Chereads / Harapan Masalalu / Chapter 49 - Rekan

Chapter 49 - Rekan

Kyra tertunduk dengan perasaan gugup.

"Ku harap suatu saat kamu mengatakannya dengan kemauanmu sendiri." ucap Sean seraya kembali duduk dikursi nya

"Aku keluar dulu,Sean." ucap Kyra berlalu pergi

Sementara Farah tengah menuju kantor Andrean.

"Beritahu Andrean,saya datang." ucap Farah pada salah satu staff kantor

Tidak lama dia menunggu,Andrean datang menemui Farah.

"Apa yang membuatmu kemari?" sapa Andrean seraya mengajak Farah masuk keruangannya

Farah duduk dengan senyum manis diwajahnya.

"Andrean,sepertinya akhir-akhir ini kamu sangat sibuk." ucap Farah

Andrean menatap wajah gadis itu serius.

"Ada apa,Farah?" tanya Andrean

"Ini tentang gadismu." jawab Farah

"Siapa maksudmu?" tanya Andrean

Farah berdiri perlahan dan melihat beberapa lukisan diruangan itu.

"Kurasa Lia sangat berpengaruh di kalangan staff." ucap Farah

"Kamu tau,jika kamu sedikit terlambat.Mungkin dia bisa saja bersama orang lain." lanjut Farah

"Apa maksudmu?" tanya Andrean

Farah berbalik kemudian tersenyum manis pada Andrean.

"Aku melihatnya pergi bersama seseorang semalam." ucap Farah

Mendengar itu Andrean langsung berdiri mendekati Farah.

"Jangan bercanda." ucap Andrean dingin

"Apa aku terlihat bercanda?" tanya Farah

"Sebaiknya ungkapkan perasaanmu padanya,sebelum dia berpaling pada pria lain." lanjut Farah lagi

Andrean menatap wajah gadis itu dengan serius,berharap mencari kebenaran.

"Apa kamu tau sesuatu tentangnya?" tanya Andrean

Farah tersenyum semringah,dia perlahan melangkah dan kembali duduk.

Dia menatap wajah Andrean dengan tersenyum.

"Andrean,ada yang kamu tidak tau tentang wanita.Wanita yang terlalu lama menunggu akan cepat jenuh.." ucap Farah

"Kamu salah..aku tidak yakin Lia seperti itu." jawab Andrean

"Oh ya?jadi apa yang kamu tau tentangnya?" tanya Farah

"Kurasa kamu salah besar mengenai perasaannya,bukankah dia selama ini selalu bersamamu.Dia jelas tertarik padamu.Jika tidak,bagaimana mungkin dia tetap ada disampingmu selama setahun ini tanpa pria lain bersamanya." lanjut Farah

Andrean terdiam,dan mulai berfikir bahwa yang Farah katakan itu benar.

"Aku hanya ingin membantumu..kamu sahabatku,Ah..maksudku kalian berdua sudah menjadi sahabatku.Tidak ada salahnya aku mencoba membuat kalian bersama." ucap Farah

"Aku masih tidak yakin." jawab Andrean lesu

"Aku akan membantumu.Kamu hanya perlu memberanikan diri,dan aku akan mengurus semuanya." ucap Farah tersenyum

"Terima kasih,Farah.." jawab Andrean

"Bagaimana jika mentraktirku makan malam untuk ucapan terima kasih?" tanya Farah

"Baiklah.." jawab Andrean

Malam itu setelah Andrean mengantar Kyra pulang.Dia dan Farah pergi makan malam.Sementara Sean mengadakan pertemuan dengan beberapa temannya di sebuah club malam milik Rico

"Pak Lawana,selamat datang." sapa Rico dengan merangkul bahu Sean

"Apa tidak ada hal yang lebih gila daripada ini?" ucap Sean seraya melepas tangan temannya itu

"Hahaha,aku minta maaf.Tapi inilah hidupku..ijinkan aku mentraktirmu minum malam ini." ucap Rico kemudian mereka duduk

"Aku tidak menyangka kamu kemari." ucap Rico

"Aku sedikit terpaksa kemari." jawab Sean

"Jangan terlalu serius,ada banyak gadis disini.Kamu bisa memilih 2 bahkan 3 diantara mereka." ucap Rico seraya memanggil beberapa wanita

Rico duduk dengan beberapa wanita disampingnya.Melihat itu Sean memandangnya geli dan bangun mengambil segelas air putih.

"Hey,bro..apa yang kamu minum?" tanya Rico

"Aku harus pulang,jika tidak ada yang perlu dibicarakan." ucap Sean dingin

"Sean,bisakah kamu bersikap lebih santai?" tanya Rico lagi dengan tertawa

Sementara Sean masih memandangnya dingin.

"Baiklah,aku harus membicarakan tentang bisnis kita." ucap Rico lagi

Sean melihatnya dengan wajah serius.

"Kalau begitu,singkirkan wanitamu." ucap Sean tegas

Rico mengisyaratkan pada mereka semua untuk pergi.

Karena ini club miliknya,dia bisa melakukan apapun yang dia mau.

