Hyorim ahirnya menemukan apa yang ia maksud. "Char, mana tanganmu! Sini aku pakaikan obat merah dan obat antiseptik!" Hyorim membuka kotaknya sembari mencari apa yang dimaksud.
"Eonni, pelan- pelan saja mencarinya!"
Hyorim nampak tergesa- gesa. "Mian! Aku hanya tidak tahan melihat darahmu Char!"
Tiba- tiba Cleo datang dan melihat keduanya sedang sibuk.
"Ada yang bisa kubantu?" Cleo terkejut melihat banyak darah di tangan Charice. "Tangan Eonni kenapa?"
"Cle, kau bisa babtu menusuk udangnya tidak? Charice sepertinya sudah tidak bisa lagi melanjutkan ini!" pinta Hyorim sembari memberi obat di tangan Charice.
"Ani Eonni, tidak perlu! Aku bisa melanjutkan lagi pekerjaan itu setelah Eonni mengobati lukaku kok!" ujar Charice.
"Ani Char! Aku tak ingin ambil resiko lagi! Kalau kau kenapa- napa nanti aku yang kena!" ujar Hyorim.
"Maksud Eonni apa?" Charice tak mengerti.