Chereads / Kupikir Disini Tempat Seharusnya Diriku Berada / Chapter 13 - Kupikir begitulah yang terjadi

Chapter 13 - Kupikir begitulah yang terjadi

Sepanjang waktu aku menikmatinya, kenyamanan yang kurasakan ditempat ini. Jadi ini rasanya, kembali ke dunia asalku. Meski aku merasa bukan bagian dari ini. Dalam mimpiku, semuanya terasa nyata. Mentari pagi mulai bersinar.

Aku pun terbangun, jadi apa yang sebenarnya terjadi. Bukankah kemarin malam aku hanya bersenang-senang dengan fredella. Meski aku berharap lebih, sepertinya tidak terjadi apapun diantara kami.

Kuambil hpku yang berada di bawah bantal, kuhidupkan dayanya, hp ini kumatikan agar dayanya dapat bertahan lama. Kulihat tanggalnya, sepertinya masih di hari yang sama, tanggal 13 september. Jadi, berapa lama percepatan dunia yang kubuat sih.

Aku mengingatnya, bukankah aku menerima kertas penyerahan diri dari kerajaan balbados. Kenapa aku lupa menyerahkannya kepada fredella.

Diriku langsung bergegas untuk bangun dari tempat tidur untuk segera menemuinya, saat hendak kubuka pintunya, terdengar bunyi ketukan.

" raven, kau bangun ? "

Itu suara fredella

" tepat sekali, segera masuklah lah. "

Akupun membukakan pintunya. Dan mempersilahkannya masuk.

" tumben kau bangun pagi ? "

Tampaknya dia tidak percaya kalau aku bisa bangun pagi.

" tentu saja aku bisa, gini-gini aku masihlah mahasiswa lho... "

" mahasiswa, apa itu ? "

" eh, maaf aku menggunakan bahasa yang aneh lagi. "

" kau pikir aku bodoh, setidaknya jelaskan apa maksudnya ? "

" sebelum itu, aku lupa memberikan sesuatu."

Aku mengambil kertas yang berada diatas kasurku dan menyerahkannya kepada fredella.

" bukankah ini.... "

Seakan tidak percaya apa yang baru dilihatnya, fredella terus melihat isi kertas itu.

" untung aku masih mengingatnya. "

" ini asli bukan ?, kenapa kau bisa memilikinya ? "

" yah, bagaimana menjelaskannya. Saat mereka menyerah, tiba-tiba mereka memberikan ini padaku. "

" inilah yang membuatnya tidak masuk akal, apa kau tahu maksud dari kertas ini ? "

Sekarang fredella mulai menanyakan sesuatu yang tampaknya tidak kuketahui.

" bukankah itu kertas pernyataan perang ? "

" hampir benar, namun sepertinya kau memang tidak tahu apa maksudnya. "

" aku baru pulang seminggu, aku masih tidak tahu apapun, hehe. "

Kucoba untuk menunjukkan senyum semangat.

" heh, kau ini. Mudahnya, jika musuh menyerahkan ini. Kita bisa membuat kerajaan musuh menjadi bagian dari kita, bisa dibilang vessel. "

" apa, kau bisa bahasa inggris ? "

" inggris ?, aku tidak tahu maksudmu tapi itu ada dipelajaran akademi kekaisaran. "

" jadi kata serapan ya, aku mulai paham. "

" apa ada lagi yang mereka katakan padamu raven ? "

" seingatku, raja,menteri besar,putra mahkota, dan putri akan datang ke ibukota kita jika mereka selesai mempertahankan wilayah mereka. "

" haaaaaa ????, kenapa musuh bisa langsung takluk hanya dengan sekali berperang, sebenarnya apa yang sudah kau lakukan kepada mereka ? "

" entahlah, aku hanya melakukan suatu hal. "

" ya sudahlah, aku ingin memberitahumu sesuatu. Nanti siang, kita akan dijemput oleh kereta kekaisaran dan kita akan pergi ke ibukota Erchanhardt. "

" ehhh, kenapa aku harus kesana ? "

" tentu saja melaporkan hasil perangnya kepada raja,ratu,dan perdana menteri. "

" kuserahkan itu padamu. "

" apa yang kau katakan, sekarang kaulah yang bertanggung jawab atas kemenangan ini. Aku sendiri masih tidak percaya kita bisa memenangkannya. "

" bilang saja, pasukan musuh tertimpa tanah longsor. "

" jika aku mengatakan hal itu, kenapa tidak ada satupun korban jiwa diantara kedua belah pihak ? "

" cihh.... "

" aku tidak menerima penolakan apapun, aku akan pergi ke ruang komando untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan. Jadi, nikmatilah waktumu. "

" ano fredella... "

Saat fredella hendak pergi, aku memanggilnya.

