Sesampainya di rumah Mina dan Mona memberikan minyak goreng ke bunda, "Bunda ini uang kembaliannya, tadi aku sama Mona juga beli ice cream buat buka puasa nanti" kata Mina, "Oh ya udah, uangnya di taruh di atas meja bundar aja ya nak" kata mbak Hasna. "Bunda nanti habis Maghrib aku sama Mina mau bilang sesuatu Bun" kata Mona, "Iya boleh nak, kenapa gak bilang sekarang aja?" kata mbak Hasna, "Jangan Bun, nanti makanan buat buka puasanya gak jadi-jadi, terus nanti ayah marah gara-gara kelaparan" kata Mona, "Hahaha, tau aja kamu, yaudah kalian tunggu dulu di ruang keluarga dulu ya, bunda sama Tante Agis mau nyiapin makanan buat buka dulu"
Akhirnya Mina masuk ke kamarnya dan Mona pergi ke ruang keluarga dan duduk bersama ayahnya, "Monaa sini cepet ke kamar !!" teriak Mina, "Iya iya, kenapa Min?" "Eh ice cream nya udah kamu taruh di kulkas belum?" tanya Mina, "Ya udahlah, masa kamu mau makan ice cream yang mencair" jawab Mona, "Oh ya udah kalo gitu, sana keluar aja temenin ayah tuh kasian dia menjomblo", "Ha, jadi kamu teriak-teriak manggil aku cuma buat tanya ice cream nya udah di masukin kulkas atau belum" kata Mona, "Ya iyalah emang mau ngapain lagi, Nihh mau ku tampol pakai sandal swallow?" kata Mina, "Ya kagak mau lah Min, yang mau di gituin kan cuma om Panji yang kecebur di got, ya udahlah aku balik ke ruang keluarga aja" kata Mona, "Nahh gitu dong kan kasian ayah menjomblo, ya udah sana syuh syuh " kata Mina, "Lah emang aku ayam apa sampai digituin".
Setelah 15 menit akhirnya mereka berbuka puasa tetapi Panji tak kunjung pulang dari tadi pagi. "Mas, mbak kok Panji belum pulang dari tadi pagi ya?" kataku, "Paling lagi nongkrong sama temennya, dia gak ngabarin kamu apa?" kata mbak Hasna, "Hmm, nggak kak". Mendengar hal itu si kembar hanya terdiam dan menikmati makanannya, "Eh tadi aku sama Mina ketemu sama....", "Tadi kita ketemu sama kembarannya om Panji lho" kata Mina sambil menyela omongan Mona, Mina memberi kode agar Mona tidak langsung membicarakan tentang Panji, tapi sepertinya Mona tidak mengerti apa maksud kode itu.
"Tadi kita juga ketemu kembarannya Ayah lo" kata Mona, "Lah bunda baru tau kalo ayah punya kembaran" kata mbak Hasna, "Masa bunda gak tau, kalo Tante Agis tau gak" kata Mina,"Lah Tante juga gak tau", "Pada gimana sih kan kembaran ayah itu Minyak tropical" kata Mona, "Iya bener kan sama-sama terkenal merk-nya" kata Mina, dan semua pun langsung tertawa."Asiaaaappp" kata si kembar
Setelah buka puasa mereka pun Sholat Maghrib bersama-sama, setelah Sholat Mona berkata "Min aku dah bilang ke bunda kalau kita mau ngomongin sesuatu", "Bagus Mon, ayo kita bilang ke bunda" kata Mina, "Ya iyalah siapa dulu gitu lhoo", "Tapi tumben banget otakmu encer kaya sirup, gak kaya batu lagi" kata Mina, "Namanya juga kebanyakan minum sama nonton iklan Marjan, ya udah kalo gitu kita bilang ke bunda sama ayah, tapi jangan sampai Tante Agis tau" kata Mona.
Lalu Mona pun menghampiri mas Bimo dan Mbak Hasna di ruang keluarga sementara Mina hanya menunggu di kamar, "Bun aku sama Mina mau ngomong sesuatu, ayo ke kamar ku sama Mina" kata Mona
"Jadi kalian mau cerita apa nak?" kata mbak Hasna, "Jadi tadi waktu kita jalan mau pulang kita lewat jalan deket got yg om Panji tercebur di got" kata Mona, "Terus kita nggak sengaja melihat om Panji sama perempuan lain, Bun" kata Mina, "Hah beneran?" kata mbak Hasna sambil berteriak. "Heh kenapa itu teriak-teriak, kaget aku" kata mas Bimo, "Oww gak ada apa apa kok mas", Mas Bimo dan aku hanya bisa menggelengkan kepala karena tak tau apa-apa, "Kalo gak percaya aku ada fotonya bun" kata Mona sembari mengambil hp nya dan menunjukkan fotonya kepada mbak Hasna. "Kayaknya bunda gak asing lagi deh sama perempuan ini, ini kan mantannya om Panji sebelum nikah sama Tante Agis" kata mbak Hasna, "Haahh, Mantan tapi kok kita gak tau ya Bun?" kata si Kembar, "Ya iyalah kalian kan belum ada gimana bisa tau nak" kata mbak Hasna, "Inalillahi wainailaihi rojiun, kita belum ada Min" kata Mona, "Monaa, maksud bunda kita itu masih di dalam kandungan, bukannya meninggal, otakmu jadi batu lagi ni" kata Mina. Mbak Hasna hanya tertawa melihat mereka, "Terus aku juga lihat mereka naik mobil si perempuan itu" kata Mona, "Ya kita cuma bisa memantau sampai di situ aja Bun" kata Mina, "Ya udah kita jaga rahasia ini ya jangan sampai ada yang tau" kata mbak Hasna, "Siap Bunn" kata si Kembar.
Setelah itu mereka pun kembali ke ruang keluarga bersama aku dan Mas Bimo, "Kok lama mbak memangnya cerita apa sih?" tanyaku, "Ah bukan apa-apa kok" kata mbak Hasna, "Sepertinya saya mencium bau-bau ada yang dirahasiakan dari kita nih Gis" kata mas Bimo, "Iya nih mas" kataku, Mbak Hasna, Mina, dan Mona hanya tertawa mendengar itu.
~To Be Continued~