Bangun setelah jatuh
Hati hampa dan pikiran tak mau percaya dengan kenyataan bahwa dia orang yang aku cinta sudah pergi selamanya. Aku hanya merasa hatiku tak lagi kosong saat bersamanya. Mungkin kalian pernah merasa nyaman dengan seseorang yang kalian sendiri tidak tau alasannya.
Ya Jacob Ludwig pria yang sudah membuat aku merasakan warna warni yang indah. Walaupun dia tidak pernah tau isi hati ku tapi yang aku tau dia selalu berusaha membuat ku bahagia. Sampai pada akhirnya dia pergi selamnya meninggalkan kebencian yang mendalam antara aku dan Shella.
Aku sudah berusaha memaafkan namun akhirnya aku semakin membencinya.
Setelah kelulusan SMP aku memilih meninggalkan Indonesia dan meminta kedua orang tua ku untuk membawa ku bersama mereka ke Australia. Disana aku memulai hari-hari ku. Tanpa sahabat ataupun orang yang aku kenal. Aku menjalani hari ku dengan kenangan pahit saat masih SMP. Hal itu sempat membuat ku takut mengenal dan dekat dengan orang lain. Bukan karena takut mereka akan merenggut sesuatu dari ku tapi aku hanya ingin menerima mereka setelah hati ku benar- benar pulih.
Internasional SHS
Clara berjalan memegang beberapa buku di tangannya, wajahnya terlihat datar tanpa senyuman. Kebetulan saat itu Shella melewati beberapa orang anak laki- laki yang terkenal sebagai genk mematikan di Sekolah tersebut. Tentu saja mereka tercengang saat menatap wajah cantik Clara.
Seseorang lelaki berkulit putih dengan mata abu-abunya datang menghampiri Clara dan di saat itu langsung menarik tangan Clara dengan keras, membuat Clara tertarik dan menabrak dada pria yang lebih tinggi darinya.
" Hi…, You look so pretty ! Seru pria itu sembari mengelus dagu Clara.
Sontak wajah Clara berubah merah dan saat itu tanpa berfikir panjang Clara menarik tangannya dari genggaman pria itu, dan menampar pria itu dengan kasar.
"Don't touch me !!! or you will suffer the consequences. Kata Clara membentak pria itu dan kembali berjalan meninggalkan segerombolan orang tersebut.
Namun pada saat itu, kemarahan si pria sudah terlanjur membara karena Clara menampar dan membuatnya malu di hadapan teman-temannya. Tanpa berpikir panjang pria itu mendorong Clara hingga membuat Clara terpelanting dan jatuh tengkurap di hadapan banyak orang. Suasana menjadi ramai, banyak orang yang saat itu berkumpul namun tidak ada seorang pun yang berani menolong Clara.
Clara yang masih dalam posisi tengkurap membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah Pria yang berjalan mendekati Clara. Saat itu wajah Clara di cengkeramnya kuat, matanya seolah ingin membinasakan Clara.
"You just slap my face! How dare you !!! Pria itu mengangkat tangannya tinggi dan berniat menampar Clara.
Saat itu Clara hanya bisa pasrah dan memejamkan matanya. Namun sesaat sebelum tangan Pria itu mendarat di wajah Clara terdengar suara seorang Pria membentak dengan keras..
" What the hell are you doing !!! Are you insane…!!! Bentak Pria yang tampan, tinggi dengan hidung mancung dan bibir keritingnya menatap ke arah pria yang hampir saja memukul Clara.
"b-b-b OSSS…! Kata pria itu gugup.
Jonathan Breemhar ketua genk di sekolah ini namun sangat jarang muncul dan mengikuti class.
Namun apa yang ada di benak Clara kala itu Jonathan terlihat persisi seperti Jacob. Sekilas wajah mereka dan tingkah mereka terlihat sama persisi, tak terasa air mata Clara mengalir dari ujung matanya, Clara lantas bangun dan langsung memeluk Jonathan dengan erat namun meraung memanggil nama Jacob.
