Chereads / I Love You Prince / Chapter 41 - lepaskan dia 2

Chapter 41 - lepaskan dia 2

Napas Alesha terhenti, dia bingung dan kaget kenapa Jimmy tiba-tiba memeluknya. Dengan cepat tangannya menahan agar tubuhnya tidak semakin berdempet dengan tubuh Jimmy. Dia sekali lagi menatap Jimmy dengan tatapan tidak percaya, sedangkan Jimmy terus menatapnya intens.

Setelah sepenuhnya sadar apa yang terjadi ,Alesha lalu berusaha melepaskan pelukan Jimmy.

"Jimmy, ap.. apa yang kau lakukan? kenapa kau bertingkah aneh seperti ini?" ucapnya terbata. Dia menjadi takut dan sangat tegang. Tiba-tiba dia teringat perkataan Olivia waktu itu kalau Jimmy bukan orang baik. Tapi pikiran itu kemudian ditepisnya karena rasa percayanya terhadap Jimmy.

"Alesha.. tolong, biarkan seperti ini sebentar saja. Aku ingin lebih dekat denganmu, kumohon". ucap Jimmy dengan tatapan penuh harap. Dia bahkan mulai menggerakkan kepalanya mendekat ke tubuh Alesha dengan menarik punggung Alesha ke depan sehingga posisi mereka saling berpelukan. Alesha yang masih memproses apa yang sebenarnya terjadi hanya terdiam.

"Aku sangat mencintaimu Alesha, ayo kita menikah". ucap Jimmy sambil terus memeluk erat tubuh Alesha.

Mendengar hal itu Alesha akhirnya sadar kalau orang yang selama ini dia anggap sebagai sahabatnya ternyata memiliki perasaan terhadapnya. 'Oh tidak, itu tidak mungkin' ucapnya membatin. Alesha menggeleng dan mendorong tubuh Jimmy dengan kuat sehingga tubuh mereka terpisah. Napas Alesha mulai tidak beraturan karena tegang, dia lalu menatap Jimmy dengan pandangan nanar.

"Jimmy...aku tidak percaya kau melakukan ini padaku. Teganya kau membawaku ketempat ini dan berbohong kepadaku. Aku..aku akan pergi sekarang juga". ucapnya lalu bergegas membereskan semua barangnya.

Jimmy hanya menatap Alesha dengan tatapan sedih, dia menyesal telah memperlakukan Alesha seperti itu tapi dia juga tidak punya pilihan lain. Dia harus menculiknya agar jauh dari George. Agar dia bisa menikahinya dan memiliki Alesha seutuhnya.

Dia sengaja membawanya jauh dari London, dengan harapan George tidak akan pernah datang lagi untuk membawanya pergi. Dia juga sengaja memilih pulau indah yang ada di sulawesi tenggara yaitu wakatobi karena memang di sana adalah tempat impiannya membangun rumah tangga dengan Alesha. Tapi sepandai- pandainya tupai melompat pasti akan terjatuh juga, Jimmy tidak tahu kalau sedikit kecerobohannya dengan tidak mempedulikan ponsel Alesha sejak awal, George ternyata sudah berada dalam perjalan menuju tempatnya. Dia juga sangat yakin usahanya kali ini akan berhasil. Tapi melihat ekspresi penolakan Alesha hatinya menjadi hancur.

Sedangkan Alesha dengan perasaan kesal karena merasa dikhianati oleh Jimmy memasukkan kembali pakaiannya kedalam koper. Dia lalu melangkah menuju pintu kamar dan membukanya. Akan tetapi dia melihat dua orang penjaga di depan pintu. Dua sosok pria besar berwajah dingin berdiri bagai patung. Alesha pun berniat menerobos mereka tetapi dengan cepat mereka menghalanginya.

"Minggir kalian, biarkan aku pergi..!" ucap Alesha dengan gusar. Tapi mereka tidak bergeming sedikitpun, mereka bagaikan tembok datar tanpa ekspresi.

Alesha semakin kesal dan langsung menerobos mereka, tetapi lagi-lagi dengan mudah mereka menghalangi Alesha. Mereka bahkan membawa Alesha masuk kembali ke kamar dan menutup pintu dari luar. Alesha lalu menggedor pintu meminta mereka untuk membuka pintu sampai akhirnya dia tersadar kalau itu ternyata perbuatan Jimmy. Dia yang menghalanginya untuk pergi,dia yang sengaja melakukan semua ini.

Alesha masih melihat Jimmy menatapnya dengan tatapan tidak tega. Dia lalu menghampiri Jimmy dan langsung menampar wajahnya dengan keras. Alesha benar-benar merasa murka karena di bohongi oleh orang yang dia percayai sepenuh hati. Sedangkan Jimmy hanya menyentuh wajahnya bekas tamparan Alesha.

"Apa ini, sekarang kau akan menahanku di sini? kau benar-benar jahat. Aku sangat membencimu..!" ucap Alesha geram. Jimmy menggeleng lalu mendekati Alesha tetapi Alesha langsung menahannya.

