Mereka berdua sudah berpindah tempat, berada pada sisi kastil dimana memperlihatkan pemandangan sore hari yang sangat indah. Bahkan Halbert yakin, jika warna jingga yang ia lihat pada langit sore itu, tampak seperti buatan.
Karena belum pernah Halbert melihat, warna indah seperti yang ia lihat pada langit sore hari itu.
Bangku yang terbuat dari kayu itu terasa aman, ketika Halbert dan Daril duduk saling berhadapan. Sandarannya memiliki busa tipis yang ternyata sangat empuk, hingga Halbert terus saja menempelkan punggungnya yang terasa lelah.
Secangkir teh yang sudah disajikan, menambah kesan santai yang sungguh nikmat. Membuat kedua pria tua itu saling menyesapi minuman mereka dengan mendalam.
"Ah... jadi ceritanya seperti itu. Jadi... kau ini seorang ilmuwan, tanpa sengaja kau menemukan tempat yang justru menghubungkan dengan dunia Yarke, Hhmm... sungguh membuatku bingung," ucap Daril.