" apa yang kau butuhkan, soal sarapan aku sudah menyuruh pelayan untuk segera mengantarkannya padamu. Dan juga saat keluar nanti tolong pakai pakaian hitammu. "

" bukan itu, hanya saja. Terima kasih, karena telah percaya padaku. "

Sejenak pandangan fredella menatap lurus kearah mataku, mukanya sekilas memerah. Dan dia segera memalingkan mukanya.

" aku akan selalu percaya padamu, jadi jadilah dirimu seutuhnya. "

Setelah mengatakan hal itu, dia langsung pergi keluar kamarku.

Sekarang, apa yang harus kulakukan. Tiba-tiba saja aku terpikir suatu ide baru, aku segera bergegas mandi dan langung berpakaian seperti saat peperangan sebelumnya. Inilah pentingnya cadangan, untung saat aku membelinya dulu aku beli 3 pasang sekaligus. Saat selesai bersiap-siap, terdengar suara ketukan dari arah pintu.

" permisi raven sama, kami membawakan sarapan untuk Anda. "

" ya, masuk saja, tidak dikunci. "

Satu persatu pelayan membawakan makanan yang didorong meja roda kayu. Mereka yang datang tampaknya sama seperti pelayan yang kemarin. Namun, ada suatu perbedaan. Hari ini mereka tampak diam sekali, aku sedikit heran.

" kenapa kalian semua diam ? "

" ano, maafkan kami jika kami menganggu kenyamanan Anda. "

Entah kenapa mereka sangat bersikap formal padaku.

" aku hanya penasaran, kenapa kalian lebih diam dari biasanya. "

Meski aku bilang begitu, ini pertemuan keduaku dengan mereka.

" mohon maafkan kami jika telah bersikap tidak sopan kepada anda Ichibei Raven Romanova sama. "

Semua pelayan menundukkan kepalanya dihadapanku.

" eh, jadi informasi tentang diriku telah tersebar ya.... "

" iya, tadi pagi fredella sama mengumumkan nama dan status Anda sebenarnya. Kata beliau sudah sewajarnya Anda mendapatkan perlakuan sesuai status Anda. "

" sialan fredella, dia terlalu berlebihan. "

" anu, apa ada yang Anda butuhkan lagi raven sama ? "

" oh, ada. Tunggu sebentar. "

Aku mencari koper yang kutaruh dibawah tempat tidur. Dan kuambil satu sachet bubuk coklat yang sudah kubeli. Lalu kuberikan pada salah satu dari mereka.

" ini, tolong buatkan aku coklat panas. "

" coklat panas ??? "

Pandangan mereka bertiga tampak kebingungan, ah aku lupa. Kalau di dunia ini coklat bubuk belum disebarluaskan.

" bisa aku ambil sebentar. "

" tentu saja, ini. "

Aku pun mengambilnya, dan kurobek bagian atasnya. dan kuberikan kembali kepada pelayan.

" dengar, cara membuatnya cukup mudah. Pertama, ambil gelas entah itu kaca/kayu terserah. Lalu taruh bubuk itu kedalam gelas, dan tuangkan air panas kedalamnya hingga hampir penuh. Setelah itu cukup kalian bawa kesini. "

" jadi begitukah, terima kasih atas informasinya raven sama, akan segera kami buatkan. "

" eh, tunggu sebentar. "

Kuambil lagi 3 sachet dan kuberikan pada mereka.

" jadi, kami membuatnya menjadi 4 gelas raven sama. "

" iya, tolong ya. "

" akan segera kami laksanakan, kami mohon permisi. "

Mereka bertiga meninggalkan ruanganku. Akhirnya aku bisa makan dengan tenang. Namun, aku bukanlah bangsawan yang memiliki gaya makan seperti bangsawan umumnya yang lambat. Aku adalah orang biasa yang memakan makananku dengan cepat dan akan selalu kucoba habiskan jika aku doyan. Setelah selesai makan, aku pun menuangkan minuman kedalam gelas kaca. Saat kuamati kok warnanya ungu, jangan-jangan ini anggur. Sebagai warga negara yang baik, kita tidak boleh mabuk dalam mengawali hari. Jadi aku tidak boleh meminumnya, kuputuskan mengambil teko yang berisi air putih. Karena kupikir akan lebih sehat.

