Andrean dan Kyra selesai memasak.Mereka menyajikan nya di meja makan.Farah mendekati meja makan seraya mengendus-endus.
"Keliatannya lezat." ucap Farah setengah mengiler
"Ayolah,kamu bisa duduk dan makan bersama." ucap Andrean
Kyra membalas senyum,sedangkan Sean hanya fokus dengan laptop di tangannya.
"Tentu,Pak Lawana juga boleh ikut makan." ucap Andrean lagi dengan senyum menyeringai melirik Sean
Sean hanya melirik sekilas,seolah tidak tertarik.Mereka bertiga duduk di kursi menghadap hidangan hangat di hadapannya.Farah tanpa ragu mulai mencicipi ikan goreng dan tumis sayuran hijau dimeja.Baru makan sedikit,dia mulai mempercepat kunyahannya.
"Farah pelan-pelan." ucap Andrean sambil menggelengkan kepala nya
"Ini lezat,aku jarang makan-makanan seperti ini." jawab Farah
Kyra melirik Andrean,dan Andrean tertawa melihat Farah.Wajar saja dia selahap itu,Farah sangat jarang makan makanan rumahan seperti ini.
"Apa kamu sangat lapar?" tanya Kyra
Farah tersenyum malu.
"Maafkan aku,Lia.Aku benar-benar menikmati makanan ini." ucap Farah tersenyum malu
"Kalau begitu kamu bisa ucapkan terima kasih pada Lia,dia yang memasak ini." ucap Andrean
Farah mendelik menatap Kyra.
"Benarkah? kalian berdua benar-benar hebat." ucap Farah kagum
"Tentu." jawab Andrean
"Jika kalian menikah,kalian pasti jadi pasangan suami istri yang sangat serasi" ucap Farah lagi dengan mata berbinar-binar
Kyra mendengar ucapan Farah dengan canggung,kemudian dia tertunduk gugup.Sementara Sean melirik mereka beberapa kali mendengar pernyataan Farah.
"Do'akan saja" jawab Andrean kemudian melirik pada Kyra
Farah mengangguk tersenyum,dia tidak tau apa hubungan kedua nya.Tapi melihat Andrean memperlakukan Kyra dengan baik,pasti Kyra adalah wanita yang sangat spesial bagi Andrean.
"Bukankah ini terlihat seperti liburan 2 pasang kekasih." ucap nya dalam hati
Kyra dan Farah membereskan meja dan menuju dapur untuk mencuci piring.
"Biar ku bantu." ucap Farah yang berdiri di belakang Kyra
"Mencuci piring?" tanya Kyra
Farah mengangguk,kemudian mengambil alih posisi Kyra.Kyra bergeser dan membereskan beberapa alat yang dia pakai untuk memasak tadi.
"Lia,bagaimana menurutmu?" tanya Farah
Kyra mengernyitkan dahi nya.
"Apa?" tanya Kyra bingung
"Liburan ini?apa kamu menyukainya?" tanya Farah lagi
"Tentu." jawab Kyra tersenyum
"Kamu tau,aku sudah lama mengharapkan hari ini." ucap Farah tersenyum seolah membayangkan sesuatu
Kyra mendengarkan dengan baik dan sesekali melirik Farah.
"Aku sangat sulit mengatur waktu untuk bersamanya,meskipun beberapa kali aku berusaha..dia tetap saja menolak." ucap Farah dengan wajah tersenyum,tapi terlihat sedih
"Apakah dia sangat sibuk?" tanya Kyra
Farah menggelengkan kepala nya lesu.
"Aku selalu mencari alasan agar dia bisa bersamaku." ucap Farah dengan wajah sedih
"Bukankah kalian saling mencintai,kenapa dia bersikap begitu?" tanya Kyra heran
"Kuharap begitu." ucap Farah tersenyum lesu
"Kamu gadis yang baik,Farah..aku yakin dia akan memahamimu seperti kamu memahami nya." ucap Kyra tersenyum sembari memegang bahu Farah menyemangati
Farah menatap gadis itu terseyum,setelah selesai Farah kembali duduk di sofa menonton TV..disamping Sean yang masih sibuk dengan laptopnya.Farah melirik beberapa kali,sedikit kesal.
"Jika ada seseorang yang masih bekerja saat liburan,itu adalah kamu." sindir Farah
Sean melirik sebentar tidak menghiraukan.
"Sayang..bisakah kamu sedikit bersahabat dengan keadaan?" ucap Farah cemberut
"Ada apa Farah?" tanya Sean tanpa menoleh
"Aku merencanakan liburan ini agar kita bisa bersama." ucap Farah lembut
"Ya,aku tau." jawab Sean datar
"Lalu bisakah kamu menyimpan laptopmu?" pinta Farah sedikit memelas
Sean melirik,menutup laptopnya.Belum sempat dia menjawab Farah..dia melihat Kyra keluar dengan nampan di tangannya.
"Apa itu,Lia?" tanya Andrean
Lia tersenyum sembari menaruh nampan dan secangkir minuman di hadapan Andrean.
"Cobalah." ucap Kyra
Andrean mencium wangi coklat panas dihadapannya,meniup nya dan mencicipi sedikit.
