Chereads / Mengenal Fatimah Az-Zahra / Chapter 5 - Sepuluh Nama Panggilan (2)

Chapter 5 - Sepuluh Nama Panggilan (2)

3. Ummu Abiha.

Ummu Abiha berarti 'ibu dari ayahnya' sebutan tersebut merupakan panggilan sayang bagi Sayyidah Fatimah yang diberikan Rasulullah saw sendiri. Ummu Abiha juga merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap kedudukannya sebagai orang yang paling dicintai Rasulullah Saw. Tidak seorang pun dapat menyamainya dalam hal rasa sayang Rasulullah Saw kepadanya.

Cara Rasulullah Saw memperlakukan Fatimah seperti perlakuan seorang anak kepada ibunya. Beliau senantiasa menyambut, menyalami, mencium, dan mendudukkannya di sisi beliau dengan seluruh jiwa. Begitu pun dengan Fatimah yang selalu memperlakukan Rasulullah Saw seperti seorang ibu kepada anaknya. Ia selalu mendekap, membalut luka-luka, dan meringankan deritanya.

Salah satu bukti rasa sayang dan cinta Fatimah kepada Rasulullah Saw, tampak ketika beliau terluka dalam perang Uhud. Pada saat itu Fatimah keluar dari Madinah untuk menyambut dan menghampiri ayahnya. Ketika melihat luka-luka sang ayah, Fatimah langsung memeluknya. Ia mengusap darah yang masih mengalir, kemudian mengambil air dan membasuh wajah beliau.

4. Muhadatsah.

Muhadatsah berarti 'Orang yang malaikat berbicara kepadanya', seperti halnya malaikat berbicara kepada Maryam, putri Imran sekaligus ibu 'Isa, dan Sarah, istri Nabi Ibrahim a.s.

Dalam sebuah riwayat Iman Shadiq bersabda, "Fatimah dijuluki Muhadatsah karena para malaikat selalu turun kepadanya, sebagaimana mereka memanggil Maryam, berbicara dengannya, dan mereka mengatakan, " Wahai Fatimah, sesungguhnya Allah Swt telah memilihmu, menyucikanmu, dan memilihmu atas perempuan seluruh

alam ',"

Para malaikat pun menyampaikan kepada Fatimah tentang hal-hal yang akan terjadi pada masa mendatang, raja-raja yang kelak berkuasa, dan hukum-hukum Allah Swt. Fatimah meminta Ali r.a. Untuk menulis semua perkara yang telah disampaikan para malaikat kepadanya. Kumpulan tulisan tersebut kemudian dinamakan dengan Mushaf Fatimah.

Iman Shadiq berkata kepada Abu Bashir, "Mushaf Fatimah berada pada kami. Dan tiada yang mengetahui tentang isi Mushaf tersebut. Mushaf tersebut berisikan hal-hal yang diwahyukan Allah Swt, kepada ibu kami, Fatimah Az-Zahra."