Charice kini sedang sibuk di meja kantornya. Ia sedang menyusun materi untuk menjadi narasumber acara debat politik.
Ia mencari beberapa sumber dari argumen yang tengah disapkannya untuk mengisi acara tersebut. Ia pun selalu memprioritaskn credit dan source semua bacaannya agar menghindari berita atau data hoax. Ia selalu meneliti ulang apa yang Ia baca agar dapat mengerti secara kontekstual maupun tertulis.
Tiba- tiba teleponnya berdering. Ternyata sang Sekretaris yang menelponnya. "Nyonya, ada yang ingin bertemu dengan Anda di lobi!"
"Siapa?"
"Seorang Pria, namun Orang tersebut tak menyebutkan siapa dirinya namun Dia bilang Anda tak akan menolak bertemu dengan Pria tersebut!"
"Apa maksudnya?"
"Saya sudah menyuruhnya membuat janji dengan Anda namun Dia menolak Nyonya!"
Charice menghela nafas panjang. "Aku tak ingin menemui Orang tersebut!" tolaknya.
"Baik, Nyonya akan Saya sampaikan kepada Pria tersebut!"