Chereads / Kupikir Disini Tempat Seharusnya Diriku Berada / Chapter 16 - Siapapun tolong hentikan

Chapter 16 - Siapapun tolong hentikan

Saat kami hendak melangkah.

" Tunggu sebentar….. "

Tiba-tiba ada suara yang menghentikan kami.

Kami semua menoleh ke arah suara itu berasal.

" apa maksudmu dewi kecil ? "

Okaa sama mulai jengkel.

" anu, maafkan saya tiba-tiba menyela. Tapi setidaknya saya ingin mengatakan sesuatu. "

" katakan saja setelah kami memusnahkan benua iblis. "

" itulah yang ingin ku katakan, kalian tidak boleh melakukan hal itu. "

Kali ini tampaknya dia sedikit menunjukkan keberaniannya.

" hoho, bukankah ini harapan semua umat manusia bahkan dewa diatas langit, kenapa kau tidak setuju ? "

Sekarang giliranku yang mencoba menyanggahnya.

" itu memang benar, jika akar masalah dihancurkan semua ini bisa terselesaikan dengan cepat. "

Tampaknya dewi kecil ini memang mudah dibujuk.

" kalau begitu.... "

Saat aku ingin menyelesaikan kalimatku, dia melanjutkan perkataannya.

" tetapi, tidak semua iblis disana jahat, jadi setidaknya kita tidak boleh melakukan pembantaian massal terhadap mereka. "

Kali ini dewi kecil ini mengatakan hal itu dengan suara yang lantang.

Seiring perkataannya, aku jadi bingung. Respon apa yang harus kutunjukkan padanya. Jadi yang terpikirkan olehku hanyalah...

" hahahahahahaha, apa yang kau katakan, iblis baik. lucu sekali, hahaha, kau gila. Hahaha. "

Aku melepaskan emosiku sedikit dengan tawa yang cukup panjang, oyaji dan okaa sama hanya diam dan memperhatikanku, sepertinya mereka tidak tahu bagaimana cara merespon sikapku.

" jika kau sudah menyadarinya, sebaiknya kau batalkan saja niatmu itu bukan ? "

Dewi yang bernama rei mulai mencoba membujukku.

" jika yang kau katakan itu masuk akal, jaminan apa yang kau berikan untuk mewujudkan hal itu, aku tidak butuh dialog yang membosankan. "

Sekarang aku serius.

" kalau itu, saya masih belum memikirkan caranya... "

" jadi begitu, maka kau tidak bisa menghentikanku. "

" ehhhhh.... "

Tampaknya dewi itu mulai tidak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Entah kenapa mood ku yang sebelumnya cukup baik sekrang berubah menjadi buruk. Disaat aku hendak mulai yakin akan kegelisahan ini, sebuah suara mulai masuk kedalam kepalaku.

" apa kau yakin ingin melakukannya ? "

" mizue kah, cukup jarang aku mendengarmu melakukan langkah pertama. "

" meski aku tidak peduli dengan nasib mereka, tapi apa kau yakin ingin melakukannya ? "

" hei-hei, bukankah kau yang seharusnya menjadi pelindung mereka. "

" aku sama sekali tidak peduli dengan hal itu, karena sejak awal aku selalu sendirian. "

" apa kau tidak menganggap keberadaan ku, kakekmu, dan ibumu ? "

" bukan itu maksudku, aku hanya ingin mengatakan kiasan. Muuu. "

Dia menampilkan ekspresi cemberut, sepertinya itu mulai mebaikkan moodku.

" kalau begitu, sebaiknya apa yang harus kulakukan ? "

" itu urusanmu, aku hanya pendampingmu. Semuanya, kaulah yang memutuskannya. "

" meski aku menghancurkan ras mu saat ini juga ? "

" ya, tentu saja. Bahkan aku akan membantumu. "

Sekarang dia mulai menunjukkan senyum sadisnya.

" jadi begitu, aku jadi terpikir suatu ide. Terima kasih mizue."

" eh, aku tidak melakukan apapun. Jadi kapan pembantaian itu akan dilakukan ? "

" sepertinya, kubatalkan saja. "

" Ehhhh. Kenapa, ??? "

" karena aku punya ide tentang hal itu. "

" cih, membosankan. "

" kalau begitu, tunggu saja waktunya. Akan kubiarkan kau mengamuk sepuasnya. "

" eh, benarkah ? "

" ya, jadi sekarang pergilah dari pikiranku. "

" okee, bye bye. "

Setelah percakapan yang cukup panjang itu, mari kembali ke dunia nyata.

