Jam 3 sore mereka sudah sampai di Jakarta,supir Sean sudah menjemput di bandara.Mereka berempat naik mobil bersama hendak mengantar Andrean dan Kyra dahulu,karena mobil Andrean ada disana.Sean duduk didepan dekat supir,sementara mereka bertiga di belakang.
"Apa aku harus pura-pura tidak mengenalinya?" ucap Kyra dalam hati
Kyra terus melamun sepanjang jalan,Andrean yang melihat Kyra merasa khawatir.
"Lia,apa ada masalah?" tanya Andrean pelan
"Ah,tidak." ucap Kyra tersenyum
Farah melirik Kyra sebentar kemudian kembali melihat kedepan.Dia tau apa yang Kyra fikirkan.
"Aku harap dia tidak berubah fikiran." ucap Farah dalam hati
Sudah sampai dirumah Andrean,Kyra dan Andrean turun.Farah dan Sean pun turun sebentar.
"Terima kasih." ucap Kyra saat Sean membantu nya mengangkat koper miliknya
Sean hanya mengangguk tersenyum,lalu Andrean mengambil koper di tangan Sean.
"Biar aku saja." ucap Andrean
Farah melihat itu kemudian merangkul tangan Sean
"Aku harap kita bisa berlibur lagi nanti." ucap Farah tersenyum
Kyra tersenyum canggung melihat Farah yang begitu dekat dengan Sean.
"Tentu." ucap Kyra
Mereka berlalu masuk dan mobil Dean sudah melaju pulang.Kyra menaruh barang-barangnya di kamar,sementara Andrean langsung menaruh barangnya di bagasi mobil.
"Istirahatlah,aku akan segera pulang." ucap Andrean
Baru saja dia menuju mobil,Kyra langsung memanggilnya.
"Ada apa Lia?" ucap Kyra lembut
"Bisakah kita keluar nanti malam?" tanya Kyra pelan
Andrean menatap heran gadis dihadapannya itu.Kyra tidak pernah mengajak nya keluar sebelumnya.Andrean hanya tersenyum mengiyakan tanda setuju.Dia pamit pulang dan tinggallah Kyra sendiri,dia masuk ke kamar nya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur.Dia mengambil ponselnya dan menelfon mama nya,mama nya bercerita banyak di telfon mengenai butik yang sudah di kelola mama dan Tante Sinta.Dia sedih mengingat pertemuan nya dengan Sean,bahkan dia tidak bisa cerita dengan mamanya.Kyra memejamkan mata,tak terasa airmata nya mengalir.Sudah hampir 12 tahun lamanya sejak kejadian itu,banyak hal yang berubah.Bahkan Sean yang dia kenal dulu sudah mempunyai tunangan.
"Apa cuma aku yang merindukanmu?" rintih Kyra
Dia merasa separuh jiwanya hancur,apalagi melihat Sean tidak mengenalinya sama sekali.
"Aku rindu kamu Sean,rindu Bunda..rindu Ayah." ucapnya lagi tersedu-sedu
Jam 7 malam Andrean menjemput Kyra,mereka makan malam diluar sebentar.Kemudian Andran memberhentikan mobil nya,mereka berjalan di pinggiran kota bersama sambil menikmati kopi hangat di tangannya.Kyra melihat sekeliling dengan wajah lesu,masih teringat dia pada Sean.
"Andrean..aku ingin pulang." ucapnya pelan
"Apa?" Andrean bertanya seolah tidak mendengar
"Ada yang harus aku lakukan disana,hanya 1hari." jawab Kyra
Andrean berhenti yang kemudian di ikuti Kyra berhenti juga.
"Apa yang harus kamu lakukan?" tanya Andrean
Kyra menghela nafas melihat Andrean,kemudian mencari tempat duduk..dia duduk di pinggiran bebatuan.
"Aku hanya rindu pada keluargaku." ucap Kyra pelan
"Baiklah aku akan menemanimu." jawab Andrean
"Aku akan pulang lusa." lanjut Kyra
Andrean melihat wajah Kyra dan kemudian ikut duduk.Dia tau setelah lusa adalah ulang tahun Kyra.