Setelah selesai menunaikan kegiatan makanku, aku berdiri dan mulai mengamati keadaan didalam benteng dari jendela kamarku. Tapi yang terlihat hanyalah, tembok bangunan kayu. Oh iya, aku lupa. Kamar ini dikhususkan untuk pegawai saja, mana mungkin diberi pemandangan yang indah, kasta memang tidak memandang tempat. Akupun duduk kembali diatas tempat tidurku, kuambil headset kutancapkan kedalam colokan 3,5 mm jack. Kubuka hpku dengan fingerprint sensor, kuputar lagu favoritku " Los Los Los -  Yuuki Aoi ".

Saat mendengarnya, entah kenapa rasanya aku masih berada dikamarku, sambil menunggu update anime yang biasanya kutonton lewat tv. Beberapa saat kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Sepertinya akan ada orang yang masuk, untung saja volume yang kupakai hanya 1 jadi aku masih bisa mendengar suara dari luar.

" permisi raven sama. "

" masuk saja, tidak dikunci. "

Aku mengulangi kalimat ini untuk kedua kalinya.

Mereka bertiga pun masuk, namun ekspresi mereka cukup kaget saat melihatku memakai satu headset dan kubawa smartphone di tangan kananku.

" anu, raven sama. Minuman yang Anda sudah kami buatkan. "

" eh sudah jadi kah, taruh saja diatas meja itu. aku akan mengambilnya. "

Kutaruh smartphone ku di saku celanaku, dan kuambil satu gelas coklat panas itu, kuteguk pelan-pelan.

" wah, rasanya tetap tidak berubah. Coklat memang yang terbaik. "

Tampaknya mereka bertiga tidak paham apa yang aku maksud.

" kenapa kalian bertiga tidak mengambilnya ? "

" kami tidak bisa berbuat lancang dengan mengambilnya, itu semua milik Anda. "

" hoho, apa kalian tidak penasaran dengan rasanya. "

" jujur saja, kami memang sedikit tertarik dengan baunya. Kami baru pertama kali mencium bau semanis ini. "

" benar bukan, kuperintahkan kalian untuk ikut meminumnya bersamaku. "

" eh, tapi ? "

" lakukan saja, aku memberikannya kepada kalian. "

" kalau begitu, kami akan mematuhi perintah Anda. "

Pandangan mereka bertiga saling menatap satu sama lain, lalu salah satu dari mereka mengambil satu gelas dan mereka bertiga meniup uap yang keluar dari gelas yang diambil.

" ano, kenapa kalian hanya mengambil satu gelas saja ? "

Sekarang giliranku yang cukup penasaran.

" bagi pelayan seperti kami, mengambil satu saja sudah cukup bagi kami raven sama. "

" kalian ini, ambil saja semuanya. Satu orang satu, itu perintah. "

" tapi.... "

" hadeh, kenapa kalian menjadi sekikuk itu denganku ? "

" saya hanya menjalankan apa yang menjadi pembeda antara rakyat jelata dengan bangsawan tingkat satu. "

" jadi, siapa yang menjalankan sistem itu ? "

" tentu saja kekaisaran heavenly, tidak bahkan bisa saya katakan seluruh dunia ini punya sistem yang sama. "

" jadi begitu, tapi perintahku saat ini. Kalian boleh meminum coklat ini sama denganku. "

" kalau itu perintah Anda, kami akan mentaatinya. "

" heh, aku tidak tahu minum coklat panas bersama bisa serumit ini. "

Saat meminumnya, ekspresi tiga pelayan sangat berbeda. Mereka menunjukkan senyuman bahagia.

" raven sama, ini sangatlah enak. "

" didalamnya ada yang sedikit kental, tapi rasanya memang sangatlah manis. "

" aromanya harum, saya senang bisa hhidup sampai saat ini. "

Mereka ini....