"Jangan coba-coba mendekatiku lagi. Mulai saat ini kau bukan sahabatku lagi. Sekarang juga biarkan aku pergi..!"

"Tidak bisa, aku tidak akan pernah membiarkanmu meninggalkan tempat ini. Karena disinilah kita akan hidup berdua setelah menikah". ucap Jimmy datar. Dia sudah bertekad untuk memiliki Alesha dengan atau tanpa persetujuannya. Dia akan melakukan apapun demi bisa memilikinya. Apapun bahkan dengan paksaan sekalipun.

"Apa katamu.. Menikah? kau ingin menikah denganku..!?Apa kau sadar dengan yang kau katakan? Aku tidak akan pernah sudih menikah denganmu. Kau sudah pernah diberi kesempatan sekali untuk menikah denganku Jimmy tapi kau memutuskan pertunangan kita bahkan tanpa melihatku terlebih dahulu. Dan sekarang kau baru ingin menikah denganku setelah aku mencintai orang lain?" ucap Alesha geram. Matanya sampai berkaca-kaca menahan emosi.

"Aku minta maaf karena saat itu aku belum sadar betapa berharganya dirimu Alesha, sekarang aku ingin menebus semua kesalahanku dengan menikahimu. Aku sudah lama mencintaimu, bahkan sebelum lulus kau sekolah dan ke London untuk melanjutkan studymu. Aku sudah lebih dulu mencintaimu jauh sebelum George mengenalmu, aku tidak akan pernah membiarkanmu bersama dengan George. Aku...hanya aku yang berhak atas dirimu Alesha... hanya aku." ucap Jimmy emosional, wajahnya merah menahan perasaan sedih bercampur ambisi yang menyelimuti pikirannya.

Sekali lagi Alesha terkejut mendengar kata-kata Jimmy. Dia benar-benar salah telah mempercayai pria yang ada di hadapannya itu. Perlahan dia mulai merasa takut, dia takut kalau Jimmy akan nekat dan menahan dirinya selamanya di tempat ini. Air matanya mulai menetes mengingat George dan perkataan Olivia tentang kebenaran Jimmy. Bahkan George sendiri telah memperingatinya tapi karena rasa percayanya terhadap Jimmy, semua itu tidak dihiraukannya.

Sekarang Alesha mulai sadar kalau semua yang di katakan orang-orang terdekatnya adalah benar adanya. Dia mulai merasa menyesal, tapi apa yang harus dilakukannya? semua sudah terlambat. Matanya tiba-tiba membesar, dia mengingat sesuatu, dengan cepat dia menyambar ponsel yang di chargenya di atas meja dan mulai mengubungi seseorang. Tapi sialnya Jimmy merebut ponsel itu dari tangannya. Mata Alesha melotot horor, sekarang dia benar-benar yakin kalau Jimmy bukan orang baik-baik. Dia benar-benar merasa ketakutan.

"Kumohon Jimmy, kembalikan ponselku". Pintanya dengan bibir bergetar karena takut, air matanya semakin deras. Melihat Alesha ketakutan Jimmy mendekati Alesha dan memeluknya. Dia membelai rambut gadis itu dengan penuh kasih sayang. Tapi Alesha merasa semakin ketakutan.

"Kumohon lepaskan aku, aku sangat takut, kumohon". Ucapnya disela-sela tangisnya.

Hati Jimmy semakin tersayat melihat gadis yang dia kasihi menjadi ketakutan, itupun karena dirinya. Ingin rasanya dia melepaskan Alesha begitu saja dan membiarkannya pergi dan berbahagia tapi membayangkannya dengan George atau pria lain hatinya menjadi membatu kembali. Dia tidak mau Alesha meninggalkannya. Alesha harus menjadi miliknya.

"Alesha sayangku, jangan pernah berkata seperti itu. Aku sangat menyayangimu, aku tidak akan menyakitimu. Jadi jangan takut, aku akan selalu menjagamu di sisiku. menikahlah denganku dan semuanya akan baik-baik saja. Orang tuamu juga sebentar lagi akan datang menjadi wali nikahmu, jadi bersiaplah. Oke?"

Ucapan Jimmy membuat tangisan Alesha terhenti, dia tidak menyangka Jimmy akan berbuat sejauh itu. Jimmy bahkan sudah meyakinkan orang tuanya untuk menikah dengannya. Tidak..ini tidak boleh terjadi. Alesha mulai panik, dia menggeleng keras seraya menjauh dari Jimmy.

" Tidak, itu tidak mungkin. Aku tidak akan membiarkanmu melakukan apa yang mau Jimmy. Apa kau pikir mereka akan menyetujui keputusanmu kalau aku saja menolak menikahimu?" tantang Alesha penuh semangat. Dia sangat yakin orang tuanya akan selalu berpihak padanya. Dia bahkan melupakan rasa takutnya.

Jimmy terkekeh melihat semangat Alesha. " Kau yang akan setuju terlebih dahulu sayang, mereka bahkan tidak akan tahu kalau awalnya kau sempat menolakku". Ucap Jimmy tenang.