"Apa dia ingin merayakan ulang tahun bersama keluarganya?" tanya Andrean dalam hati
"Yah..aku akan mengantarmu." jawab Andrean lagi
Kyra melirik Andrean sebentar,dia tersenyum melihat betapa perhatian dan baiknya pria dihadapan nya ini dengannya.
"Coba saja Sean sepertimu." desahnya dalam hati
"Kalau begitu,aku harus minta ijin pada Sean." ucap nya kaku
Karena baru kali ini dia menyebut nama bosnya dengan nama Sean.Dia tertunduk lesu,menggenggam erat cangkir kopi instan di tangannya.
"Tenanglah,dia pasti akan memberimu ijin.." ucap Andrean menenangkan Kyra
Pagi itu Kyra datang kekantor cukup pagi,dia naik keatas dan melirik sebentar keruangan bos nya.
"Sepertinya dia belum datang." ucapnya pelan
Dia kembali bekerja seperti biasanya,untung tidak ada begitu banyak pekerjaan..karena memang 2 hari yang lalu tanggal merah.
Kyra mendengar langkah kaki keluar dari lift,jantungnya berdegup kencang.Dia tau ini bukan pertama kalinya,tapi semenjak dia menyadari Pak Law tak lain adalah Sean,hatinya gelisah.Langkah kaki itu berlalu,kemudian hilang saat suara pintu terbuka.
Kyra menghela nafas,melihat lagi dokumen yang sedang dia periksa.Hari itu pekerjaan di kantor tidak terlalu banyak,bahkan Kyra mulai mengantuk..dia melihat langit diluar yang tak terasa sudah sejajar dengannya.Dia melirik hp nya yang bergetar tanda pesan masuk.
"Lia,aku tidak bisa menjemputmu..banyak pekerjaan di kantor yang belum selesai.Aku akan pesankan taksi untukmu." isi pesan Andrean
Kyra menbalas iya,dia mengambil dokumen yang baru selesai dia periksa tadi untuk diserahkan kepada bosnya.
Dia membereskan barangnya kedalam tas,menyusun meja kerjanya..karena jam kantor hampir selesai.
"Permisi,Pak." ucap Kyra kemudian masuk setelah di suruh Sean
Kyra melihat Sean menyusun dokumen yang berserakan di atas mejanya.Mengambil dokumen yang Kyra berikan dan kemudian menandatanganinya.
"Apa tidak Bapak cek dulu?" tanya Kyra
"Saya percayq padamu." ucap Sean
Kyra mengangguk kemudian mengambil dokumen itu,hendak keluar dari ruangan.
"Lia,apa Andrean menjemputmu?" tanya Sean
"Tidak Pak" jawab Kyra
"Baiklah,saya akan mengantarmu pulang.Tapi sebelumnya bantu saya mencari beberapa barang." ucap Sean
"Tapi..Pak" belum selesai Kyra bicara
"Saya harap kamu bisa." ucap Sean lagi dingin
"Tunggulah di depan sebentar lagi" lanjut Sean
Kyra tidak menjawab lagi kemudian turun dan memberikan dokumen itu kepada Natalie.Dia keluar kantor dan melihat supir taksi yang Andrean pesankan.Dia tau karena baru saja Andrean menelfon..
Kyra mendekati supir taksi itu dan memberikan bayarannya dan kembali menunggi Sean.
Sean keluar dari kantor,kemudian memanggil Kyra dan mereka pergi ke mall.Kyra melirik Sean beberapa kali,namun Sean hanya diam.
Mereka masuk kesebuah toko perhiasan,melihat beberapa kemudian pergi.
"Apa yang kamu cari?" tanya Kyra pelan
"Entahla aku bingung harus membeli apa." jawab Sean
"Maksudmu?" tanya Kyra lagi
"Aku akan memberikan hadiah pada seseorang." jawab Sean melirik Kyra
"Oh..untuk siapa?maksudku wanita atau pria?" tanya Kyra seolah ingin tau
"Wanita." ucap Sean
Kyra menatap lama ke wajah Sean,tatapannya berubah lesu saat Sean hampir saja memergoki tatapannya.