" nikmati saja perlahan, dan juga kuberikan pada kalian satu-satu yang belum kubuka. Jika ada waktu luang nikmatilah secara bersama. Kalau sudah selesai, segeralah kembali ketempat kerja kalian. aku pergi dulu, sampai jumpa. "

" anu,raven sama. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena telah memberikan kami ini. "

" tenang saja,aku hanya ingin menunjukkan, bahwa tidak setiap bangsawan bersikap sewenang-wenang kepada rakyat jelata. "

setelah selesai mengatakan itu, aku pergi keluar kamarku.

Ketiga pelayan masih menikmati coklat panasnya dengan hati-hati. Seseorang dari mereka pun mulai berbicara.

" sikap raven sama sungguh berbeda dengan bangsawan pada umumnya,benarkah kan geraldine ? "

" itu benar, meskipun beliau bangsawan tingkat pertama. Tapi tidak ada sikap sombong yang dia tunjukkan kepada kita, aku sampai tidak menyadarinya kalau beliau itu orang penting. "

" sepertinya kita memang cukup beruntung bekerja dibenteng ini karena bisa mengenal orang seperti beliau. "

Disepanjang perjalanan, aku melihat sekelilingku. Mayoritas orang sekarang mulai menunjukkan hormat ke arahku.  Mulut dari seorang yang punya jabatan memang memiliki kekuatan yang luar biasa.

Namun jujur saja, aku masih belum terbiasa mendapatkan perlakuan seperti ini.  Bagi orang biasa sepertiku, aku merasa tidak nyaman. Lebih baik ngenolep seperti biasa didalam kamar.

Akupun melangkahkan kakiku menuju ke tempat yang kira-kira sepi, sepertinya pergi keluar benteng itu ide yang bagus. Tapi saat kulangkahkan kakiku untuk berjalan keluar, aku teringat sesuatu. Jika aku pergi keluar dan tidak kembali tepat waktu, fredella pasti akan marah besar. Dan juga aku masih ingin kekuatan ku yang sebenarnya tidak terlalu sering digunakan, karena aku hanya ingin hidup untuk mengikuti arus, bukanlah membuat arus.

Sebenarnya aku ingin pergi ke ruang komando untuk bersenang-senang dengan fredella, tapi sebaiknya aku tidak menganggu fredella yang sedang serius bekerja. Jadi, lebih baik aku pergi keatas benteng sajalah.

Saat kulihat disekelilingku, penjagaan dibagian atas cukup renggang. Itu bisa sedikit kumaklumi karena mereka baru saja memenangkan perang. Perayaan tanpa harus bekerja keras aku juga cukup menyukainya, meski itu akan menghilangkan esensi dari tujuan perayaan itu sendiri sih.

Setelah beberapa saat menaiki tangga, akhirnya sampai juga dipintu atas. Sekarang saatnya molor diatas ditemani dengan angin pagi yang cukup segar, tunggu sebentar sebaiknya aku mengambil tikar. Kubuka gerbang dimensi kecil untuk mengambil tikar dirumah kakek, dan kutarik secara perlahan. Setelah kuangkat dengan kedua tanganku, kudorong pintu dengan kakiku. Suara pintu terbuka terdengar cukup keras. Kulangkahkan kakiku menuju keatas.

Setelah berjalan tiga langkah, aku melihat sesosok orang yang sedang menatapku. Sepertinya dia sudah disini duluan.

" silahkan dinikmati waktunya, aku tidak akan menganggu. "

Aku terus berjalan di tempat yang kayaknya tidak terkena matahari siang. Dan kutemukan sudut itu. kupasang tikar ku, dan langsung tidur tengkurap diatasnya.

Tiba-tiba aku mendengar sesuatu dari balik punggungku.

" ano, apa yang Anda lakukan disini ? "

Orang yang tadi datang kepadaku.

" aku hanya ingin bersantai. Jika kau mau, kau boleh duduk juga. "

" tidak, terima kasih. Saya Cuma ingin melihat situasi saja. "

" orang yang terlalu parno hidupnya tidak akan tenang lho... "

Sepertinya aku baru saja mengatakan sebuah kalimat mutiara.

" parno ? "

" lupakan saja, jika aku menganggu mohon dimaklumi saja. "

" kalau begitu, bolehkah saya menanyakan sesuatu ? "

" heh, apa itu... "

Aku masih tetap dalam posisi tengkurap tanpa mengalihkan pandanganku kepadanya.

