Pagi itu Andrean dan Kyra bersiap-siap ke bandara dan menunggu taksi.
"Aku sudah pesankan tiket semalam." ucap Andrean
"Maaf semalam aku tidak menghubungimu." jawab Kyra
Andrean tersenyum dan kemudian mereka berangkat.
Jam 8.30 pagi mereka sudah sampai di Surabaya,Kyra dan Andrean langsung menuju rumah Kyra.
"Mama.." Kyra masuk kerumah segera setelah sampai
Pagi tadi dia sudah memberi tau mama nya jika akan pulang.Jadi mama tidak pergi ke butik,mereka berdua berpelukan melepaskan rindu.
"Sayang..mama fikir kamu tidak akan ingat pulang." sindir mama
"Ma,aku rindu." ucap Kyra manja kemudian mencium kedua pipi mama nya
Mama melirik Andrean yang sedari tadi berdiri di belakang Kyra memperhatikan mereka tersenyum.
"Na,Andrean." ucap mama ramah
"Iya,tante..apa kabar?" tanya Andrean
"Tante baik,apa ada sesuatu sehingga kalian pulang bersama?" tanya mama
"Tidak ada tante,aku hanya menemani Lia." jawab Andrean
Mama melirik Kyra dan kemudian tersenyum.Betapa baik dan bertanggung jawabnya Andrean di mata mama.
"Terima kasih ya Nak Andrean,sini tas nya biar mama taruh di kamar." ucap mama
Mama mengambil tas dan Andrean membantu membawakan koper Kyra kekamar.
"Aku tidak bisa lama,tante.Ada beberapa urusan sedikit di hotel." ucap Andrean
"Makanlah dulu,mama sudah masak banyak." jawab mama
Mama melirik ke Kyra,dan kemudian Kyra melihat Andrean.
"Andrean,makanlah dulu.Kamu juga pasti lelah." pinta Kyra
"Baiklah." jawab Andrean
Mereka duduk di meja makan,benar saja mama sudah masak banyak seolah akan kedatangan tamu besar.
"Gimana pekerjaan kamu disana?" tanya mama pada Kyra
"Baik ma,aku bertemu orang-orang baik disana." ucap Kyra tersenyum
"Lalu nak Andrean gimana?apa hubungan kalian sudah ke tahap selanjutnya?" tanya mama menggoda
Kyra terbatuk,Andrean segera memberinya minum.
"Ma.." ucap Kyra pelan
"Sedang direncanakan tante." jawab Andrean tersenyum
Kyra menatap Andrean dengan mulut terbuka dan muka kaget.Sementara Andrean hanya tersenyum memperhatikan reaksi Kyra.Mama pun ikut tersenyum-senyum.
"Mama setuju jika kalian bersama." timpal mama
Kyra hanya menggelengkan kepala nya dan terus menyantap makanan.Seolah tidak ada orang lain dia makan dengan terburu-buru.Setelah itu Andrean pamit ke hotel dengan barang-barangnya sudah di masukkan ke mobil taksi.
"Apa tidak menginap disini saja?" tanya mama
"Terima kasih,tante.Tapi sepertinya tidak baik seorang pria menginap dirumah wanita yang belum menikah.Lagi pula aku punya urusan sedikit di hotel." jawab Andrean
"Baiklah,datanglah kesini kalo pekerjaanmu sudah selesai." pinta mama lagi
Andrean mengangguk tersenyum.
"Andrean,terima kasih." ucap Kyra
Andrean berlalu,Kyra kembali masuk kerumah.Melepaskan rindu pada mama nya,dan mengobrol banyak mengenai pekerjaan nya di Jakarta.
Sementara di Jakarta,Sean duduk di ruangannya.Natalie naik kelantai atas,mau mengantarkan beberapa berkas.
"Permisi,Pak." ucap Natalie
"Masuk." jawab Sean
Natalie masuk keruangan dan memberikan beberapa berkas.
"Pak,ini beberapa berkas yang sudah saya cek tadi.Dan juga..ini cv dari Kira dan Lia,saya baru menerima nya kemarin sore dari kantor cabang.Maaf baru bisa memberikannya pada Bapak." ucap Natalie sopan
"Tidak apa,taruhlah dimeja." jawab Sean
Natalie menaruh berkas itu dimeja,kemudian keluar dari ruangan.Sean membuka dokumen yang sudsh di cek itu,dan kemudian menanda tanganinya.
"Apa Lia sudsh sampai?" desahnya dalam hati
Dia duduk sedikit gusar,ini pertama kalinya sekretaris nya itu cuti.Jadi ada beberapa pekerjaan yang di ambil alih Natalie.
Dihotel,Andrean memanggil resepsionis.
"Apa semua yang saya pesan kemarin sudah disiapkan?" tanya Andrean
"Sudah,Pak." jawab seorang wanita muda
Resepsionis itu kemudian menunjukkan ruangan di lantai paling atas hotel.Dengan desain mewah,dan 1 meja dan 2 kursi di tengah.Ruangan itu dihias dengan balon beberapa balon warna warni dan juga bunga.
"Sempurna." ucap Andrean kagum
"Saya harap semua nya berjalan lancar sampai malam nanti." lanjut Andrean
Setelah selesai Andrean masuk kekamar yang sudah disiapkan.Berhubung itu adalah hotel dari kantor cabang,mendengar atasannya akan sampai..mereka menyiapkan kamar yang bagus secepatnya.
Andrean berbaring,kemudian mengambil sesuatu dalam saku nya.Itu adalah kotak kecil berwarna merah,dengan cincin emas didalamnya..dan ditengahnya ada berlian berbentuk hati,ukurannya sedang.Itu adalah cincin yang Andrean pesan saat berlibur kemarin.
