membuatnya empuk.
" jadi Anda dari kota ya tuan, cukup beruntung Anda tinggal disana, kehidupan disana tidaklah terlalu keras. "
" kurasa begitu, namun tetap saja hidup itu merupakan hal yang menyusahkan. "
" kau mengatakan seakan-akan hidup itu kejam, tapi biarlah, ini makanan Anda. Sebaiknya Anda tidak perlu buru-buru menghabiskannya, karena ini masih pagi. "
" ya terima kasih, aku pergi dulu. "
" ya, selamat menikmati. "
Kuakui membawa dua nampan dengan dua tangan itu memang cukup sulit, tapi karena diriku ini sering kerja paruh waktu di restoran keluarga, aku jadi terbiasa dengan keadaan seperti ini. Jika kalian bertanya kenapa aku bekerja paruh waktu, karena untuk menunjang hobiku memberi action figure dan aksesoris official itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi otaku sepertiku. Kembali ke topik utama, aku harus kembali ke kamar, mengisi energi dengan sarapan itu penting bagi tubuh.
Saat kubuka pintu dengan kaki kananku, aku melihat hal yang tidak biasa. Mizue sudah bangun dan menungguku diatas tempat tidur.
" muuu, kenapa kau tiba-tiba meninggalkan ku... "
Dia mengatakan hal itu dengan nada yang manja serta imut.
" kukira aku sudah pergi diam-diam. "
" aku merasakannya, saat kau tiba-tiba pergi, tempat ini rasanya menjadi cukup dingin, jadi aku langsung bangun dan mendapatimu tidak ada disisiku. "
Sepertinya ucapannya mempunyai daya tarik yang mengerikan.
" maafkan aku, sebagai permintaan maaf. Aku membawakanmu sarapan. "
" Cuma itu.... "
Sepertinya memang benar, wanita itu mahluk yang sangat sulit ditebak.
" jadi, mizue sama mau saya melakukan hal apa ? "
Aku mencoba bertingkah seperti pelayannya.
" apa ya....., ah.. aku punya ide.... raven gendong. "
" EHHHHHH ??? "
Aku kaget seketika.
" muuu, kau tidak mau ? "
" bukan begitu, tapi apa kau tidak malu ? "
" kenapa harus malu, disini tidak ada orang selain kita berdua. Dan juga lakukanlah perintah mizue sama pelayanku. "
" entah kenapa tiba-tiba kau menjadi tuanku. "
" hihihi, ayo raven. "
" dimengerti ojou sama. "
Aku pun menghampiri mizue diatas tempat tidur, dan kubalikkan badanku dan kuarahkan punggungku agar mizue bisa naik kebadanku.
" muuu, kau tidak romantis, kau pikir aku ini bocah... "
" eh, bukan begini kah, jadi gendongan hime sama ? "
" ya itu yang aku mau. "
Kubalikkan badanku dan kubaringkan mizue kuangkat tubuhnya dengan kedua tanganku, seharusnya sebentar lagi aku akan mendengar suara krek yang berasal dari tulangku karena tidak pernah sekalipun berolah raga.
Tapi aku tidak mendengar suara apapun, sepertinya kekuatan ku benar-benar membantu. Dan saat membawa mizue, dia tidak berat sama sekali, rasanya seperti mengangkat kertas.
" ano mizue... "
" ya raven ? "
" kau tidak menggunakan sihir apapun kan ? "
" apa yang kau bicarakan ? "
" ini memang perasaanku atau tubuhmu itu se ringan kertas. "
" ya, mungkin saja begitu. "
" jujur saja mizue, aku akan berusaha kok. "
" aku tidak ingin kau mengatakan tubuhku berat. "
" tenang saja, aku akan mampu kok. "
" benarkah ? "
" ya, percaya saja. "
" oke. "
Setelah itu, aku merasakan tubuh mizue mulai seperti tubuh wanita normal pada umumnya. Jadi, dimana letak beratnya ????
" ano, bagaimana raven ? "
" kau tidak bedanya dengan wanita langsing lainnya, kenapa kau menutupi berat badanmu segala. "
" aku malu. "
" jadi kau malu jika punya berat badan ?, hukum fisika akan menangis bila mendengar ucapanmu. "
" muuu... "
Meski cemberut dia tetaplah manis.
Kubawa dia ke kursi biasa.
" sekarang apa aku dimaafkan ? "
" selama kau mematuhi ojou sama sepertiku, kau selalu kumaafkan. "
" terima kasih ojou sama, kalau begitu..... "
" ittadakimasu. "
Kami berdua mengatakan hal itu bersama. Kali ini ada banyak daging yang terlihat lezat, kurasa bagus juga aku bangun pagi.
" aku cukup penasaran kenapa kau bisa bangun sepagi ini ? "
" aku bermimpi dan itu membuatku terbangun. "
" heh, tentang apa itu ? "
" aku bertemu wanita dipadang bunga dan sepertinya dia tahu kondisiku saat ini, kukira dia itu itu nee sama atau okaa sama. "
" itu mustahil, kukira mereka tidak akan mendeteksi keberadaanmu. "
" seharusnya begitu, jadi kupikir itu eksistensi lain. "
" jika orang itu setara dengan kita, dia patut diwaspadai. Kalau begitu kutanyakan hal lain, apa tidurmu nyenyak ? "
" mungkin, ini terasa sangat singkat, tapi nyaman. "
" begitukah ?, aku juga. "
Setelah itu kami berdua pun berada dalam posisi diam, sepertinya kami berdua baru saja mengatakan hal yang cukup memalukan.
" kurasa kita seperti pengantin baru saja. "
" aku tidak mengerti definisi itu, tapi kupikir itu cukup indah. "
" ayo segera habiskan, kita akan segera berangkat. "
" dimengerti raven sama. "
Entah kenapa kami sering bercanda satu samai lain, kurasa ini hal yang bagus.