" sebenarnya, Anda itu sekuat apa ? "

" aku hanyalah orang yang lemah yang hanya tahu cara bermalas-malasan. "

" kuralat pertanyaanku, apa Anda itu dewa yang menyamar ? "

Saat mendengar kalimat itu kubalikkan tubuhku. Seketika aku tertawa terbahak-bahak

" awowkwkwkkwkwkkwkw, hahahahaha, jajajaja, "

" ano, apa ada yang lucu dari pertanyaan saya ? "

Dia tampaknya masih menduga bahwa aku itu dewa.

" kau itu bodoh ya, sudah jelas aku manusia yang makan nasi dan roti sepertimu. "

Sekarang aku duduk dan memandang ke arahnya.

" bukankah itu aneh, jika Anda mau. Bukankah memusnahkan pasukan musuh akan jauh lebih efisien. "

" ya, suatu kebetulan aku bisa bertemu denganmu. Coba pikirkan, apa yang akan dunia lakukan jika aku memusnahkan mereka ? "

Saat memikirkan berbagai opsi untuk jawaban kepada individu raven sama, aku sangat sulit untuk mengatakannya.

" saya tidak tahu. "

" tentu saja mereka tidak akan percaya, dan itu hanya akan semakin menambah banyak musuh. "

" tapi kalau itu Anda, saya yakin.... "

" kenapa kau serius sekali, mana mungkin ada manusia yang bisa melakukan itu ? "

Aku mencoba untuk menyembunyikannya.

" Anda pasti bisa, karena Anda adalah Ichibei Raven Romanova. Sang juara tak terkalahkan dalam perang tahta kesatria. "

" oi-oi, jadi masih ada yang mengingatnya. Itu sudah 13 tahun lalu lho... "

" saya tidak akan bisa melupakannya, kekacauan disana benar-benar diluar kendali. Saya masih tidak menyangka bahwa bisa bertemu dengan Anda langsung. "

Tiba-tiba dia menunduk padaku.

" bukankah ini sedikit terlambat, mah aku cukup kagum kau masih mengingatnya. Jadi untukmu akan kuberi satu jawaban, yaitu ya "

" jadi, Anda memang bisa melakukan semua itu. "

" secara teori memang bisa, tapi masih belum ada bukti fisik karena aku belum mengeluarkannya. "

" jika Anda menyerang, itu akan menjadi insiden antar kerajaan. Sebaiknya Anda menahan diri. "

" aku selalu melakukannya, sekarang bisakah aku minta tolong padamu ? "

" tolong jangan meminta, cukup perintahkan saja. Karena saya adalah bawahan Anda. Dan andalah  panglimanya. "

" kau memang cukup bagus, perintahku adalah awasi gerak-gerik semua pejabat disini. Ini misi khusus, kau bisa melapor semaumu. Jika bisa berikan juga analisis dan dugaanmu didalamnya. "

" baik, tapi saya ingin menanyakan satu hal ? "

" apa itu ? "

" kenapa Anda tidak yakin dengan petinggi disini ? "

" kalau itu, sebenarnya masih rahasia. Tapi akan kukatakan padamu sebagai harga kesetiaan awal, aku berencana untuk mengubah struktur militer pusat. "

" apaa ??? "

" kenapa kau begitu terkejut ? "

" mohon maafkan saya jika berkata lancang, tapi jika Anda mengatakan hal itu musuh Anda adalah para bangsawan besar bukan ? "

" aku sudah mempunyai rencana untuk itu, masalahnya aku masih belum mengenal mereka semua. "

" jadi, Anda ingin melihat sifat asli mereka sebelum memulai langkah pembersihan ? "

" hoho, jadi bagaimana menurutmu ? "

" itu ide yang luar biasa, saya akan menjadi bawahan Anda. "

" pilihan tepat, senang bekerja denganmu kroos "

" Anda mengingat nama saya ? "

" orang yang bisa membuat fredella berpikir logis, aku harus tahu orangnya hehe. "

" jadi, Anda sudah tahu semuanya kah ? "

" hanya firasat saja, dan juga karena aku sudah mengenalnya beberapa saat. "

" sepertinya ungkapan bahwa sang pemenang yang mengambil wanita cantik itu memang benar. "

