Time skip~
Tak terasa lebaran tinggal sehari lagi, Mbak Hasna dan Aku sedang membersihkan rumah, Sementara itu Mas Bimo membersihkan dan menata tanaman-tanaman di halaman depan rumah. Mina dan Mona ya...mereka habis mandi pagi (mereka anak paling rajin di rumah), lalu mereka memilih untuk membantu Mbak Hasna dan aku, atau membantu Mas Bimo.
"Oy, Mon, Kita mau bantu yang mana nih", kata Mina
"Hmm....Gimana kalo kita bantu ayah Bimoli di luar aja min?"
"Haa, janganlah Mon kita kan habis mandi udah wangi udah cantik, nanti kalo kita bantuin ayah kita kotor lagi gimana?"
"Huh, kamu ya Min sok-sok an bersih, nanti juga mandi lagi kan simple"
"Yaa, gpp lah aku kan emang bersih, tapi kita kan emang anak paling rajin di rumah Mon kamu lupa?"
"Hah, apa iya?"
"Masyaallah, pasti pas sahur tadi kamu belum minum Marjan ya :") "
"Lah aku lupa minum Marjan tadi, gimana cobaa Kalo gak minum Marjan biasanya aku lemes Mina, apa puasa setengah hari aja ya?"
Lalu Mina mengambil buku ceritanya dan memukulkannya ke Mona.
"Wadaww sakit Min"
"Ini aja puasa hari terakhir masa kamu mau puasa setengah hari"
"Iya iya, Eh Min gimana nanti kalo kita mandi di sungai, sekalian buat persiapan sebelum hari raya"
"Ya gapapa sih, untung sungai di kampung kita bersih, Tapi inget ya jangan malu-maluin aku kaya kemarin"
"Iya Mina santai aja aku gak bakal malu-maluin kamu lagi kok", kata Mona sembari mengacungkan jempolnya.
Akhirnya mereka membantu Mas Bimo untuk membersihkan dan menata Tanaman.
Saat kami sedang sibuk membereskan rumah, Panji bangun tidur dan langsung keluar kamarnya,
"Eh, kamu bantu bantu sini nji" kata Mbak Hasna
"Oke"
Panji pun masuk ke kamar untuk mandi, dan bergegas untuk membantu Mas Bimo, Mina, dan Mona.
"Aku bisa bantu apa di sini?" kata Panji
Lalu mereka menatap ke arah Panji,
"Ohh, kamu bantuin nata tanaman aja" kata Mas Bimo
Mina dan Mona saling berbisik sembari memotong rumput,
"Oyy Min"
"Apa Mon?"
"Aku tau waktu itu yang buka pintu itu om Panji, bukan hantu"
"Kan kemarin hantunya udah pulang tarawih bareng aku"
"Hah kok bisa hantunya sama kamu"
"Ya iyalah Mon, kan kamu hantunya hahahahahahaha"
"Apaan dah Min"
Saat mereka sedang bergurau, tiba-tiba Mas Bimo memanggil mereka
"Minaa, Monaa kalian udah selesai yang motong rumput belum, ayah mau pinjem pemotong rumputnya"
"Udah yah, ini kalau mau pakai" kata Mina
"Ya udah bawa sini"
Lalu Mina memberikannya pada Mona agar segera di berikan kepada Mas Bimo, Mona memberikan pemotong rumput itu pada Mas Bimo dan berkata
"Ayah tuh bikin kaget aja"
"Ya maaf, ayah pikir kalian gak denger"
"Ih ya gak yah"
"Iya iya, udah cepet selesaikan biar nanti bisa santai"
"Oke yah"
Lalu mereka bersih-bersih, mereka pergi berziarah ke makam buyut mereka, setelah berziarah Mina dan Mona pergi menghampiri Panji dan aku.
"Tante Om" kata Mina
"Iya Mina"
"Kita ke pemandian yuk"
"Ohh ya, ayah sama bunda mau di ajak apa gak?"
"Ga usah Tante, biar mereka berduaan aja" kata Mona
"Okay"
Lalu mereka pergi ke pemandian yang letaknya tak jauh dari rumah.
"Ish Min aku maunya mandi di sungai" kata Mona sembari cemberut
"Sekali-kali lah di pemandian, eh Mon ada siapa itu?" kata Mina sembari menunjuk seorang lelaki
Mona pun melihat lelaki yang di tunjuk oleh Mina.
"Mati aku Min" kata Mona sembari bersembunyi di belakang Panji
"Lah kamu Kenapa Mon?"
"Gapapa om aku mau ngumpet aja, kasian mas Doni"
"ulu-ulu, ya udah ayo kita mandi dulu"
Lalu mereka menuju kolam pemandian untuk mandi.
~di pemandian laki-laki
"Ehh ada mas Panji" kata Doni
"Ehh Doni"
"Mas, waktu awal puasa aku lihat mas sama perempuan lagi naik mobil, perempuan itu siapa ya?, soalnya ga ada mirip-miripnya sama mbak Agis"
"Emm itu...."
"Hayo mas dia siapa, ku kasih tau ke mbak Agis lho"
"Emm sebenarnya dia itu...Temen aku, eh iya temen aku"
"Hmm, kok aku jadi curiga ya, mungkin itu selingkuhannya mas Panji " kata Doni dalam hati
"Ooh, gitu ya mas berarti dia temen Deket mas ya sampe pergi bareng"
"Ehh iya"
"Tapi mas aku kasih tau, jangan terlalu Deket sama temen mas soalnya mas kan juga udah punya istri, nanti kalo Deket Deket ku kasih tau mbak Agis lho" kata Doni sembari mengancam Panji
"Iya iya"
Akhirnya setelah beberapa lama di pemandian mereka pulang.
~To Be Continued~