" anu rav chan, ayo kita pergi. "

Saat okaa sama mengatakannya aku telah membuat keputusan.

" mari kita hentikan saja okaa sama. "

" eh... "

Semua orang disini menunjukkan ekspresi kebingungan.

" kurasa lebih baik kita biarkan mereka bermain-main, aku juga ingin berpetualang ke benua mereka suatu saat. "

" jika itu keinginanmu, maka itu juga keinginanku. Aku mengerti. "

Okaa sama tampaknya benar-benar memahamiku.

" kurasa aku tidak perlu menunjukkan mode serius lagi dalam waktu dekat., hahaha. "

Oyaji kembali jadi orang periang.

" jadi, Anda memutuskan untuk menyetujui saran saya ? "

Dewi rei menanyakan perihal keputusanku.

" aku tidak mengubah pilihanku hanya karena pendapatmu, tapi aku hanya terpikirkan sebuah permainan besar. "

" jadi Anda menganggap bangsa sebesar itu hanya mainan ? "

Rei tampak tidak mempercayainya.

" bukan begitu, lebih baik kita bermain bersama bukan. Jadi semua orang adalah player dalam kehidupan masing-masing. "

" apa maksud Anda, ini benar-benar tidak masuk akal. "

Tampaknya dewi pun tidak memahami maksud jalan pikiranku.

" sekarang, karena kekacauan yang terjadi bukankah kau memiliki tugas untuk melapor ke langit dewi rei ? "

Aku mengatakan hal itu dengan nada intimidasi.

" ehhhh, benar juga. Kalau begitu saya pamit undur diri, sekali lagi terima kasih telah menyelamatkan saya, Ichibei Shoichi sama, Cleopatra Romanova sama, dan Ichibei Raven Romanova sama, saya pergi dulu. "

Setelah mengatakan itu, tubuhnya tertutup cahaya putih dan dia menghilang dari pandangan kami.

" jadi apa maksud dari perkataanmu tadi rav chan, okaa sama masih tidak mengerti ? "

" begini okaa sama, aku berniat untuk melakukan sebuah petualangan. "

" ara, jadi maksudmu jadi petualang seperti ayahmu ? "

" bukan itu, aku hanya ingin jalan-jalan saja. "

" berkelana kah, seperti adik-adikmu, tapi itu akan membuat okaa sama kesepian lho... "

" aku tidak akan pergi terlalu lama, kurasa aku hanya belum mengerti saja seperti apa realita dunia ini. "

" bukankah yang terjadi sekarang sudah termasuk realita raven. "

Oyaji tampak mulai bingung dengan perkataanku.

" itu benar, namun aku masih merasa melihat dunia dari sdut pandang yang lebih sempit, kau tahu rasanya bukan oyaji. "

Seakan memahami perkataanku oyaji hanya tersenyum kecil.

" kau ini. "

Saat ini okaa sama tampak kebingungan.

" ehy, kalian saling mengerti. Jelaskan padaku dong.. "

" intinya raven ingin mencari udara segar, bukankah begitu raven. "

" ya, itu benar sekali. "

" kalian laki-laki benar-benar memiliki cara berpikir yang aneh. "

" tapi kau menyukai mereka bukan. "

Tampaknya aku paham kenapa oyaji bisa mendapatkan hati okaa sama.

" benar, aku menyukai dan mencintai kalian. "

Okaa sama merangkul ku dan oyaji secara bersamaan.

" aku mencintai keluarga kita lebih dari apapun, entah itu Shoichi Sama, Fazela chan, Rav chan, Eve chan, Weiz chan, dan Azelea chan. "

" kalau begitu mari kita kembali. "

Mengikuti perkataan oyaji, kami bertiga berteleport kembali ke mansion keluarga utama.

Disebuah kastil besar, terdapat banyak mahluk yang mempunyai tubuh aneh. Disana terdapat banyak hal yang benar-benar diluar nalar, namun hanya satu yang jelas. Objek permainan mereka adalah manusia. Salah satu bayangan mulai muncul diatas langit-langit ditempat seseorang yang sedang duduk di kursi mewah.

" saya ijin melapor. "

Bayangan itu mengeluarkan suara.

" apa itu ? "

Suara besar terdengar dari orang yang sedang duduk.

" pasukan elite yang kita kirim telah dibantai."

" apa katamu ??? "

Kekuatan besar mulai keluar dari diri orang yang sedang duduk itu.