" kuakui fredella memang cantik, tapi kau tidak boleh jatuh cinta dengan atasanmu sendiri lho.  "

" lantas Anda sendiri, atasan yang sering mesra-mesraan dengan bawahan dikamar pribadi tidak patut dijadikan contoh. "

" hehe, aku jadi malu. "

" apa Anda tidak berniat menyangkalnya ? "

" hei kroos, hidup itu dinikmati. Abaikan saja ucapan orang-orang tentang dirimu. Yang penting kita memiliki seseorang yang kita sukai itu sudah cukup. "

" sayangnya saya tidak punya orang itu. "

" areee, tapi dia sejak tadi mengawasimu dari balik pintu lho... "

Setelah aku mengatakan hal itu, pintu pun terbuka perlahan dan sesosok kapten berkacamata muncul.

" ano, saya ini masih suka wanita. "

" hahaha, "

Aku tertawa keras.

" ano, raven sama. Apakah kapten kroos telah bersikap tidak sopan kepada Anda ? "

Dia mencoba menyelamatkan kroos jika membuat suatu kesalahan tanpa sadar.

" entahlah kapten tris, namun aku cukup senang bisa berbicara dengannya. "

" kalau begitu, mohon maafkan kelancangan dia jika telah bersikap tidak sopan kepada Anda. "

Dalam beberapa detik tris telah menangkap kepala kroos dan dia dipaksa menunduk kepadaku.

" tidak apa-apa, sekarang jika kau ada disini. Bukankah pekerjaan diruang komando telah selesai. "

" selesai lebih cepat dari perkiraan, fredella sama mengerjakan dengan kecepatan luar biasa. "

Dia itu, sama sekali tidak menahan diri.

" baguslah, sekarang aku bisa bersantai.... "

" ano, raven sama. Sepertinya fredella sama, tadi mencari Anda. Sebaiknya Anda menemuinya. "

Ketika kapten tris mengatakan hal itu, tiba-tiba bulu kuduk ku merinding. Aku segera berdiri, ku lipat kembali tikarku. Dan bersiap meninggalkan tempat ini.

Tepat saat aku hendak menoleh kearah pintu keluar, tiba-tiba bahu ku disentuh seseorang. Ketengokkan kepalaku kebelakang. Dan surprise.

" hoho, kau mau pergi kemana ? "

Suara intimidasi ini, kenapa dia sampai secepat ini.

" ya, kerja bagus fredella. Sebenarnya aku ingin menemuimu. Tapi.... "

Sesaat aku mencoba menyelesaikan kalimatku, kulihat tris dan juga kroos sorot matanya begitu kosong dan juga mereka menunjukkan ekspresi ketakutan.

" aku memang bilang kau boleh menikmati waktumu, tapi jika kau hendak keluar benteng setidaknya laporan dulu padaku. "

" sebenarnya aku ingin melakukan itu, tapi kau keburu datang duluan. "

" aku melakukan ini sebagai tindakan pencegahan jika kau pergi keluar diam-diam. "

" itu kegiatan yang bagus. "

Sekarang aku tidak bisa mengelak lagi.

" oke, sekarang saatnya beres-beres. Tuan tris dan tuan kroos. Mohon maafkan kami jika menganggu waktunya, kami permisi dulu. "

Tanpa basa-basi fredella langsung menyeretku turun ke arah tangga.

" woaah, tunggu fredella. "

Tapi dia sepertinya tidak mendengarkan protesku. Sepanjang perjalanan menuruni tangga. dia terus menyeretku yang saat ini membawa tikar.

" ano, wanita cantik memang menakutkan ya ? "

" apa yang kau katakan tris, seharusnya kau bahagia jika diperlakukan seperti itu. "

" eh, justru aku ketakutan kroos. Dan juga kenapa kau suka diperlakukan seperti itu ? "

" alasannya mudah, fredella sama sudah terlebih dulu menyukai raven sama. Jadi tanpa sadar fredella sama bertingkah seperti istri raven sama. Jadi, setiap tingkah yang dilakukan raven sama harus seijin fredella sama. Bukankah itu sebuah kebahagiaan jika diperhatikan tuan putri tercantik di negeri ini. "

" aku cukup heran, jika kau sepeka itu. kenapa sampai sekarang kau masih belum punya pasangan ? "

Tiba-tiba kroos jatuh dan tergeletak.