"Sederhana..sepertimu Lia.Aku harap kamu menyukainya." ucap Andrean lembut
Hari sudah sore,sudah waktu nya pulang.Beberapa karyawan sudah pulang,tapi tidak dengan Sean.Dia masih duduk di kantornya,bahkan dia tidak menyiapkan apapun untuk keberangkatannya nanti malam.
Suara hp Sean tiba-tiba berdering,Sean melirik nama pemanggil yang tak lain adalah Farah.
"Sean,dimana kamu?" tanya Farah
"Aku di kantor." ucap Sean
"Pulanglah Sean." pinta Farah
"Apakah pekerjaanmu sebanyak itu hingga kamu tidak ingat pulang?" lanjut Farah lagi
"Kamu bisa melihatnya sendiri kekantor jika kamu mau." jawab Sean
Dia tau Farah bukan tipe wanita yang suka dengan suasana kantor,apalagi harus menemui Sean pada malam hari ditempat seperti ini.
"Baiklah,aku akan menunggumu pulang." ucap Farah kemudian mematikan telfonnya
Farah benar bukan wanita yang gampang menyerah dan sedikit keras kepala.
Sean mandi kemudian memesan makanan delivery.Dia memakai kemeja lengan tanggung,dan celana selutut.Dengan penampilan santai dan rambut sedikit model acak.
Di hotel Andrean mengirim pesan pada Kyra.
"Aku akan menjemputmu nanti." isi pesan Andrean
Kyra membalas mengiyakan,malam ini dia menonton TV sebentar.Mungkin karena mengantuk dia tertidur pulas.
Tante Sinta pun pulang,tersenyum melihat keponakannya yang sedang tertidur disofa.Tidak berniat mengganggu,tante Sinta hanya mengambilkan selimut.Mereka tau setelah malam ini adalah hari yang spesial untuk Kyra.
Kyra menaruh hp nya di meja,ada beberapa pesan dan panggilan masuk.Tapi dia tetap tertidur sampai hp nya kehabisan baterai,karena memang dari tadi dia tidak mengecasnya.
Sean memakan camilan di meja nya,kemudian dia melirik berkas cv yang Natalie berikan tadi pagi.
"Ini,bukankah?" desah Sean dalam hati
Dia mengingat lagi kejadian sewaktu dia salah mengira Kira adalah Yumii.
"Siapa sebenarnya nama wanita itu?" ucap Sean pelan
Sean membuka berkas itu dan melihat cv milik Kira yang bertuliskan "Aulia Kirama"
Sean mengernyitkan dahi,bagaimana seseorang memakai nama belakang.Bukankah itu nama keluarga,teringat dia yang juga memakai nama belakang selama ini karena hanya dikenal rekan kerja nya sebagai Presdir Law yang tak lain nama perusahaan dan nama keluarga nya.Dia menghela nafas,menyesal kembali mengingat kesalahpahaman saat itu.Kemudian cv yang kedua,baru saja membuka kertas itu terjatuh.Dia mengambil kertas itu tepat di bawah kakinya.Dia melihat foto Lia dengan wajah polos,tersenyum kembali sampai saat matanya tertuju melihat nama dan asalnya.
"Kyra Ravelia,Surabaya." Sean membaca tulisan itu
Wajahnya terkejut tidak percaya,tangannya gemetar memegang kertas itu tang kemudian jatuh.Fikiran nya tidak karuan,dia berdekatan selama ini.
"Kenapa aku tidak mengenalinya?" ucap Sean pelan
Ingat saat Kyra memberi nya coklat panas,menemani nya membeli kado,bahkan saat menyentuh tangan Sean sedikit..Sean langsung merasakan hal berbeda.Kemudian saat Kyra bercerita tentang apa yang suka dia lakukan di taman.Sean sadar dari fikirannya,kemudian melihat jam sudah hampir jam 8..dia menelfon nomor Kyra tapi tidak aktif.
Sean segera keluar dari kantor menuju bandara.Karena dia memesan tiket malam hari,masih harus menunggu 1jam untuk keberangkatan.
Hati nya gelisah,gusar,dia hanya membawa tas kado ditangannya tanpa sehelai barangpun.
Sementara dihotel,Andrean sudah menyiapkan kejutan untuk Kyra.Dia hanya menunggu jam sedikit larut untuk menjemput Kyra dan membawanya kehotel.
Sean sudah berada di pesawat,baru saja pesawat itu lepas landas.Sean melihat kado yang dia beli,berfikir betapa bodohnya dia meminta saran pada Kyra untuk memilih kado nya sendiri.Dia sadar,wajar saja ada perasaan aneh saat dia berada disamping Kyra.
"Bagaimana mungkin kamu menyebut namamu Lia?" desah Sean
Butuh 1 jam lebih jarak tempuh menuju Surabaya.Sean menghapus keringat dipelipisnya,walaupun didalam sangat dingin..dia mulai merasa gerah.
Sudah jam 11 lebih,di hotel Andrean coba menghubungi Kyra tapi tidak aktif..mengirim pesanpun tidak dibaca.
Andrean turun mengambil jas nya menuju parkiran.
Sementara Sean naik taksi tidak tau harus kemana,karena terakhir kali dia kerumah Kyra..mereka sudah pindah.
Melihat malam sudah hampir berganti hari,membuat wajahnya makin suram.
"Pak,tolong lebih cepat lagi." ucap Sean
Taksi itu melaju cukup kencang,hingga tidak sadar ada mobil yang juga melaju didepannya.Cahaya mobil itu menyilaukan mata,dan akhirnya taksi itu menghempas ke kiri dan mengerem mendadak.