Tak tega rasanya menggantung perasaan kalian. Here you go guys!
Oh ya... Mohon untuk tekan bintang alias vote ya biar aku semangat nulisnya. kalau bisa beri aku batu power wkwk.
Danke..
Happy reading!.
_________
"Selamat datang nyonya." Seru para pelayan yang sudah berbaris rapi di depan pintu masuk mansion.
Terlihat dengan sangat jelas bahwa mereka sangat tekejut dengan kedatangan Mrs.Abhivandya di mansion Aiden. Biasanya tuan muda mereka lebih memilih untuk mengunjungi orang tuanya dan jarang membiarkan orang tuanya apalagi ibunya berkunjung ke mansion nya.
Wanita itu hanya tersenyum kecil seraya berjalan memasuki mansion megah itu dengan sangat anggun.
"Dimana Aiden?." Tanya Mrs. Abhivandya.
"Tuan berada di kantor, nyonya." Jawab seorang pria paruh baya yang nampaknya sudah mengabdi pada keluarga Abhivandya sejak lama.
"Dan Lova? Apa kau tau dia ada dimana?." Tanya nya lagi. Kedua mata wanita itu sibuk menyapu setiap sisi dan sudut ruang keluarga yang besar dan luas.
"Dia ada di dapur nyonya." Jawabnya dengan sopan dan wanita cantik bernama Lana itu tersenyum senang.
"Terima kasih, Kau boleh kembali." Ucap Lana ramah sebelum pelayan itu undur diri dari hadapannya.
Wanita yang masih terlihat sangat cantik di umurnya yang sudah tidak muda lagi itu berjalan cepat menuju dapur. Akhir-akhir ini ia merasa sangat senang dengan kehadiran Lova di mansion Aiden. Mengenal gadis itu semakin membuatnya ingin menjadikan Lova sebagai anak perempuan nya. Tapi ada sesuatu yang merubah pikiran nya. Kalau Lova menjadi anak perempuan nya kenapa tidak sekalian saja dijadikan menantunya agar hubungan mereka jadi semakin dekat dan erat.
Tapi mengingat sifat Aiden yang dingin tak tersentuh pada wanita manapun membuat Lana tidak yakin kalau mereka akan dekat begitu saja dengan mudah. Harus ada campur tangan nya dan sedikit ide gila yang harus membuat mereka tanpa sadar terjerat satu sama lain. Sama seperti kalau kau ingin menangkap ikan yang besar kau harus menunggu waktu serta cara yang tepat untuk mendapatkannya.
"Hallo.. Honey!." Pekik nya senang saat melihat Lova yang sedang membuat lunch.
Nampaknya Lova sedang membuat makan siang untuk anak laki-laki nya yang terlalu sering melewatkan jam makan siang. Lana semakin merasa senang dengan kehadiran Lova.
"Ah... Mommy! Kapan kau tiba?." Ucap Lova terkejut.
Lova langsung menghentikan kegiatannya lalu mencuci tangan nya sampai bersih sebelum menghampiri Lana yang masih menatap Lova dengan tatapan senang.
"Aku baru saja tiba." Ucap Lana sebelum memeluk Lova dengan erat.
"Apa mommy mau makan sesuatu? Akan aku buatkan apapun yang mommy inginkan." Tanya Lova saat pelukan mereka sudah terlepas.
"Tidak usah. Mommy kesini karena ingin mengajak mu menemani mommy kesuatu tempat. Kau.. mau kan honey?" Ucap Lana cepat dengan muka memohon yang sudah pasti tidak bisa di tolak oleh siapapun.
"Kita akan kemana, mom?." Tanya Lova kembali dengan ragu.
"Mau atau tidak? Just for your information. Mommy itu tidak suka dengar penolakan." Ucap Lana dengan nada tegas. Oh god.. Terasa sangat familiar dengan anaknya.
"Mau!." Jawab Lova cepat dan langsung dibalas dengan kekehan senang Lana yang sudah mengatur beberapa rencana di kepalanya.
"Baiklah kalau begitu ayo kita bertemu suami ku!." Ucap Lana senang sembari menarik tangan Lova keluar dari dapur sedangkan Lova hanya terdiam dengan kedua mata yang sudah terbelalak tak percaya. Apa Lova tidak salah dengar tadi?.
"Tapi mom.. Bagaimana dengan lunch sir-." Kata Lova tebata-bata.
"Tenang saja nanti mommy beritahu Aiden untuk makan diluar." Balas Lana tegas tanpa ingin dibantah lagi. Oh god..
___________
To be continuous