" sialan kau tris, sedikit tapi tepat sasaran. "

" eh, maafkan aku kroos. "

Situasi beralih ke arahku, saat ini aku sedang membereskan barang-barangku. Sebenarnya akan ada pelayan yang akan membereskannya. Namun, karena aku adalah petinggi penting seharusnya ada hal yang dipisahkan antara dokumen penting dengan dokumen biasa, meskipun dokumen penting itu sudah kuserahkan pada fredella sih....

Jadi tinggal beberapa barang pribadiku saja yang tinggal dikemas.

Sekarang saatnya aku menuju ke kamar fredella, saat aku hendak berjalan keluar ada seseorang yang lebih dulu masuk kekamarku.

" apa kau sudah selesai ? "

" baru saja aku mau menemuimu, malah kau yang datang duluan. "

" barangku cukup sedikit, jadi itu tidak butuh waktu lama. "

" aku juga, sekarang kita akan pergi kapan ? "

" seharusnya kereta jemput kita sudah datang, ayo segera turun. "

" tunggu sebentar. "

Aku mengambil kembali hp yang kutinggal dibawah bantalku, dan kumasukkan kedalam sakuku agar aku tidak lupa.

" sudah kau pastikan tidak ada yang tertinggal lagi raven ? "

" seharusnya sudah, mari kita pergi. "

Aku dan fredella segera turun ke titik penjemputan. Saat kami berdua berjalan bersama, banyak orang yang secara bersamaan memberi hormat kepada kami berdua. Sepertinya kami terlihat jadi artis dadakan dimata mereka.

Ketika kami melalui lapangan latihan, kulihat banyak pasukan elite kerajaan sedang mempersiapkan diri untuk pergi. Saat pandangan mereka tertuju pada kami, mereka langsung menunduk memberi hormat. Sepertinya emily dan bohrer tidak ada disini. Alasan kami berdua tidak terlalu banyak bicara kali ini karena kami ingin menunjukkan wibawa kami agar pasukan yang melihat tidak merasa aneh.

Tepat saat kami sampai, keretanya masih belum sampai.

" aneh sekali, tumben mereka tidak sampai lebih awal ? "

" wajar bukan jika sesekali terlambat "

" kita harus cepat, karena hari ini kita ada rapat dengan raja dan perdana menteri. "

" dunia memang seharusnya seperti ini, kalau begitu mari kita sabar menunggu. "

" kau ini orangnya terlalu santai. "

" jika selalu serius, kau bisa cepat tua lho. "

" aku tidak butuh nasehatmu. "

Wajahnya yang cemberut cukup langka untuk dilihat.

Beberapa saat kemudian, ada dua orang prajurit yang menuju ke arah kami.

" lapor, ada sedikit masalah dengan kereta pengangkut. Roda nya patah dan komandan smith dan wakil komandan dijk telah pergi untuk membantunya. "

" benarkah itu, terima kasih atas infonya. Ada hal lain yang ingin disampaikan ? "

" sekian, kalau begitu kami mohon pamit. "

" baik, kerja bagus."

Kedua prajurit itu pergi dengan cepat.

" mereka datang tiba-tiba dan menghilang dengan cepat. "

" itu merupakan tugas mereka, namun cukup jarang terjadi jika kereta mengalami masalah "

" itu barang tua, sudah sewajarnya ada sedikit masalah. "

" kau ini, meremehkan sekali. Itu kereta yang cukup baru lho, mungkin letak permasalahannya karena ada kau di dalamnya perjalanan ini. "

" iya-iya, aku hanya orang kampung yang hanya tahu naik sepeda dan kereta. "

" apa kedua alat itu ?, aku baru mendengarnya. "

" ah lupakan, sepertinya saat kita berbicara seperti ini. Tanpa sadar mereka telah dalam perjalanan kesini. "

" siapa maksudmu ? "

" lihat ke arah gerbang. "

Tiba-tiba gerbang terbuka, dan rombongan kereta beserta pengawalnya mulai memasuki benteng. Terlihat ada emily dan juga bohrer didalam rombongan.

Namun, aku merasakan hawa keberadaan yang familiar. Mungkin hanya firasatku saja kah ???

Emily dan bohrer menuju ke arah kami.

" maafkan kami jika memakan waktu yang cukup lama ? "

Emily meminta maaf kepada kami.

