"Kau membawaku melambung ke udara merasakan kebahagiaan yang tiada dua.
Hadirmu aku percayai sebagai pembawa cahaya di dalam gelapnya dunia.
Namun mengapa semua seakan sirna.
Kau kembali merenggut cahaya dan membiarkan aku terjebak didalam kegelapan tanpa cinta.
Untuk apa bahagia bila akhirnya derita menjadi akhir cerita.
Harus berapa kali aku menitihkan air mata.
Jika ini cinta lalu kenapa begitu menyakitkan hati dengan segala luka."
-Shella Bramasta-
*********************************************
Ia memperhatikan tubuh pria yang sangat mirip dengan pujaan hatinya. Tidak hanya tubuh, wangi parfum khas coklat itu benar-benar membuat Shella tercengang untuk sesaat.
Shella masih menatap keduanya dengan tatapan tajam. Pria itu benar-benar tidak asing baginya.
"Jonathan....!"
Suara Shella tanpa sadar dengan raut muka terkejut dan masih dalam raut wajah kebingungan sekaligus.
Tiga puluh menit sebelumnya.