Chereads / Mengenal Fatimah Az-Zahra / Chapter 8 - Kehidupan Di Syi'b

Chapter 8 - Kehidupan Di Syi'b

FATIMAH Az-Zahra dikelilingi oleh keluarga yang sangat mencintai dan menyayanginya. Pada saat Rasulullah Saw menyebarkan Islam dan mengajak para umat untuk memeluk Islam serta meninggalkan kebiasaan menyembah berhala, beberapa kaum Quraisy menolak. Mereka juga melakukan boikot. Berbagai cara dilakukan untuk menggagalkan dakwah Rasulullah Saw. Salah satunya adalah menyusun rencana pemberontakan untuk membunuh Rasulullah Saw.

Abu Thalib yang mendengar rencana tersebut, kemudian mengumpulkan semua keluarga Bani Abdul Muthalib dan Bani Hasyim. Abu Thalib memerintahkan mereka untuk membawa Rasulullah Saw ke Syi'b dan menjaganya dari orang yang ingin membunuhnya. Mengetahui hal tersebut, kaum Quraisy kemudian melakukan pengepungan dan embargo ekonomi. Selama kurang lebih tiga tahun menetap di Syi'b, Rasulullah Saw bersama keluarga dan para pengikutnya tidak mendapatkan barang kebutuhan harian, kecuali jika diselundupkan.

Fatimah yang saat itu masih kecil menghabiskan masa penyusuannya di Syi'b. Ibunya menyusui Fatimah dengan ASI-nya sendiri. Tindakannya bertentangan dengan kebiasaan para wanita pada zaman jahiliyah. Ia tidak mengharamkan apa yang sudah dipersiapkan Allah Swt untuknya. Khadijah melakukannya karena ia mendengar dari Rasulullah Saw bahwa air susu ibu adalah makanan terbaik karena sesuai dengan alat pencernaan bayi. Ia juga mengetahui bahwa air susu ibu mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan seorang anak. Oleh karena itu, ia menyusui anaknya sendiri. Dengan begitu, Khadijah sebenarnya sedang mendidik anaknya untuk makan makanan yang berasal dari sumber kemuliaan, keagungan, kebaikan, keilmuan, keutamaan, kesabaran, dan keberanian.

Penyapihan terhadap Fatimah dilakukan di Syi'b. Di tempat itu ia juga belajar berjalan dan berbicara di tengah jeritan anak-anak yang menderita karena kelaparan. Selama kurang lebih tiga tahun Fatimah berada dalam pengucilan, tanpa berhubungan sama sekali dengan dunia luar. Saat umurnya lima tahun, Fatimah kembali ke rumahnya bersama keluarga dan pengikut Rasulullah Saw.