" tidak-tidak, itu bukan salahmu. Hal seperti ini memang wajar terjadi dalam setiap perjalanan. "

" begitukah, ngomong-ngomong seorang perwakilan dari bangsawan romanova juga ikut dalam rombongan ini, raven sama apa Anda mengenalnya ? "

Saat emily mencoba menjelaskannya, orang yang disebutkan mulai turun dari dalam kereta kuda. Sesosok wanita berpakaian pelayan serta ditambah rambut kuncir kuda yang berwarna hitam pekat. Itu pasti dia.

" mohon maaf atas keterlambatan saya raven sama. "

Dia menunduk hormat ke arahku.

" seperti biasa, kau memang tidak bisa tertebak sakuya. "

" apa Anda mengenalnya raven sama ? "

Emily menanyakannya padaku.

" sangat mengenalnya, dia adalah pelayan pribadiku. "

Perlahan sakuya mulai turun dari kereta kuda. Dan mulai menundukkan kepalanya

" mohon maafkan saya telah bersikap tidak hormat kepada tuan dan nyonya sekalian, nama saya  adalah Yurihonjo Sakuya, saya adalah pelayan romanova. "

" aku cukup kagum dengan melihatnya. "

Tampaknya fredella cukup terkejut melihatnya.

" yah, dia salah satu bawahanku yang penting. "

" sepertinya kau sangat menghargai setiap bawahanmu ya raven. "

" tentu saja, jika mereka percaya padaku. Maka aku harus mewujudkan impian mereka menjadi nyata. "

" harapan saya adalah keinginan raven sama itu sendiri. "

Sakuya berkata kearahku.

" kalau soal itu, sepertinya kami tidak terlalu membantu. "

Emily tampak sedikit pesimis.

" memangnya kenapa emi san ? "

" saat kami datang untuk membawa roda cadangan, segala pekerjaannya telah diselesaikan sakuya san. "

" tidak perlu bersedih emi san, aku juga kaget sakuya bisa masuk kedalam rombongan. "

" saya datang atas perintah perdana menteri shoichi, kata beliau raven sama telah melebihi ekspektasinya. Di ibukota telah dipersiapkan perayaan besar untuk menyambut Anda. "

" wah, akan ada acara menyebalkan. "

" hei-hei, apa yang kau katakan raven. Itu merupakan kehormatan yang sangat diimpikan orang-orang di kekaisaran heavenly lho.. "

Fredella tampak sedikit kaget atas ucapanku.

" aku tidak terlalu suka keramaian, dan juga itu terlalu mencolok. Dan jangan lupakan kalau kau yang masih menjadi panglimanya fredella. "

Aku melakukan serangan balik

" tetapi raven sama harus tetap hadir "

Sakuya mulai berbicara

" eh, benarkah itu sakuya ? "

" masyarakat masih menganggapnya begitu, namun acara sebenarnya akan tertutup untuk umum. Jadi raven sama harus menghadiri acara itu. "

" cih, menjengkelkan. Kalau begitu segera berangkat agar aku bisa santai di mansionku. "

" dimengerti, dimohon untuk naik ke kereta raven sama dan fredella sama. "

Sakuya mulai memberikan instruksi.

" saya dan wakil komandan akan ikut mendampingi perjalanan Anda bersama pasukan elite. "

" wehh, kita akan jadi rombongan besar. "

" itu cukup penting, karena kita juga harus dilindungi secara maksimal. "

Fredella tampak khawatir.

" baiklah, ayo pergi. "

Kami berdua pun segera naik

Sepanjang perjalanan, aku dan fredella bercerita tentang banyak hal, sakuya yang ada di samping kusir juga sepertinya ikut mendengarkan. Sebenarnya aku sudah menyuruhnya untuk ikut duduk bersama kami, tetapi dia berkata kalau tempat itu hanyalah untuk orang penting dan dia malah memintaku untuk beristirahat saja sepanjang perjalanan.

Jika aku mendengar perintah seperti itu, rasanya ingin segera kulakukan. Namun sebenarnya, siapa atasan dan bawahan disini sih ?, jika formalitas aku memang diuntungkan, namun secara naluriah aku tidak bisa melawan terhadap orang yang peduli kepadaku, apalagi bentuknya onee san kawaii, aku benar-benar kalah telak.