"Ini enak,dimana kamu mendapatkan coklat?" tanya Andrean
Kyra masih tersenyum,kemudian melihat Farah dan Sean.Sean mendengar Andrean mengucapkan coklat panas yang dia minum.
"Apa kaliam mau?" tanya Kyra
Sean langsung berdiri.
"Aku mau." ucap Sean
Farah terpelongo melihat Sean tiba-tiba berdiri seolah semangat dengan minuman yang Kyra tawarkan.
Sean berjalan mendekati Kyra dan mengambil secangkir miliknya.
"Aku membeli nya saat kita akan berangkat kesini." ucap Kyra tersenyum
"Ini sangat enak Lia,aku baru pertama kali mencoba." ucap Andrean seraya menikmati minuman di tangannya
Sedangkan Farah sedikit bingung,mendekati Kyra yang berdiri di samping Andrean.
"Aku juga mau." ucap Farah seraya melirik Sean
"Aku tidak tau kamu suka coklat panas." ucap Farah datar
Farah cukup kesal karena Sean tidak menanggapi nya saat bicara,tapi malah tertarik dengan secangkir coklat panas.Mereka kembali dudyk disofa bersama sambil menikmati minumannya.Farah disamping Sean,sementara Kyra duduk berdekatan dengan Andrean dihadapan mereka..hanya dengan jarak meja ditengahnya.
"Tempat ini masih sama seperti dulu." ucap Andrean
"Yah..sama seperti saat kita berkunjung dulu." lanjut Farah
Sean hanya melirik sesekali kearah mereka.
"Apa kalian sering berlibur kesini?" tanya Kyra
"Benar,tapi itu sudah lama saat kita kuliah..kita bertiga sering liburan kesini." jawab Farah
"Kalian kuliah ditempat yang sama?" tanya Kyra lagi
Farah mengangguk mengiyakan.
"Dulu seseorang sering bermain piano disini." ucap Farah seraya melirik Sean
"Tapi dia tidak suka ada yang mendengarkan,jadi aku mendengarnya diam-diam." lanjut Farah menyeringai menatap Sean
"Apa kamu sedang mengakui secara langsung kejahatanmu?" tanya Andrean seraya mengejek
"Tentu,biar dia rau aku sangat ingin mendengarkan permainan piano nya." ucap Farah kembali menyindir Sean
"Aku tidak suka." jawab Sean datar tanpa melirik
"Benarkah?kelihatannya kamu sangat mahir,apanya yang kamu tidak suka?" tanya Farah pada Sean
Mereka bertiga menatap Sean,Sean menatap Farah tajam.
"Aku tidak suka bermain dihadapan orang lain." ucap Sean datar
Kemudian dia beranjak dari duduknya,Kyra dan Andrean saling melirik san melihat wajah Farah yang merah padam.
"Aku mau tidur." lanjut Sean lagi meninggalkan mereka
"Sudah kubilang kamu harus lebih bersabar." ucap Andrean lembut
Farah menatap Andrean seolah ingin menangis,kembali dia menatap wajah Kyra..malu dengan perkataan Sean.
"Tenanglah,aku tidak apa.Jangan melihatku seperti itu." ucap Farah pada mereka berdua dengan senyum
Kyra membalas senyum,dia tau Farah hanya mencoba menekankan perasaan kesalnya.Bagaimana pun ucapan Sean sedikit kelewatan,bukankah Farah bukan orang lain..bagaimana dia bisa bilang tidak suka orang lain mendengar permainannya.
"Dia benar-benar angkuh dan dingin,bahkan untuk gadis baik seperti Farah." ucap Kyra dalam hati
Andrean melanjutkan obrolan seolah ingin menghapus kecanggungan di antara mereka.
"Sebaiknya kalian tidur,ini sudah malam." ucap Andrean
Andrean menatap wajah Kyra.
"Tidurlah." ucap nya lembut
Farah yang memperhatikan sikap Andrean nampak gusar.
"Ah baiklah,kurasa aku akan tidur tanpa ucapan selamat malam." ucap Farah seolah menyindir Andrean kemudian beranjak ke kamar
Andrean tertawa mendengarnya,kembali melihat Kyra.
"Selamat tidur." ucap nya lembut
Kyra mengangguk dan tersenyum.Dia tidak menjawab,kemudian langsung masuk ke kamar.Sejak tadi di pantai,Kyra merasa Andrean seolah punya maksud lain.
"Ada apa ini?kenapa aku harus canggung menghadapi Andrean?" desahnya dalam hati
Kembali dia mengingat ucapan Andrean di pantai tadi,semakin wajahnya gusar.
"Apa Andrean akan sama seperti Joe?" ucap Kyra
Kyra kembali teringat Sean,dia ingat bagaimana janji nya untuk tetap menunggu Sean.
"Ah tidak,Apa yang aku fikirkan?bukankah Sean menyuruhku untuk menunggunya?" ucap nya lagi pelan
"Aku merindukanmu Sean." ucap Kyra sambil menutup kedua matanya
"Aku akan menunggu sampai kita bertemu" ucapnya lagi