"Coba kita kesana." tunjuk Kyra pada sebuah pusat perbelanjaan
Mereka berkeliling,melihat-lihat dan mencoba mencari sesuatu tang pantas untuk kado pada seorang wanita.Kyra melirik Sean yang sibuk memilih,dia melihatnya dengan wajah sedih.
"Sepertinya dia sudah baikan dengan Farah." ucapnya dalam hati
"Ah,Sean ini." tunjuk Kyra pada sebuah syal di hadapannya
Syal itu biasa,hanya saja warna nya hijau mint dan polos dengan bulu-bulu.
Sean mendekati Kyra kemudian memegang syal itu.
"Kamu yakin ini?" tanya Sean
Kyra mengangguk tersenyum.
"Aku rasa ini cukup bagus,lagipula jika kamu berikan baju,sepatu atau perhiasan itu sangat biasa." ucap Kyra
"Syal ini setidaknya bisa membantunya menghangatkan tubuh saat kedinginan,apalagi jika kamu tidak ada." ucap Kyra keceplosan
"Maksudku.." Kyra tidak bisa melanjutkan karena gugup dengan tatapan Sean
"Kamu benar." jawab Sean tersenyum
Kyra terperanga,jadi benar Sean akan memberikan syal itu untuk Farah.
Sean membayarnya dan mereka keluar dari sana,menuju sebuah restoran.
"Kita makan dulu." ucap Sean
Mereka masuk kesana dan memesan makanan.Butuh waktu 20menit baru pesanan itu datang,karena mereka memesan steak.Kyra baru teringat kalau dia belum minta ijin libur pada Sean.
"Untunglah,aku sudah menemani nya.Anggap saja ini balas budi." ucap Kyra dalam hati
Kyra menaruh pisau dan garpu nya terus minum,melihat Sean. dia menarik nafas dalam sebelum bicara.
"Sean,boleh aku bicara?" tanya Kyra sopan
"Tentu saja,bicaralah." ucap Sean
"Aku ingin minta ijin libur sehari besok untuk pulang." ucap Kyra lagi
Sean berhenti makan dan melihat Kyra.
"Pulang?" tanya Sean heran
"Aku akan pulang ke Surabaya,aku merindukan mamaku." ucap Kyra pelan
"Rumahmu di Surabaya?" tanya Sean
Kyra mengangguk.
"Aku tidak tau itu,Andrean tidak pernah menceritakannya padaku." ucap Sean lagi kembali melanjutkan makannya
"Aku hanya punya mama dan tante disana,aku merindukan mereka." ucap Kyra lagi sedih
Sean masih diam belum menjawab sambil terus memotong daging nya.
Kyra hanya bisa cemberut melihat bosnya itu.
"Apa benar dia Sean yang kukenal dulu?" ucap nys kesal dalam hati
Kyra kembali makan dengan wajah kesal dan tidak semangat.
"Apa kamu hanya ingin menemui keluargamu,atau kekasihmu?" tanya Sean tiba-tiba
Kyra terbatuk mendengar ucapan Sean.
"Tidak,aku hanya akan menemui keluargaku..aku juga harus ketaman di tengah kota,ada sesuatu yang aku tinggalkan disana." ucap Kyra pelan
Wajahnya memerah seolah menahan tangis.
"Taman?" tanya Sean menatap wajah Kyra serius
"Yah..kamu tau,ada kotak surat disana dan beberapa orang menaruh surat mereka disana untuk seseorang.Apa kamu percaya?itu kelihatan konyol bukan. tapi seseorang benar melakukannya." jelas Kyra menatap wajah Sean
Kali ini dia berharap Sean bisa mengingat dan mengenalinya.Sean berhenti makan masih dengan menatap Kyra,mata nya sayu..kata-kata Kyra membuat dia teringat pada seseorang.Pada apa yang juga dia lakukan..
Baru saja Sean berbicara,seorang pelayan tidak sengaja tersandung dan menjatuhkan minuman dimeja mereka.Kyra langsung berdiri,sementara Sean bicara dengan suara lesu dan pelan.
"Yumii..." ucapnya lembut melihat gadis dihadapannya itu