"Duduklah.." ucap Rico

Sean duduk berhadapan dengan Rico,mereka membicarakan tentang kesepakatan bisnis perusahaan mereka.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Rico

"Aku akan memikirkannya." jawab Sean

Sean bukan tidak tau perusahaan yang Rico miliki.Mereka mendirikan perusahaan atas nama bisnis,tapi didalamnya banyak orang-orang kotor yang hanya mencari keuntungan pribadi dan perdagangan ilegal.Juga penjualan obat-obatan terlarang pada beberapa atasan perusahaan dan penjabat negara.Rico memang memiliki koneksi yang sangat besar,tapi semua hal yang dia lakukan tidak akan berjalan lancar jika tidak ada perusahaan terkait yang menjaljn hubungan baik dengan mereka.Maka dari itu dia mengandalkan perusahaan Sean untuk menutupi semua bisnis ilegal yang mereka jalankan.

"Ayolah Sean,jangan membuatku terlalu lam menunggu.." ucap Rico

"Aku harus mendiskusikannya dahulu." ucap Sean

"Benarkah?apa kamu memerlukan pendapat sekretaris cantikmu itu?" tanya Rico

Sean tidak menghiraukan ucapan Rico.

"Aku tidak mengerti siapa yang pandai disini." ucap Rico

Sean melirik wajah Rico sedikit bingung.

"Sekretarismu itu terlihat sangat polos,aku sampai bingung siapa diantara kalian yang terlalu pandai?" ucap Rico lagi

"Apa yang kamu bicarakan?" tanya Sean dengan wajah serius

"Sean,kamu tidak mungkin buta setelah menjadi presdir kan?apa seleramu menjadi sangat tinggi?aku bahkan tidak bisa menilai kamu yang terlalu pandai memilih sekretaris?atau Andrean yang terlalu pandai memilih wanita?" ucap Rico tersenyum

"Dia juga terihat sangat polos,kurasa dia belum pernah masuk kedunia gelap ini." lanjut Rico lagi

"Hentikan ucapanmu,dia bukan gadis seperti itu." ucap Sean dingin

"Maafkan aku,ini hanya sekedar penilaianku teman." ucap Rico

Sean memalingkan muka nya dan mengambil segelas air putih yang dia bawa dimeja.Rico tersenyum licik melihat Sean.

"Aku ketoilet dulu." ucap Rico perlahan pergi

Tidak berapa lama ada seorang wanita mendekati Sean.

"Maaf tuan,bolehkah aku temani?" tanya gadis itu yang tak lain bernama Lisa

Sean tidak menghiraukan.

"Aku Lisa,aku baru bekerja disini." ucap Lisa ramah

"Apa tuan tidak minum?" tanya Lisa lagi

Melihat Sean yang hanya diam,Lisa tersenyum.

"Maafkan aku,tuan.Aku hanya berniat menemanimu." lanjut Lisa

Sean melirik gadis yang duduk tidak jauh darinya.

"Pergilah." ucap Sean dingin

Lisa tertunduk malu..dia berdiri dan menuju kursi bar.

Dia memesan minuman dan kembali lagi mendekati Sean.

"Tuan,aku membawakan minuman untukmu." ucap Lisa lembut

Lisa mendekati Sean tampa ragu dan mencoba memberikan segelas minuman itu pada Sean.

"Apa yang kamu lakukan?" bentak Sean kasar

Tidak menghiraukan ucapan Sean,Lisa malah makin mendekatkan gelas itu pada mulut Sean.Sean mendoring gelas dan sontak air digelas itu membasahi kemeja nya.

"Maafkan aku" ucap Lisa seraya mengusap kemeja Sean tepat didadanya

"Pergilah dari hadapanku." ucap Sean kesal dan mendorong Lisa

Lisa tersenyum dan kembali berdiri dan melemparkan dirinya pada Sean.Seketika tubuh Sean terhempas di kursi bersama tubuh Lisa.

Sean lansung mendorongnya lagi dengan keras.

"Kamu membuatku jijik." bentak Sean dengan wajah kesal

"Terima kasih tuan,jangan terlaly bersikap jual mahal hanya karena kamu tampan.Ini bisa menjadi bumerang untukmu." ucap Lisa tersenyum seraya pergi

Ada beberapa pelayan yang melihat kejadian itu dan melaporkannya pada Rico.Seketika Rico langsung bergegas menemui Sean yang hendak pergi menuju mobil.

"Sean,tunggu." teriak Rico

Tidak menghiraukan Sean langsung masuk kemobil dan melaju dengan cepat.

Dimobil Sean membuka kancing kemeja nya satu persatu dan melepasnya.Dia melempatkan kemeja nya kekursi belakang dengan kesal.

"Ahhhh.." teriak Sean seraya memukul setir

Wajahnya memerah dan kesal mengingat sikap wanita tadi dan apa yang dia ucapkan.

"Seharusnya aku tidak kesana." ucap Sean

Sean melirik ponselnya,dan melihat panggilan dari Rico.

Tidak menghiraukannya dia berlalu kembali kerumahnya.

Farah baru saja masuk ketoilet saat dia menerima panggilan diponselnya.

"Kerjamu bagus,aku akan menyuruh orang mentransfer uangmu." ucap Farah tersenyum senang