" sepertinya mereka dibantai oleh salah satu dewa."

" jadi itu ulah mereka."

" sebelumnya saya menerima laporan, mereka sedang mengejar seorang dewa perempuan, sesaat kemudian koneksi terputus dan yang kudengar terakhir kali hanyalah teriakan dari mereka. "

" sepertinya aku harus memulai perang lebih cepat. "

" saya menunggu perintah Anda. "

" kalau begitu, kumpulkan semua petinggi, akan kita mulai secepat mungkin. "

" dimengerti. "

Seakan mengikuti perkataan itu, kabut hitam pekat menyelimuti benua iblis, itu terlihat seperti suasana biasa dibenua itu.

Beberapa waktu berlalu, kami bertiga akhirnya sampai kembali kedalam basement mansion keluarga romanova. Kami bertiga sepakat untuk merahasiakan hal ini terlebih dahulu.

Mengikuti langkah kaki okaa sama yang berada di depan aku dan oyaji berjalan mengikuti dibelakang. Dan kulihat semua orang sedang bersenang-senang sendiri.

Nee sama juga terlihat tidak waspada sedikitpun.

" otou sama dan okaa sama, kenapa kalian tiba-tiba pergi, kupikir ada sesuatu yang salah sedang terjadi. "

Azalea tampakanya menyadari sesuatu.

" kami haya terpikirakan untuk measak sesuatu, tapi hal itu malah berakhir menjadi gosong. Itu memakan waktu sedikit lama. "

Ucap okaa sama untuk menenangkan azalea.

Jadi membakar iblis elite menjadi abu itu termasuk dalam hal memasak, aku cukup takut dengan selera humor okaa sama, dan oyaji melihatku dengan ekspresi seakan mengaktakan hal yang sama.

" onii, kapan waktunya ? "

Tiba-tiba saja eveline mengahampiriku.

" eh, eveline kah. Sebentar lagi, aku ingin makan sesuatu dulu. "

" baiklah, aku akan menunggu. "

Saaat aku hendak berjalan mengambil beberapa roti, nee sama mendekatiku. Sambil membisikkan sesuatu.

" jadi, apa hasilnya ? "

" win. "

" jadi begitu, nanti katakan saja detailnya. "

" Dimengerti komandan. "

Kunikmati beberapa roti yang kuambil, setelah memakan 2 roti kuambil 3 roti lagi, dan aku berjalan menuju ke arah eveline. Seakan paham maksudku, eveline menuju kearahku.

" ayo cari tempat yang agak sepi. "

" hmm "

Kuanggap itu pernyataan setuju, dan kamipun pergi keluar basement. Meski aku berkata mencari tempat yang sepi, tapi aku masih belum hapal 100% denah masnion ini, kupikir ini hanya akan berakhir dengan tersesat.

" ano, eveline... "

" aku mengerti, oni memang tidak bisa diandalkan. Ikuti aku. "

" maafkan aku. "

Lalu sekarang, gantian aku yang mengikuti eveline dari belakang. Entah kenapa sepanjang perjalanan aku merasa melewati banyak tikungan, apa memang masnion ini sebesar itu.

Beberapa saat kemudian eveline membuka pintu disudut paling kanan. Dan ternyata itu terhubung ke balkon lantai tertinggi.

" kupikir ini tempat yang pas. "

" tentu saja, tempat ini biasanya sepi. "

" jadi, apa yang ingin kau bicarakan wahai adik tercintaku. "

" soal itu, aku ingin minta tolong. "

" katakan saja apa itu ? "

" anu, bolehkah kita latihan bertarung. "

" sepertinya kau mulai menjadi otak otot. "

" tentu saja itu akan memakai senjata asli. "

" apa kau ingin melukai oni tercintamu eveline ? "

" jika itu oni, kurasa akan baik-baik saja. "

" kau pikir aku samsak tinju, aku juga bisa terluka lho. "

" jadi tidak boleh yah.. "

" bukannya tidak boleh, namun kau tahu sendiri kan aku sama sekali tidak punya dasar bertarung. "

" apa yang oni katakan, dalam peperangan waktu lalu, kau membantai semua musuh bukan ? "

" entah, memang seharusnya begitu. Tapi nyatanya tidak ada satu korban satupun. "

" tentu saja karena mereka tidak pantas dibunuh oleh oni, mereka hanyalah sampah. "

" tunggu sebentar, kau tidak boleh mengatakan hal itu sembarangan lho, akan ada banyak orang yang sakit hati. "

