Hey, kenalin aku Arine. Siswi kelas 2 SMK, jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di sebuah sekolah swasta. Aku tidak pernah menyangka, akan menuliskan kisah cintaku yang memalukan ketika zaman sekolah. Cinta yang bertepuk sebelah tangan lebih tepatnya hehehe.
Sebut saja namanya, Teguh. Tinggi, mancung, putih, berambut ikal dan berbadan besar. Hey aku tidak menyebutnya gendut. Hanya saja, yaah kau tau? montok. Selagi itu sehat, tidak apa kan? Dia 2 tahun lebih tua dariku. Inginkah kau mengetahui dari mana aku mengenal pria ini?
Perkenalkan, kedua temanku yang luar biasa hebat. Kenapa aku sebut hebat? Karena dua anak manusia ini, menjodoh-jodohkan aku dengan Teguh. Sebegitu ngenes kah aku dimana mereka? Hingga mengenalkan aku dengan teman bermain didekat rumah mereka, yang sudah jelas tidak aku kenal dan berbeda sekolah. Ya, nama mereka berdua adalah Divo dan Aris.
Divo, berkulit sawo matang dengan tinggi yang lumayan. Aku tidak tau persis berapa ukuran tinggi anak ini, 168 cm kah? Tubuhnya gemuk. Mungkin hanya aku saja yang kurus kering jika dibandingkan dengan mereka. Anehnya, aku bisa dekat dengan Divo yang sudah jelas-jelas memiliki sifat yang tempramen. Dia gampang sekali terpancing emosinya. Dan aku suka membuatnya kesal hingga dia tidak segan-segan mengumpatku dengan kata-kata ajaibnya. Heran, aku merasa geli saat dia akan marah, melihat keningnya berkerut dan hidung kembang-kempis, wajah merahnya merupakan objek yang pas untuk bidikan kameraku.
Aris, teman jawaku yang blasteran cina. Aku lebih akrab dengannya dibandingkan Divo, dialah yang membuatku mengenal dan menjadi dekat dengan Divo. Mata sipit nya juga hal yang sering aku jadikan bahan olok-olok dengan teman sekelasku yang lain. Aku begitu menyebalkan ya? Ada saja bahan ejekanku jika mengenai mereka berdua.
Hari-hari disekolah terkesan monoton, hingga hidupku berubah total setelah mengenal Teguh. Inilah kisahku.