" Jacob.. hiksss… Jacob… don't leave me ! Kata Clara dan saat itu karena terlalu Shock Clara pingsan di pelukan Jonathan yang menatap Clara heran sekaligus terkejut karena Clara tiba-tiba memeluknya.
Di ruang UKS
Jonathan masih menunggu Clara sadar dan saat itu kedua anggota genknya datang menghampiri Jonathan.
" Joe … ! belum sempat berkata apa apa tiba-tiba mata Clara perlahan terbuka dan bibirnya masih saja memanggil nama Jacob.
" Kamu sudah bangun ?? Tanya Joe membuat Clara terkejut mendengar Joe bisa berbahasa Indonesia.
Belum sempat menjawab Joe Aditya papa dari Clara langsung masuk ke ruangan UKS dan langsung menarik kerah baju Joe, Karena berfikir Joe adalah orang yang sudah mencelakai putrinya.
" You…!!!!
" Paa.. Papa Stop !!! Kata Clara yang turun dari atas ranjangnya dan langsung menarik tangan Papanya untuk menyingkir dari karah Joe.
" Dia yang udah menyelamatkan Clara Pa…! Kata Clara menjelaskan ke papanya apa yang sudah terjadi.
Seketika tangan papa nya surut dari kerah Joe, dan saat itu Papa langsung memeluk Clara dengan erat. Tak lama Joe dan beberapa anggota gengya keluar meninggalkan Clara dan Papanya di dalam ruangan tersebut.Mata Clara sempat melihat kepergian Joe dari dalam ruangan UKS, awalnya Clara berniat menahan Joe namun karena di saat itu masih ada papanya Clara memilih mengurungkan niatnya.
Keesokan harinya
Clara kembali ke sekolah seperti biasanya dan saat itu batin Clara selalu saja ingin mencari Jonathan namun lagi lagi pria itu tidak mengikuti pelajaran seperti biasa. Walaupun posisi nya sudah terancam dan akan di keluarkan Joe tetap tidak perduli dan memilih mengikuti kata hati dan kebebasannya.
" Kemana dia ? Haruskah aku bertanya kepada mereka ( teman teman Jonathan ), hahhhh tidak !!! aku tidak akan melakukannya. Batin Clara kembali.
Sehabis kelas
Clara mendapatkan pesan dari papanya untuk kembali sesegera mungkin, tentu saja sehabis kelas Clara langsung berlari ke area parkiran karena di sana supir pribadinya sudah menunggu lama.
Kediaman Clara.
Disini semua cerita cintaku bersamanya di mulai. Saat itu di meja makan Papa, mama dan kedua orang tua Jonathan bersama putra mereka Jonathan duduk sembari bercanda tawa, namun anehnya Jonathan terlihat murung dan cemberut. Seakan tidak menikmati suasana jamuan kala itu.
Setelah selesai menyantap hidangan makan siang kedua orang tua kami mulai membicarakan tentang bisnis dan Papa ku sempat menyinggung soal Joe yang sudah menyelamatkan ku di sekolah.
Aku mengerti perasaan Joe kala itu dan berinisiatif membawa Joe keluar dari lingkaran ketidaknyamanannya.
" Maaf Clara memotong pembicaraan Om dan Papa. Ucap Clara dengan sopan.
" Pa... Clara ingin membawa Joe melihat lihat sekeliling rumah. Boleh kan...! Kata Clara memotong pembicaraan Papa nya dan Papa Jonathan.
Papa tersenyum dan berkata " Tentu saja sayang, kalau perlu bawa Joe melihat koleksi tanaman Bonsai Papa. Kata Papa penuh semangat melihat aku yang mulai mau membuka hati untuk orang lain.
Ya karena semenjak kejadian itu aku sering merasa sulit untuk menerima orang lain di hidupku. Bayangan persahabatan yang tragis itu sudah mengubah sebagian hidup ku. Bahkan aku mulai tidak suka berteman dan lebih memilih menyendiri.