" makanya, aku ingin melawan oni. Aku ingin membuktikan sebarapa jauh aku berkembang. "

" jadi itu tujuanmu, tapi apa yang kau harapkan dari oni yang telah menjalani hidup damai tanpa perang. "

" itu tidak mungkin, oni pasti telah menjalani latihan yang keras. Buktinya oni bisa melakukan hal sehebat itu dalam perang itu. "

" tunggu sebentar, itu hanya asumsimu. Aku hanya kebetulan saja berada ditempat itu. "

" jika aku tidak mendapatkan ijin oni, maka aku akan menyerang oni sekarang juga. "

Saat selesai mengatakan itu, eveline mulai mengeluarkan rantai dan mulai mengarahkan serangannya padaku. Dalam sepersekian detik, mata rantai itu hendak menembus tubuhku, namun kutangkap bagian rantai yang tidak tajam untuk mengehentikan rantai ini.

" ini buktinya, oni sekarang lebih kuat dari oni yang dulu. "

" heh, kenapa kau melakukan ini tiba-tiba. Kau bisa membunuhku lho "

" jika oni terbunuh, aku akan menghidupkan oni kembali. "

" kau ini... "

" jadi, apa jawaban oni ? "

" aku mengerti, akan kuberi tahu waktu dan lokasinya, tunggulah sampai waktu itu tiba. "

" akhirnya. "

Seakan menahan rasa bahagia eveline menghilangkan rantai itu dan dia berlari kearahku dan tiba-tiba saja memelukku. Dia menyembunyikan wajahnya yang terlihat malu-malu diperutku

" kau ini, sudah sebesar ini. Masih manja saja. "

Kuelus kepalanya perlahan-lahan

Sifatnya ini, sama sekali tidak berubah. Tidak bisa jujur jika tidak dipaksa.

" oni tidak adil, tiba-tiba saja pergi. "

" tapi sekarang oni telah kembali bukan. "

" aku sudah berjuang, untuk menjadi lebih kuat dari sebelumnya, untuk mengalahkan oni, namun masih saja aku tidak mampu, bahkan aku masih saja tidak mampu menang melawan fazela nee sama. "

" tentu saja karena nee sama itu kuat, dia itu kakak kita semua. Bahkan aku bukanlah tandingannya. "

" pembohong, oni jutaan kali lebih kuat dari fazela nee sama, dia yang mengatakannya sendiri. "

" eh, nee sama berkata seperti itu ? "

" hmmm. "

" jadi begitu, tapi oni masihlah kurang pengalaman, karena itu oni masih harus terus banyak belajar, jadi apa kau bisa membantu oni eveline ? "

" kurasa aku tidak akan cukup membantu, tapi aku akan berusaha. "

" sekecil apapun itu tetaplah bantuan, terima kasih. "

Setelah aku mengatakan hal itu, eveline mulai melepaskan pelukannya dan mulai menyodorkan kelingkingnya.

" kau harus berjanji. "

" dimengerti ojou sama. "

Ku ikatkan kedua kelingking kami.

" janji kelingking, jika oni melanggar nya maka oni harus menuruti semua keinginan eve meski hal itu mustahil. "

" aku berjanji. "

" sekarang, sudah cukup. Jika ada waktu luang oni harus membantuku latihan. "

" ehhh, meski aku membantumu. Aku sendiri tidak tahu apa yang harus kuajarkan. "

" apapun itu, aku akan mendengarmu dengan seksama. "

" kalau begitu, aku hanya bisa bercerita tentang kehidupanku, tapi kurasa itu akan cukup membosankan lho.. "

" aku tidak peduli, semua itu tetap akan kudengarkan. Kau harus menepatinya. "

" apa ini janji lain ? "

" ya. "

" oke, kalau begitu. "

" sebaiknya kita kembali, otou sama dan okaa sama mungkin akan mencari kita. "

" kau duluan saja eveline, aku masih ingin mencari udara segar. "

" begitukah, oni ingat jalan kembali bukan ? "

" tenang saja, aku sudah ingat. Jangan khawatir. "

" kalau begitu, aku pergi dulu. Selamat malam oni. "

" yeah, selamat malam eveline. "

Pintu pun terbuka, dan eveline meninggalkan tempat ini.

Sambil melihat langit malam,aku sedang memikirkan sesuatu, didalam pikiranku hanya terpikir kalimat.

Saat ini apa yang sedang kau lakukan na chan....